21. Masalah

10K 507 8
                                    

Warning Guys!

Ini bukan untuk ditiru! Ini cuma sebuah fiktif belaka!

Ingat! Ini bukan untuk ditiru! Tidak boleh melakukan ini!

Jadilah seorang pembaca yang bijak!

******

"LEXI!" panggil Pak Rizal yang menghentikan kegiatan mereka.

Lexi menatap datar guru didepannya, pasti ada seseorang yang telah melaporkan kejadian tadi di kantin, batinnya. "Kenapa pak?" tanya Lexi santai.

"Kamu ikut saya sekarang!" perintah Pak Rizal.

Lexi langsung bangun dari duduknya, lalu "Gue pergi dulu, tunggu gue disini" ucap Lexi pada sahabat-sahabatnya serta Galaxi kemdian berjalan mengikuti langkah Pak Rizal.

"Kira-kira si Lexi kenapa di panggil ya? Trus muka Pak Rizal juga kayanya ga lagi baik-baik aja deh" ucap Ferdi.

"Gue rasa ada yang ga beres nih" ucap Adam.

"Aaa!! Gue inget" ucap Dhea.

"Apaan?" tanya mereka lagi.

"Gue yakin ada yang ngelaporin kejadian tadi pagi ke BK! Gue yakin" ucap Dhea.

"Sial! Kalo gitu Lexi pasti bakal dihukum!" ucap Haikal.

"Udah buru susulin sekarang! Buru!"  ucap Adam yang kini sudah bangun dari duduknya.

Mereka berlari menuju ruang BK sekolahnya, di dalam sudah ada Lexi dan juga Reza yang duduk di depan meja Bu Devi. Disana juga ada beberapa guru lainnya yang memandang garang kepada Lexi. Lain halnya dengan Lexi, bahkan tatapannya sangat datar seolah-olah ia tak memiliki kesalahan disini. Suara dehemban dari Pak Reza kini mulai terdengar mengintrupsi ruang BK yang tertutup itu.

"Jadi ada yang mau menjelaskan ?" tanya Bu Devi namun tak ada yang menjawab, baik Lexi maupun Reza masih terdiam.

"Kenapa diam?! Jawab!" bentak Pak Rizal yang langsung ditatap tajam oleh Lexi.

Apa-apaan ini? Dia tak suka dibentak seperti ini. Apalagi dia yang hanya menurut untuk datang kesini tanpa diberitahu apapun oleh Pak Rizal. Dan akhirnya Pak Rizal menghembuskan nafasnya gusar sebelum ia kembali bersuara.

"Apa maksud kalian melakukan aksi perkelahian macam itu di area sekolah?" tanya Pak Rizal.

"Terlebih kamu Reza, apa kamu tidak malu? Jabatan kamu sebagai wakil ketua osis dan juga kakak kelas disini" imbuh Bu Devi.

"Apa saya harus bicara? Bahkan jika saya bicarapun tak akan ada yang mendengar disini" ucap Lexi datar.

"Apa maksud kamu Lexi?! Disini kami selalu bersikap adil kepada anak didik kami" ucap Pak Rizal.

"Adil? Yakin adil? Tahun lalu kemana aja pak? Bahkan saya waktu itu korban dan saya salah? Cih adil konon" ucap Lexi sinis.

"Berani kamu Lexi! Sudah salah melawan kamu!" ucap Pak Rizal.

"See? Bahkan bapak sekarang salahin saya kan? Hahaha" ucap Lexi tertawa renyah.

"Apa kamu tidak diajari sopan santun oleh orang tua kamu hah? Dimana sopan santun kamu!" ucap Bu Dini.

"Apa ibu pernah membayangkan menjadi saya seperti apa bu? Apa ibu pernah? Saya yang selalu diinjak dan dihina disini!" ucap Lexi sengit.

"Kapan kamu bisa mentaati peraturan disini Lexi?!" tanya Pak Rizal.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang