3.8

15.3K 836 36
                                    

Gue habis selesai bantuin Lay ngerapiin buku bukunya diruang kerja dia. Habis selesai gue ke ruang tengah nungguin Lay yang gak tau lagi dimana.

Gak lama habis itu dia nongol.  Kemudian dia duduk disamping gue. "Mau makan?" tanya Lay.

"Enggak, entar siang aja sekalian." kata gue.

"Ya udah, entar habis makan sekalian aku anter pulang." kata Lay. Kemudian dia membuka ponselnya dan mulai asik dengan ponselnya.

"Lay." panggil gue.

"Apa?" jawab dia tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kamu yakin, mau nempatin rumah ini sendiri?" tanya gue.

"Iyalah. Kenapa emang? Kamu mau ikut pindah kesini?"

"E-enggak! Bukan gitu! Kan aku tadi liat ada dua kamar yang kosong, nah kan sayang kalo itu gak dipake."

"Ooh itu, sengaja. Kan besok kalo ada yang mau nginep atau aku udah punya anak kan enak, udah ada kamarnya."

"Mikirnya udah jauh amat. Nikah aja belom, dapet calonnya aja belom, udah sampek mikir punya anak." cerocos gue.

"Calonnya kan lagi duduk disamping aku." kata Lay sambil menoleh ke gue. Dan dia juga natap ke gue. Mata gue langsung melebar dan menghindari tatapan Lay.

"Apasih! Gak lucu!" kata gue sambil melempar bantal ke wajah Lay.

"Iya tau, aku gak lucu tapi ganteng."

"Pede banget yaaaa."

"Harus dong." kata Lay sambil menaruh hpnya dimeja, kemudian mulai menyilangkan kakinya dan duduk menyamping menghadap gue.

"Buktinya apa coba??"

"Buktinya? Buktinya, sekarang kamu mau sama aku."

Aduh, tai gue blushing

"Mukanya merah niiiii. Cie baper." kata Lay.

"Iiih, nyebelin! Aku klitikin tau rasa kamu ya!" kata gue. Gue mulai menyerang Lay. Dan Lay gak mau kalah dia juga nyerang gue alhasil malah gue yang dia klitikin.

"Hahahaha, iya deh iya udah ampun." kata gue mulai menyerah.

"Makanya jangan bandel sama dosennya." kata Lay masih sambil kletikin gue.

"Iya iya ampun bapak Lay, Hahahah, udah ih!!!"

Akhirnya Lay menghentikan aksinya dan kembali duduk. Gue pun mulai membenarkan posisi duduk gue.

"Aduh, ih. Capek tau!"

"Salah siapa? Kan yang mulai kamu." kata Lay

"Oya, kamu gak takut kalo kita ketauan ada hubungan gini? Entar kalo gimana gimana, terus kamu nanti jadi ada masalah sama kampus, terus..."

"Kita itu udah dewasa. Kita bukan anak abg lagi. Siapa sih yang mau ngelarang kita punya hubungan?"

"Fans kamu."

"Hahahaha, kamu tu ada ada aja Wen."

"Iiih, ada ada gimana. Nyatanya gitu kayak waktu di bandara. Mereka ngeliatin aku pake tatapan sinis tajam dan membunuh gitu."

"Hahaha, iya iya udah ekspresi kamu yang cerita itu lucu bikin gemes tau gak?" kata Lay sambil nekan hidung gue.

"Tapi, emang gitu. Aku yang liat sendiri. Seolah olah kayak mau nerkam." kata gue sambil seolah olah memerankan seekor harimau yang akan menerkam mangsanya.

"Iya, entar kalo sampek mereka macem macem sama kamu biar mereka urusannya sama aku. Udah gak usah dipikirin, ya?" setelah mendengar ucapan itu gue lebih tenang walau hanya menjawabnya dengan dehaman.

My Killer LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang