46. Kata maaf

11.2K 544 17
                                    

Lexi baru saja menyelesaikan makan siangnya, 20 menit yang lalu ia baru saja beristirahat dari jadwal operasi yang dia lakukan. Adalah sebuah keberuntungan penuh rasa syukur karena hari ini Lexi sudah bersih dari jadwal operasinya. Namun ketenangannya yang baru saja ia nikmati kini harus berhenti ketika suara decitan pintu terpakssa membuat Lexi melihat siapa orang yang masuk ke dalam ruangannya.

"Permisi dokter. Ada pasien gawat darurat yang harus kita operasi saat ini juga, kondisi korban sangat menghawatirkan. Kita harus segera melakukan tindakan" ujar suster itu.

"Tunggu sebentar, saya akan mengganti pakaian. Tolong jelaskan bagaimana keadaan korban dan tindakan oprasi apa yang di perlukan" perintah Lexi yang kini melepas jas putih kebesarannya itu dan mulai menggantinya dengan pakaian operasi.

Setelah ia selesai, kini Lexi kembali mendengarkan penjelasan dari suster yang merangkap menjadi asistennya. "Pasien mengalami tabrak lari, dari ct scan yang ditemukan ada beberapa serpihan kaca yang masih menancap di dalam tubuh pasien. Pada bagian kepala setelah melakukan ct scan, terdapat sebuah penggunpalan darah akibat cedera kepala yang serius" jelas suster itu dengan teliti dan membuat Lexi dengan segera harus melakukan tindakan.

"Siapkan ruang oprasi sekarang" titah Lexi yang segera dituruti oleh suster itu.

Sudah biasa bagi Lexi jika waktu istirahat atau bahkan saat tak ada jadwal operasi yang tercatat itu tiba-tuba harus terganti dengan sebuah operasi mendadak yang harus segera dilakukan. Lexi dengan senang hati selalu menerima operasi dadakan itu, tugasnya adalah membantu seseorsng yang membutuhkan bantuannya. Dan Lexi tak mau jika harus ada jiwa yang menjadi korbannya jika Lexi tak menerimanya.

Lexi kini memejamkan matanya sejenak, berdoa kepada Tuhan agar mendapat kelancaran dalam proses operasi yang harus ia laksanakan. Ia pun kini mengenakan sarung tangan, masker serta penutup kepala yang akan menutupi seluruh rambutnya. Ia pun menghembuskan nafasnya pelan kemudian keluar dari ruangannya. Langkah Lexi kini mulai memasuki ruangan dengan latar hijau itu diikuti oleh beberapa asistennya yang akan membantu jalannya operasi.

Tangan-tangan cekatan miliknya pun kini mulai mengecek beberapa peralatan yang menunjang operasinya kali ini. Pandangannya beralih ketika asistennya sudah mendorong masuk brangkar yang diatasnya terbaring seorang anak kecil dengan tubuh yang penuh luka dan matanya yang terpejam. Ditangannya sudah terpasang sebuah selang infus, serta di hidungnya pun kini terpasang sebuah selang oksigen.

Anak laki-laki itu tampak memprihatinkan, bahkan luka-luka pada tubuhnya itu tampak sangat banyak. Perlahan Lexi menghembuskan nafasnya kemudian memberikan satu-persatu intruksi kepada asistennya untuk segera memasangkan alat pendeteksi detak jantung. Setelah seluruh persiapan itu selesai, kini saatnya Lexi melakukan tugasnya.

Ia mulai memberi intruksi kepada asistennya. Sarung tangan yang sebelumnya tampak bersih kini mulai terlihat memerah karena noda darah dari operasi yang dia lakukan. Pandangan Lexi sesekali melihat monitor detak jantung guna memastikan keadaan pasiennya. Titik-titik keringat tampak sesekali dilap oleh asistennya, fokusnya kini terpusat penuh. Menyelamatkan pasiennya adalah hal yang paling diimpikan oleh Lexi setiap kali ia memasuki ruang operasi.

Suara detak jantung terus menggema di dalam ruangan 6 x 6 meter yang dominan berwarna hijau itu. Waktu telah menunjukan pukul 17.56. Sudah 5 jam dari saat pertama Lexi memasuki ruang operasinya. Masih tampak dengan jelas, tatapan penuh keseriusan yang ada pada wajah cantik yang tertutup masker milik Lexi. Entah sudah berapa banyak keringat yang terus bercucuran dari dahinya, namun tak sama sekali menggentarkan semangatnya dalam menjalankan tugas.

Waktu terus berlalu, jam sudah menunjukan pukul 19.25 dan Lexi baru saja menyelesaikan operasinya. Lexi mulai berjalan menuju rak peralatannya, melepas sarung tangan karet yang kini sudah dipenuhi noda darah. Puji Tuhan kini Lexi berhasil melakukan tugasnya dengan lancar, ia berhasil melakukan tindakan operasinya dengan durasi 7 jam lebih.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang