41. Lexi pergi?

11.6K 537 21
                                    

Pagi ini Galaxi baru saja kembali ke sekolahnya setelah mengikuti seminar di Universitas Gajah Mada selama dua hari kemarin. Galaxi pun kini tampak kembali menggelungi beberapa tugas osis terakhirnya sebelum minggu depan ia akan lengser dari jabatannya. Ia mulai membaca baik-baik susunan acara pelantikan pengurus osis baru minggu depan hingga suara pintu terbuka mengalihkan pandangannya.

Ceklek.....

"Permisi kak" izin orang itu memasuki ruangan Galaxi.

"Masuk Vi, ada apa?" tanya Galaxi.

"Pak Farid nyuruh Levi buat bawain ini. Kakak disuruh buat dateng ke setiap kelas 10 dan kelas 11 untuk nyari perwakilan anak osis yang periode selanjutnya" jelas Levi memberikan sebuah daftar peserta.

"Yaudah, thanks ya Vi" ucap Galaxi menerima daftar peserta itu.

"Mmm... kak?" panggil Levi sekali lagi.

"Kenapa Vi?" tanya Galaxi.

"Maafin Levi ya kak. Gara-gara Levi hubungan Kak Galaxi sama Kak Lexi jadi kaya gini, ditambah lagi hubungan kakak sama Kak Reza" ucap Levi menunduk penuh penyesalan.

"Santai aja. Rencananya hari ini gue mau jelasin sama mereka. Jangan nyalahin diri loe sendiri, karna disini gue juga salah" ucap Galaxi dengan senyumannya.

"Mm..ma-makasih ya kak, maaf sebelumnya. Levi permisi" izin Levi dan diangguki oleh Galaxi.

Kini Galaxi kembali memandangi daftar peserta anggota osis baru kemudian menaruhnya diatas meja dan meraih handphone miliknya. Entah sudah keberapa kalinya Galaxi menghubungi Lexi atau mengirim pesan kepadanya, namun tetap saja tak ada balasan dari Lexi. Bahkan untuk sekedar membaca pesannya pun Lexi tak mau.

Galaxi menghembuskan nafasnya gusar, entah dengan cara apa dia bisa meminta maaf kepada Lexi jika pesan saja tak Lexi balas. Ia menghembuskan nafasnya gusar kemudian kembali mengantongi handphone miliknya. Tangannya beralih mengambil daftar peserta kemudian beranjak dari kursinya. Galaxi berjalan menyusuri lorong sekolahnya hingga langkahnya terhenti tepat ketika Reza lewat di hadapannya.

"Za" panggil Galaxi sembari menepuk pundak Reza.

"Mau apa loe?" tanya Reza masih dengan nada sinisnya.

"Gue rasa ada yang perlu kita omongin" ucap Galaxi. "Gue mohon ikut gue bentar" pinta Galaxi yang langsung dituruti Reza.

Mereka melangkahkan kakinya menuju pinggir lapangan dimana ada beberapa meja dan kursi dibawah pohon rindang yang biasanya digunakan untuk sekedar duduk-duduk atau membaca buku. Bahkan mereka masih duduk dengan diam hingga Galaxi mulai membuka suaranya.

"Za, gue tahu gue salah. Tapi loe belum dengerin penjelasan gue" ungkap Galaxi dengan nads seriusnya.

"Penjelasan? Emang penjelasan apa yang harus gue denger dari loe?" tanya Reza memandang Galaxi datar.

"Sebelumnya gue mau kasi tahu loe masalah hubungan gue dan Levi. Itu semua cuma sekedar pertemanan, bahkan loe berdua tahu kan kalo gue sama dia jadi satu partner masalah rancangan ulang tahun sekolah.

Saat loe liat gue berdua sama Levi, saat itu kita ga sepenuhnya berdua. Disana ada Tasya yang baru aja pergi dan gue ketawain dia karna baju dia yang ga sengaja kena jus jeruk yang ditumpahin adik kelas. Itu yang buat dia ngedumel kaya gitu" jelas Galaxi kepada Reza.

"Jelasin maksud loe peluk dia di koridor sekolah deket gudang" ucap Reza masih dengan nada datarnya.

"Oke, pertama sejujurnya gue ga tahu kenapa alasan dia nangis. Kedua waktu itu gue baru aja lewat koridor deket gudang, rencananya gue pergi ke taman. Tapi waktu gue lewatin gudang tiba-tiba aja gue liat Levi yang nangis keluar dari gudang dan nabrak badan gue. Itu semua ga disengaja Za, gue berani sumpah" jelas Galaxi dengan wajah seriusnya.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang