05. Kabar Gembira Lexi

14.8K 669 7
                                    

Sekolah tampak sepi tanpa adanya Lexi, ini adalah keuntungan untuk anak-anak osis serta guru-guru yang selalu saja menjadi incaram kejahilan Lexi. Namun hal itu menjadi kekurangan untuk sahabat-sahabat Lexi, teman sekelasnya, serta Levi yang merasa kesepian karena tak adanya sang kembaran. Sudah tiga hari Lexi belum kembali dari Jogja dan sudah tiga hari kejahilan dari komplotannya itu meredup.

"Sepi banget sekolah ga ada Lexi" Ucap Ferdi.

"Iya, ga enak ga ada si Lexi. Kita jadi ga ada partner buat ngerjain orang" Ucap Haikal menyetujui perkataan Ferdi.

"Lah loe cuma itu, lah gue? Duduk sendiri, apa-apa sendiri. Lebih kesepian gue kali dimana-mana" Ucap Dhea.

"Kira-kira si Lexi gimana ya? Mana dia kaga ngabarin kita-kita lagi. Hilang bagai ditelan bumi" Ucap Ferdi lagi.

"Ya loe positif aja kali, siapa tahu si Lexi mau fokus buat olimpiadenya. Kan itu bagus, ketimbang dia kalah di olimpiade" Ucap Adam.

Plak.....

"Wadaaw" Ucap Adam yang mendapat pukulan dikepalanya.

"Tumben loe mikir kaya gitu, kesambet dimana loe" Ucap Haikal.

"Sialan loe ya, gue ga lagi kesamber monyet" Ucap Adam.

"Tumben jalan pikiran loe lurus, loe setrika ya tadi pagi?" Ledek Dhea.

"Omongan loe ga bisa bener dikit aja Dhe, mana bisa pikiran gue disetrika kaya gitu. Emang pikiran gue kaya baju" Ucap Adam yang masih memegangi kepalanya.

"Ya bisa jadi, muka loe aja kaya baju yang belum disetrika" Ucap Dhea.

"Maksud loe?" Tanya Adam.

"Lah mulai dia" Ucap Dhea.

"Lecek bego" Jawab Ferdi menoyor kepala Adam.

"Anjir, ngapa gue jadi bahan bully sih" Ucap Adam.

"Yaiyalah, otak loe jarang-jarang lurus soalnya" Ucap Haikal asal.

"Lah, loe yang bego monyet. Dimana-mana otak itu kelipet-lipet, mana ada otak lurus" Ucap Adam menoyor kepala Haikal.

"Eh eh itu ada si Levi, tanya dia aja gimana?" Saran Dhea.

"Yaudah loe aja sono, gue mager" Ucap Adam.

"Dua" Ucap Haikal.

"Tiga" Ucap Ferdi.

"Monyet ya loe pada, gue malah nanya sendiri" Ucap Dhea yang kemudian menghampiri Levi yang ada di depan pintu kantin.

"Lev" Panggil Dhea.

"Eh loe Dhe, kenapa?" Tanya Levi.

"Si Lexi belum balik ya? Kita ga dikabarin soalnya. Siapa tahu loe dikabarin kan sama dia" Tanya Dhea.

Levi menggeleng "Gue ga dikabarin Dhe, mungkin dia marah karena papa" Ucap Levi.

"Marah? Maksud loe gimana?" Tanya Dhea.

"Hfffttt.... kemarin waktu pulang dari sekolah Lexi berantem lagi sama orang ga dikenal buat belain gue karna gue digodain sama orang itu. Dan pelipis dia luka, waktu di rumah lukanya itu diliat sama papa. Waktu dia keluar dari kamar buat berangkat kerumah Kak Leo dia dimarahin sama papa karena papa ga tahu kejadian sebenarnya masalah dia berantem. Gue rasa karna itu dia ga kabarin siapapun" Jelas Levi yang kini menunduk dengan pandangan sendunya dan rasa bersalahnya karena dia, Lexi harus dimarahi oleh papanya.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang