(42)

950 44 0
                                    

🌈 HAPPY READING 🌈

❣️ Semoga suka ❣️

🌠 Jangan lupa vote ya.. 🌠

🌹🌹🌹

Saat perjalanan menuju tempat les, Nayla hanya diam memikirkan Vero yang tiba tiba datang di kehidupannya. Lagi.

"Nay" panggil Ditto membuyarkan lamunan Nayla.

"Eh eh iya?"

"Kenapa ngelamun, hm?" Tanya Ditto sambil mengelus rambut Nayla.

"Gapapa, eh udah sampai yaaaa ya udah aku turun dulu" kata Nayla dan mengambil tas ranselnya di jok belakang.

"Kalau ada masalah bagi sama gue, jangan dipendam, nanti gue jemput ada yang mau gue omongin" kata Ditto.

Nayla mengangguk lalu melambaikan tangannya ke Ditto dan Ditto melajukan mobilnya kembali ke rumah.

Nayla berjalan ke arah kelasnya dengan melamun hingga tak sadar bahwa ada seseorang yang mengikutinya.

Nayla memasuki kelasnya dan hanya beberapa yang sudah datang. Nayla berjalan menuju bangkunya dan memasang earphone di telinganya.

"Nay" panggil Tasya sambil menepuk bahu Nayla.

"Apa?" Tanya Nayla dengan nada malas.

"Lo dianter siapa kesini?" Tanya Tasya membuat Nayla mengerutkan keningnya.

"Kak Ditto lah, kenapa lo nanya gituan?"

"Lah terus tadi gue papasan sama Kak Vero, gue kira lo-"

"Gak Tasya, gue udah punya pacar.. dan Kak Vero juga cuma masalalu, lagian nih ya gue dulu cuma cinta monyet ya kan? Dan sekarang gue udah sama Kak Ditto, jadi gak usah bahas masalalu oke?" Kata Nayla panjang lebar lalu kembali memasang earphone dan menutup matanya.

Ditto barusaja akan melakukan mobilnya, tapi matanya melihat Vero keluar dari tempat les Nayla. Ditto segera turun dan menghampiri Vero.

"Lo ngapain ke sini?" Tanya Ditto.

"Apa urusan lo?" Tanya Vero kemudian melenggang pergi ke motornya. Dittopun kembali ke mobilnya.

****

Seperti hari-hari sebelumnya, Nayla dan Ditto berangkat bersama.

"Aku duluan ya Kak" kata Nayla.

"Belajar yang bener, jangan mikirin gue mulu" kata Ditto percaya diri.

"Apaan apaan! Daaaaa" kata Nayla lalu berjalan menuju kelasnya meninggalkan Ditto yang sedang terkekeh melihat tingkah pacarnya.

Ditto memasuki kelasnya dan hanya ada beberapa orang yang datang. Ditto langsung menuju bangkunya dan bermain game di ponselnya.

"Ditto!" Panggil seseorang membuat Ditto mengumpat kesal.

Ditto mendengus sebal saat melihat siapa yang memanggilnya barusan. Ia kembali memainkan gamenya yang sempat ia pause itu.

"Woi!" Panggil orang itu lagi dengan suara yang keras membuat Ditto mengumpat lagi karena ia kaget.

"Apa?"

"Lo ada hubungan apa sama Nayla?" Tanya Vero dengan suara yang tidak sekeras tadi.

"Gak penting buat lo" kata Ditto dengan senyum licik.

"Lo setiap hari antar jemput Nayla sekolah dan juga les" kata Vero lagi.

"Lo ngikutin kita?" Tanya Ditto.

NaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang