"Woy!" Pekik Lexi kemudian berlari kearah adiknya.
"Wah wah wah ada dua mangsa nih" Ucap orang itu.
"Pergi loe, sebelum loe nyesel" Ucap Lexi dingin.
"Santai sayang, mending ikut gue aja yuk" Goda orang itu lagi sembari ingin menyentuh Lexi.
"Loe pergi, ini peringatan gue lagi" Ucap Lexi menepis kasar tangan orang itu.
"Wah kuat juga loe" Ucap orang itu tersenyum miring.
Lexi yang sudah kehilangan kesabaran pun kini mulai mengepalkan tangannya dan bersiap memberikan hadiah berup bogem mentah kepada orang yang berani melawannya.
"Bacot loe!" Ucap Lexi kemudian menyerang orang itu.
Bugh....
Bugh....
Bugh...."Bantuin gue woy" Perintah orang itu pada temannya.
Bugh.....
Pukulan itu mengenai pelipis kanan Lexi hingga berdarah. Kemarahannya memuncak, tapi bagaimana bisa dia mengalahkan tiga orang sekaligus. Tanpa pikir panjang Lexi kembali menyerang.
Bugh....
Bugh....
Bugh....Brak....
Lexi terkena tendangan orang itu dan jatuh ke tanah. Orang itu kembali menyerang Lexi dan hingga sontak ia menutup matanya. Tapi aneh, kenapa pukulannya tidak terasa? Apakah dia pingsan? Kemudian perlahan ia membuka matanya dan melihat seseorang menolongnya. Dia pun kembali bangkit dan ikut menyerang.
Bugh....
Bugh....
Bugh....
Bugh....
Bugh....
Bugh....Setelah serangan terakhir mereka sudah tepar. Kini Lexi menongok, siapa orang yang sudah menolongnya tadi karena ia tidak sempat memperdulikan itu. Dan betapa terkejutnya dia, ternyata orang itu adalah Galaxi. Musuhnya yang selalu saja Lexi hindari.
"Loe berdua gapapa?" Tanya Galaxi memastikan.
"Iya kak kita gapapa" Ucap Levi dan Lexi hanya berdehem.
"Pelipis loe luka, ikut gue. Biar gue obatin dulu di UKS" Ucap Galaxi menarik tangan Lexi namun segera dilepas oleh Lexi.
"Gue gapapa, Levi loe cepet ikut gue. Kita pulang, gue harus siap-siap" Ucap Lexi menarik tangan adiknya.
"Eh eh, tunggu kak. Kak Galaxi thanks ya" Ucap Levi yang masih ditarik oleh Lexi kearah motornya.
Lexi menaiki motornya dan memaikai helm kemudian menyuruh Levi untuk naik "Cepet naik, gue buru-buru" ucap Lexi dan Levi mengangguk kemudian naik.
Mereka akhirnya dapat pulang kerumahnya. Tidak ada percakapan antara kakak beradik itu, Levi bingung saat ini. Karena tidak biasanya kakaknya ini diam, biasanya dia adalah sosok yang paling banyak bicara sebelum-sebelumnya.
"Hmm.. Kak Lexi?" Panggil Levi dan Lexi berdehem.
"Loe lagi ada masalah ya?" Tanya Levi.
"Enggak, gue harus buru-buru. Gue belum siapin apapun" Ucap Lexi.
"Siap-siap? Emang kakak mau kemana?" Tanya Levi lagi.
"Jogja" jawab Lexi.
"Hah? Jogja? Kakak ngapain kesana? Kakak udah ijin sama papa? Atau kakak mau liburan dan ga bilang sama Levi?" Tanya Levi nyeroscos.
"Sttt loe kalo nanya sama gue aja ngebut coba sama orang lain lemah lembut loe" Ucap Lexi.
"Yee jawab dulu makanya" Ucap Levi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADXIA (END)
Подростковая литератураBagaimana pendapat kalian jika mendengar kata badgirl?. Tentu saja kalian akan berfikir dia yang selalu melanggar dan tak pernah mengharumkan nama sekolahnya tapi malah membuat nama sekolahnya semakin tercoreng. Tapi bagaimana dengan Lexi? Gadis can...