3.1

14.4K 792 70
                                    

Haaai i'm back
.
.
.

Happy reading yaaaa semuaaaa

"Untuk membuka acara ini ada sebuah persembahan dari salah satu sahabat Tuan Reynand. Mari kita sambut Tuan Adlay."

Sontak saat mendengat nama yang tak asing di telinga gue. Gue langsung noleh dengan cepat.

"Pak Lay???"

Oya, begonya gue! Dia kan juga temen abang!

"Lah? Pak Lay ngapain sampek sini?" Tanya Lisa. Karena dia yang gak tau apa-apa tentang hubungan pertemanan antara Pak Lay dan Bang Rey.

"Dosen killer kamu kan, Lis?"

"Iya, bisa bisanya sampek sini?"

Gue, Bagas dan Airin hanya diam tanpa menjawab perkataan Lisa.

Gue salah ngomong dikit mampus entar. Apalagi sama Lisa. Bisa habis gue.

Gak lama kemudian Pak Lay masuk ke panggung sambil sesekali membungkuk dan tersenyum. Di kupingnya udah dicentelin mic. Gue gak ngerti dia mau ngapain yang jelas mau tampil.

"Bisa senyum juga dia?" Kata Lisa yang memang baru pertama kali lihat Pak Lay senyum.

Kok gue malah deg degan gak karuan gini sih anjir!

Pak Lay berdiri di tengah panggung ssetelah itu lampu panggung berubah jadi merah. Baju dia itu kemeja agak berantakan gitu. Kancing atasnya kebuka dua. Kesannya apa ya... Seksi? Mungkin?

 Seksi? Mungkin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik mulai diputar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik mulai diputar. Dia nyanyi sambil ngedance, coyyy!!!

"Girl I can’t get away from you
But, just tell me what you want, it’s true
Yeah yeah
I’m searching for your love, like everywhere"

Gue kaget banget. Airin, Bagas, Lisa, Kai, dan Joy juga gak kalah kaget liat Pak Lay yang lagi tampil di depan.

"Cause
I, I’ve been on you
Let you know how I feelin
I, I’m over and through, for you"

My Killer LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang