Beberapa bulan kemudian...
Hari ini sidang skripsi Wendy. Wendy sudah ada di dalam ruang sidang. Semua teman-temannya menunggu diluar untuk menyambutnya jika keluar nanti.
Karena Wendy adalah mahasiswa terakhir yang mengikuti sidang. Ruang tunggu hanya diisi oleh teman-temannya.
"Gila, tadi gue dibantai habis-habisan dong cuy sama dosen. Mau mati aja rasanya kalo sampek gue gak bisa jawab." Ucap Bagas.
"Kalo pas gue, dosennya malah debat sendiri, anjir. Kan kesel. Yang presentasi siapa yang debat siapa, anjir." Ucap Lisa.
"Tapi, udah plong kan kalian?" Tanya Airin.
"Iya, jelas dong." Ucap Bagas dan Lisa bersamaan.
"Ini si Wendy gak keluar keluar diapain, ya di dalem?" Ucap Kai penasaran.
"Kok kayaknya lama banget, ya?" Ucap Joy.
"Iya, kayaknya lebih lama dari kita deh, Lis." Ucap Bagas.
"Tapi, Wendy mah anaknya pinter. Mau dibantai gimana aja tetep bisa jawab." Ucap Lisa.
Tak lama setelah itu Wendy keluar. Saat akan menutup pintu, "besok kalo nikah sama dek Adlay kita di undang, ya?" Ucap salah satu dosen di dalam.
"Aahaha, iya, pak. Bilanv aja ke Pak Laynya aja jangan ke saya."
Setelah itu Wendy menutup pintu sidang. Dan semua temannya menghampirinya.
"Gimana, Wen?" Tanya Bagas
"Leganya udah sidang itu suatu kenikmatan yang hqq." Ucap Wendy.
"Syukur deh, kalian lancar semua yang sidang." Ucap Airin.
"Kita makan, yok. Gue udah laper, nih." Ajak Bagas.
"Hari ini. Gue yang bayar gimana?" Ucap Kai.
"Tumben." Ucap Joy.
"Lah, lo udah gak misquen lagi, bro?" Tanya Bagas.
"Ngutang ke siapa, kamu?" Tanya Lisa yang langsung mengundang gelak tawa mereka berenam.
"Hih, kamu tu ya. Pacar sendiri lagi ada duit kok malah ditanyain ngutang ke siapa." Gerutu Kai.
"Ya aneh aja. Tiba-tiba mau bayarin makan rame-rame. Biasanya kalo ngajak makan aja ngajaknya diem diem biar gak habis banyak." Jelas Lisa.
"Diem dong, yang."
"Udah udah. Ini beneran kan Kai mau bayarin?"
"Iya dong sekalian ngerayain aniv ke lima gue sama Lisa." Ucap Kai sambil merangkul Lisa.
"Oooh, jadi ternyata mau bayarin makan itu lagi ngerayain aniv." Ucap Joy.
"Kenapa gak bilang awal awal? Langsung cus, kuy!" Ajak gue.
"Eitss, nunggu pengumuman kalian bertiga dulu. Baru cus." Ucap Airin mengingatkan.
"Keburu laper, aku tuu." Ucap Bagas manja pada Airin.
"No no no. Wendy yang terakhir kan? Berarti pengumumannya gak bakal lama lagi. Jadi, tunggu dulu sampek kalian bener bener dinyatakan lulus." Ucap Airin.
***
Setelah pengumuman, mereka langsung pergi ke salah satu rumah makan dan makan bersama.
"Sidang lo tadi gimana, Wen?" tanya Bagas.
"Dosennya ngajak gelud semua. Kesel gue. Masak mereka malah nanya-nanya hubungan gue sama Pak Lay." ucap gue.
"Demi apa???" tanya Lisa dengan antusias. Gue mengangguk dengan cepat.
"Lima pertanyaan lebih ada dong. Setiap ditanyaain gitu gue langsung bilang 'maaf tapi ini melenceng dari topik skirpsi saya' Terus mereka berhenti tapi berikutnya tanya lagi kan gue kesel. Habis itu dipertanyaan terakhir langsung gue giniin. 'Maaf Pak, Bu saya berada disini untuk sidang skripsi bukan untuk diwawancarai tentang kehidupan pribadi saya dengan Pak Lay.' Langsung kicep dong mereka." Jelas Wendy.
"Gila lo berani, Wen?" tanya Bagas.
"Ngapain takut, njir? Orang sesama manusia. Mana gara-gara rambut gue blonde gini baru masuk udah ditanyain kok rambut gue blonde. Ya gue bilang dong papa orang Kanada cuman ber O ria mereka."
"Mantap sulll,"
"Wendy ter the best pokoknya."
"Btw, Joy, gue denger lo udah gak jomblo ya?" Tanya Bagas.
"Ooo, iya adek kecil kita udah gak jomblo lagi dong, gais." Sahut Lisa.
"Waaah PJ nih!"
"Apasih, orang udah lama kok."
"Hah udah lama???"
"Iya, dari seminggu habis nikahannya Vito itu, hehe." Jawab Joy.
"Waaaah, tumben lo gak cerita ke gue. Ih, Joy main rahasia gitu." ucap Lisa.
"Emang lo pacaran sama sapa?" Tanya Wendy pada Joy.
"Oya, cuman Wendy yang belom tau si Dean, ya?" Sahut Kai.
"Temennya Vito. Namanya Dean." Jawab Joy.
"Ajak kesini dong. Biar gue kenal juga." Ucap Wendy.
"Boleh nih?" Tanya Joy. Kemudian dijawab anggukan cepat oleh Wendy.
"Entar lo jomblo sendiri dong, Wen." Ucap Bagas.
"Oiya... Kalo gitu gak usah deh. Kapan kapan aja. Gue gak mau keliatan jomblo sendiri."
"Uuuu kacian yang LDR." Ucap Airin.
"Awasin terus loh Wen. Entar selingkuh." Goda Kai.
"Gue percaya sama dia. Dia juga percaya sama gue. Sekarang masalahnya di waktu. Cuman waktu yang bisa mengikis jarak dan kembali menyatukan." Ucap Wendy sambil tersenyum.
"Terharu gue yang denger." ucap Airin sambil menyangga dagunya.
"Si Wendy bisa sweet juga." ucap Joy.
"Pak Lay gak salah milih lo, Wen." ucap Lisa.
"Pantesan Vito yang nyesel sampek segitunya ternyata lo sweet plus setia gini." ucap Kai.
"Oke, quotes hari iniiii.... dari Wendy Aubertha. Tepuk tangannya gais." Ucap Bagas.
Kemudian semua tertawa tak terkecuali Wendy yang sebenarnya memendam rindu pada Lay.
TBC
Yeheyyyy ak update lageee neeeh
Karena ak sempat hiatus jadinya yg baca juga pada ngilang nih:(Tapi ak makasih banget sama kalian yang masih setia menungguku:)
Walau tanpa kepastian:vVomentnya jangan lupa yaaa😁
KAMU SEDANG MEMBACA
My Killer Lecturer
Fanfiction[COMPLETE] Maheswari Wendy Aubertha mahasiswi yang sering membuat dosennya, Aldebaran Chistian Adlay si pemiliki notabene dosen muda tampan nan killer naik pitam dengan tingkah dan kelakuannya yang bandel, cukup susah diatur, dan suka membantah. Tap...