Lexi mulai melangkahkan kakinya menyusuri lorong ruang ganti yang akan menghubungkannya dengan lapangan. Pada saat ia sampai diujung lorong tiba-tiba seluruh pemain, sahabat-sahabatnya, Leo dan juga Bu Ika sudah ada disana. Mereka membawa sebuah kue dengan lilin berangka 17 dan sontak itu membuat Lexi terkejut.
"HAPPY BIRTHDAY LITTLE GIRL" pekik mereka saat Lexi datang ke ujung lorong ruang ganti.
Lexi menutup mulutnya yang menganga karena terkejut dengan kedua tangannya. Bahkan ia lupa hari ini adalah ulang tahunnya. 26 Oktober, tepat dimana dirinya berusia 17 tahun. Bendungan air matanya sudah mendesak ingin keluar. Ia sangat tak percaya jika mereka mengingat ulang tahunnya.
"Ulululu jangan nangis, sini peluk dulu" ucap Dhea merentangkan tangannya untuk memeluk Lexi, disusul dengan Adam, Haikal, Ferdi dan tentunya Leo.
"Happy birthday little girl" ucap mereka sembari memeluk Lexi.
"Iih.. apaan sih. Gue kan bukan anak kecil lagi" ucap Lexi yang kini menghapus air matanya.
"Iya tahu deh yang udah 17+" goda Leo.
"Ih kak, jangan gitu dong" ucap Lexi. "Adadadaw" pekik Lexi tiba-tiba.
"Eh loe kenapa Xi?" tanya mereka melepas pelukannya.
"Kaki gue kan sakit" jawab Lexi.
"Yaudah loe duduk dulu deh" ucap Adam yang kini menuntun Lexi menuju kursi yang ada disana.
Mereka pun berkumpul mengelilingi Lexi dengan lilin yang sudah dinyalakan. "Make a wish" ucap mereka semua.
Lexi menutup matanya sejenak, "Puji Tuhan tahun ini Lexi bisa lewatin umur ke 17 ini. Semoga semuanya bisa jadi yang lebih baik dan semoga mama selalu bahagia disana" batin Lexi berdoa dan akhirnya dia membuka kedua kelopak matanya.
Fyuuuhhhh........
"YEEEEEYYYYY!!!" pekik mereka saat Lexi sudah meniup lilinnya.
"Uuuu thank you all" ucap Lexi.
"Kita punya hadiah spesial buat loe" ucap Giska.
"Apaan?" tanya Lexi kepo.
"BI! BIBI! SINI" panggil Dina, teman satu timnya yang lain.
"Dia siapa?" tanya Lexi semakin bingung.
"Ini Bi Dastri, dia tukang urut termaknyos. Pokoknya loe pasti bisa jalan lancar lagi dalam 3 hari" jelas Giska.
"APA?!" pekik Lexi tak percaya. "Gue ga mau diurut, gue ga mau" ucap Lexi geleng-geleng.
"Ayolah Xi, masak jagoan sekolah takut diurut sih. Buat kebaikan loe juga nih" ucap Hana.
"Nggak! Gue ga mau!" tolak Lexi. Kemudian "Bantuin gue kak" pinta Lexi pada Leo namun Leo menggeleng.
"Gue ga mau!" ucap Lexi kembali menolak.
"PEGANG DIA!!!" pekik Dhea yang kemudian diangguki oleh Adam, Haikal dan Ferdi.
Kini mereka —Adam, Haikal dan Ferdi— mulai memegang tangan dan kaki Lexi bagian kiri. Lexi terus saja meronta, apalagi saat Bi Dastri mulai mengurut pergelangan kaki kanannya yang terkilir. Lexi memekik kuat atas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADXIA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mendengar kata badgirl?. Tentu saja kalian akan berfikir dia yang selalu melanggar dan tak pernah mengharumkan nama sekolahnya tapi malah membuat nama sekolahnya semakin tercoreng. Tapi bagaimana dengan Lexi? Gadis can...