38. New friend

10.8K 540 19
                                    

Malam ini halaman SMA Bintang Harapan sudah berubah menjadi sebuah panggung hiburan dimana anak-anak sekolahnya akan merayakan puncak ulang tahun sekolah mereka. Para panitia serta anggota osis pun menjadi sangat sibuk, pasalnya ini adalah acara terakhir yang mereka laksanakan sebelum akhirnya lengser dan digantikan dengan anggota baru.

Sejenak mereka melupakan seluruh masalah yang sempat menerpa mereka, entah masalah dalam organisasi ataupun masalah pribadi yang tengah anggotanya alami. Ditempat lain, dimana keempat sahabat Lexi tampak tak terlalu menikmati hiburan yang sekolahnya buat. Mereka masih menunggu kabar dari Lexi, karna Leo meminta mereka untuk tidak usah khawatir Lexi dan juga tidak usah menjenguknya. Wajah kesepian dari keempatnya pun dapat terlihat jelas, karna biasanya tentu saja akan ada Lexi yang membuat segala cara agar mereka dapat tertawa penuh kebahagiaaan, tak hanya keempat sahabat Lexi. Bahkan temen-teman sekelasnya pun merasakan hal yang sama.

"Sepi banget ya kaga ada Lexi" ucap Ferdi.

"Dia sakit sampe segitu amat dah, mana kita ga boleh jengukin dia lagi" ucap Dhea yang kini tampak tak bersemangat.

"Mungkin dia mau waktu sendiri, kita sabar aja lah. Besok kalo dia udah baikan, dia pasti sekolah kan. Jangan menye-menye gitu deh alay loe pada, kalo Lexi tahu pasti dia bakal ngakak tanpa henti" ucap Adam mencoba menghibur.

"Iya juga sih, kalo diinget-inget. 3 hari belakangan ini kenapa kita jadi menye-menye gini ya? Kaya jablay kurang belayan aja" Haikal mulai mengingat-ngingat ekspresi mereka beberapa hari setelah Lexi sakit.

"Hai, Lexi ga dateng sama loe pada ya?" tanya seseorang yang tiba-tiba ada disebelah Ferdi.

"Mau apa loe? Peduli apa loe sama sahabat kita?" tanya Dhea sinis.

"Loe kenapa sih Dhe? Gue ada salah apa sama loe?" tanya Galaxi dengan wajah bingungnya.

"Udahlah. Bongkar aja semua drama loe, ga usah loe deketin si Lexi kalo loe cuma mau balas dendam ke dia. Gue tahu kita-kita sering buat masalah sama anak osis, tapi loe ga bisa seenaknya mainin perasaan dia gitu aja" ucap Haikal sengit.

"Maksud loe apaan sih?" tanya Galaxi lagi.

"Mending loe pikirin apa kesalahan loe, ngaca pada diri loe sendiri" ucap Ferdi tak kalah sengit.

"Cabut aja buru, mabar di cafe deket sekolah enak nih" ajak Adam pada ketiga sahabatnya.

Mereka berjalan meninggalkan Galaxi yang masih terdiam mencerna tiap kalimat yang mereka lontarkan tadi. Pilihan mereka jatuh pada sebuah cafe di dekat sekolahnya, cafe yang akan menjadi tempat mereka untuk mencari wifi dan melangsungkan mabar mereka.

Di rumah sakit, Lexi tampak bosan. Bahkan dirinya belum diijinkan untuk berjalan oleh dokter yang merawatnya. Sepanjang 3 hari ini pula ia harus melewati hari-harinya dengan menonton tv di ruangan serba putih itu. Tapi untung saja ada Leo yang menemaninya, Lexi sengaja tak memberitahu keempat sahabatnya dengan alasan agar mereka tak khawatir dengan keadaan Lexi ini.

"Kak Leo" panggil Lexi yang membuat Leo segera menoleh. "Hari ini bukannya puncak perayaan ultah sekolah ya?" tanya Lexi yang hanya dibalas deheman oleh Leo.

"Kakak ga kesekolah emangnya?" tanya Lexi lagi yang membuat Leo menaruh laptop yang sebelumnya ada di pangkuannya.

"Kamu mau kakak ke sekolah? Trus kamu sendirian disini, emang kamu mau?" tanya Leo yang segera mendapat gelengan dari Lexi.

"Kakak ga mungkinlah tinggalin kamu sendiri disini, mana tega sih kakak tinggalin adik kecil ini. Yang ada kamu bosen lagi" ucap Leo yang kini beranjak dari sofanya dan mengacak pelan rambut Lexi.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang