1.7

14.9K 799 14
                                    

"Coba kalo saya gini."

Bentar-bentar. Dia... Guru PpKN yang magang satu semester di SMA kan? Yang waktu perpisahan ituuu gue...
Anjirrrlaaaahhh...



Author POV
Flashback On

Hari ini adalah hari terakhir mengajar, guru PpKN terseru di sekolah Wendy.

Saat itu Wendy masih duduk di kelas satu. Dia masih belum memiliki teman dekat. Dia pulang paling akhir karena dia ingin memberikan kenang-kenangan untuk guru favoritnya itu.

Saat guru bernama Tian itu datang keparkiran Wendy sudah disana.

"Pak Tian." Kata Wendy dengan malu.
"Ya?" Jawab Tian dengan ramah.

"Em... Ini untuk bapak. Jangan dilihat barang dan harganya ya, Pak. Anggap aja ini kenang-kenangan dari saya."

Wendy memberikan kotak yang cukup besar pada Tian. Setelah menerimanya Tian langsung membuka isi kotak tersebut.

"Maaf, Pak. Saya gak tau warna kesukaan bapak." Kata Wendy.

"Ini cantik saya suka."
"Terimakasih." Kata Tian kemudian ia tersenyum.

"Sama-sama, Pak saya duluan, ya?"

Flashback off
Wendy POV

Dia Pak Tian yang waktu ituuuuu anjiiir taiiiii mamaaaaaaa akuuu maluuuuuu
Pantesan waktu pertama masuk kuliah gue merasa gak asing.
Kok gue gblk sih gak inget mukanya!!!

"Bapak..., Pak Tian yang magang di SMA saya itu?" Tanya gue dengan sedikit ragu. Pak Lay ngangguk.

"Yang saya kasih dreamcatcher itu?" Tanya gue lagi. Pak Lay kemudian kembali ngangguk.

"Kok bapak gak bilang dari awal, sih?!?!"

"Kalo saya bilang, kamu akan menjauh dari saya, kan?" Kata Pak Lay. Gue cuman diem. Terus gue langsung balik ke mobil tanpa peduliin Pak Lay.

"Taiiii kudaaa!!! Malu banget gueeee. Kok Pak Lay gak bilang sih?"

Gak lama setelah itu Pak Lay juga masuk ke mobil. Gue langsung buang muka ke jendela mobil.

"Mau sarapan dimana?" Tanya Pak Lay.

"Pulang." Jawab gue singkat. Gak vanyak omong Pak Lay langsung jalanin mobilnya.

"Ini hari terakhir kita disini, gak mau mampir dulu?" Tanya Pak Lay.

"Enggak." Jawab gue singkat. Dan akhirnya gue sama Pak Lay langsung pulang ke rumah Pak Lay.

***

Sepanjang jalan gue cuman diem aja. Pak Lay juga cuman diem aja. Oya, rambutnya dia yang tadi diturunin udah dia balikin lagi naik.

"Kamu marah sama saya?" Tanya Pak Lay. Gue cuman diem aja sambli ngeliatin jalan.

Iyalaaaah. Yakalii, malu banget gue! Ngefans sama guru sampek ngasih dreamcatcher segala..

Pak Lay cuman menghela napasnya. Tanpa ngomong apa-apa lagi.
Dan akhirnya kita dilanda keheningan sampek di rumahnya Pak Lay.

My Killer LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang