40. New life

11.2K 529 20
                                    

Mobil Leo kini sudah berhenti tepat di depan apartemen milik Lexi. Kemarin ia sudah meminta Bi Aini untuk menyiapkan seluruh barang-barang yang ia perlukan. Bahkan 2 koper besar itu kini sudah ada tepat di lobi apartemennya. Disana juga tampak Bi Aini yang sudah kembali membawa tas besarnya yang dulu ia bawa saat Leo meminta Bi Aini tinggal di apartemennya.

"Makasih ya bi udah mau jagain Lexi dan tinggal sama Lexi" ucap Lexi yang kini memeluk Bi Aini.

"Iya neng, sama-sama. Bibi sayang banget sama neng Lexi, bibi harap neng Lexi betah ya disana. Inget pulangnya harus bisa banggain bibi ya" ucap Bi Aini membalas pelukan Lexi.

"Lexi berangkat ya bi. Bibi bisa bawa motor Lexi buat kerumah Kak Leo. Ini kuncinya, bibi bisa pake motor itu kok selama Lexi disana" ucap Lexi kemudian memberikan kunci motor matic kesayangannya itu.

"Iya neng, neng hati-hati ya" ucap Bi Aini yang diangguki oleh Lexi.

"Daahh bibi, Lexi pasti bakal kangen masakan bibi" ucap Lexi kembali masuk ke dalam mobil Leo setelah kopernya sudah dimasukan kedalam jok belakang.

Mobil milik Leo pun kini kembali melaju menuju Bandara Sorkarno-Hatta. Lexi dan Leo pun tak mau ketinggalan waktu bersama yang hanya tinggal 1 setengah jam itu. Mereka bernyanyi riang mengikuti alunan lagu yang diputar pada audio mobil milik Leo.

"Loe disana baik-baik ya, inget kabarin gue kalo loe udah sampe. Jangam lupa makan, jangan banyakan begadang, jangan keluar malem terus, stop minum dan jangan pernah pergi ke club lagi" ucap Leo saat mobilnya itu baru saja sampai di parkiran.

"Iya kak, tenang aja. Lexi akan stop kebiasaan buruk Lexi, semuanya. Demi cita-cita Lexi, demi mama, demi semua orang yang sayang sama Lexi dan demi Lexi sendiri" ucap Lexi dengan semangatnya.

"Good girl. Turun yuk, tuh si Galih sama Willi udah nungguin disana" ucap Leo menunjuk dua orang yang tengah menunggu Lexi di bangku yang tersedia di sekitar area keberangkatan.

Mereka berdua akhirnya berjalan mendekati Galih dan Willi dengan Lexi yang menarik satu kopernya dan Leo yang juga menarik koper Lexi lainnya.

"Hai Galih! Hai Kak Willi" sapa Lexi.

"Gimana keadaan loe? Udah sembuh kan? Inget selalu kontek gue ya. Jangan lupa sama gue loe" ucap Galih yang koni mengacak pelan rambut Lexi.

"Loe mah rambut gue berantakan kan. Tenang aja, gue udah sembuh kok. Dan mana mungkin gue lupain partner kerja gue yang heboh ini" ucap Lexi dengan cengirannya.

"Bagus-bagus loe disana. Inget pulang-pulang harus jadi cita-cita loe. Jangan lupa tetep jaga komunikasi, oh ya gajih kemarin juga udah di transfer ke rekening. Thanks karna udah mau gabung sama cafe gue" ucap Willi.

Lexi mengangguk, "Siap komandan. Tunggu gue pulang dan bawa kebanggan buat kalian semua yang disini. Thanks juga karna udah ngijinin gue buat kerja ditempat loe kak" jawab Lexi dengan senyuman termanisnya.

"Buat Kak Leo. Lexi minta tolong ya, seenggaknya tetep kabarin Lexi tentang keadaan rumah. Maaf Lexi sering ngerepotin kakak dan makasih juga karena Kak Leo mau jadi abang terbaik buat Lexi walau kita nggak sedarah" ucap Lexi yang kini memeluk Leo erat. "Makasih banget karna kakak mau dengerin semua keluh kesah Lexi, mau ladenin semua tingkah manja Lexi. Pokoknya Lexi beruntung karna bisa ketemu kakak" imbuh Lexi yang kini pundaknya mulai bergetar.

Leo yang merasakan itu kini mulai mengelus lembut rambut Lexi. Membalasi tak kalah erat pelukan Lexi walau hanya dengan satu tangannya karena yang satunya masih saja mengelus rambut Lexi.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang