"Woy Lexi" panggil Galaxi namun tak digubris.
"Kebiasaan ya anak itu, tetep aja jatuhin jam tangannya lagi" gumam Galaxi mengambil jam tangannya.
Namun kini dia tak sengaja melihat sebuah ukiran nama dibelakang jam tangan tersebut.
"Herlina" gumam Galaxi membaca tulisan itu.
Galaxi pun memutuskan untuk menyimpan jam tangan itu terlebih dahulu. Ia berjalan santai kearah ruang osis karena sebentar lagi rapat osis akan dimulai. Setiap langkahnya dia memiliki sebuah pertanyaan tentang seseorang yang belakangan ini selalu menghantui pikirannya, siapa lagi kalau bukan Lexi. Semenjak kejadian tabrakan dikoridor sekolah dia selalu saja memikirkan banyak hal tentang Lexi.
"Ga mungkin ah gue suka sama dia, tapi kenapa gue nyaman ya setiap kali gue deket dia" batin Galaxi yang kini tengah tersenyum sembari sesekali menggelengkan kepalanya.
Ceklek.....
Galaxi memasuki ruangannya, disana sudah ada beberapa anggota osis yang menunggu. Tatapan penuh tanda tanya sekarang dilontarkan oleh Reza karena Galaxi tadi tak masuk kelas pada jadwal pelajaran pertama. Dan itu membuat Reza memikirkan berbagai hal tentang Galaxi, tak biasanya teman satunya itu membolos. Tanpa merasa diperhatikan dengan santai Galaxi duduk di kursinya.
"Kemana aja loe baru muncul? Untung aja gue tadi absenin loe bilang kalo loe lagi diruang osis" ucap Reza.
"Gue telat, adik gue kemarin masuk rumah sakit jadinya gue kesiangan" ucap Galaxi.
"Trus kenapa loe bisa masuk? Padahal ini udah jauh banget dari jam masuk" tanya Reza.
"Gue dibantuin sama si Lexi" ucap Galaxi.
"Gal, gue ga mau ya loe sekarang temenan sama si trouble maker sekolah. Lama-lama loe bakal terpengaruh dan inget jabatan loe sebagai ketua osis, reputasi loe pasti bakal jelek karna itu" ucap Reza.
Galaxi menghembuskan nafasnya kemudian "Ga semua yang buruk loe bisa nilai buruk Za" ucap Galaxi.
"Tuh kan otak loe pasti udah dicuci sama cewek badung itu" ucap Reza.
"Udah Za, mending kita mulai rapatnya aja udah kumpul semua tuh" ucap Galaxi.
Akhirnya Galaxi bisa menghentikan cacian yang diberikan Reza untuk Lexi. Entah mengapa hatinya memanas akibat perjataan Reza tadi. Rapat berjalan dengan lancar sebelum sebuah ketukan menghentikan jalannya rapat.
Tok....tok....tok....tok....
Ceklek.....
Kini Lexi telah ada didalam ruangan dimana semua anggota osis tengah melaksanakan sebuah rapat. Ada tatapan benci yang terpancar dari beberapa anggota termasuk Reza, serta ada sebuah tatapan sendu penuh kerinduan dari seorang Levi kepada sosok kakanya yang sudah lebih dari dua minggu pergi dari rumah dan menjauhinya.
"Mau apa loe kesini hah? Kalo cuma mau ngancurin jalannya rapat kaya waktu itu mending loe pergi aja sana. Loe itu selalu jadi pengganggu tahu nggak, loe itu kaya parasit yang bisanya ngerugiin orang lain!" Bentak Reza yang tak memberi kesempatan untuk Lexi berbicara.
"Za, jaga omongan loe. Bahkan dia belum ngomong apapun, kenapa loe malah ngbentak dia sih" ucap Galaxi.
"Orang kaya dia ga bisa dikasi kesempatan Gal, kerjaannya aja udah bikin kekacauan aja. Loe ga inget rapat kita yang sebelumnya, dia dateng cuma buat berantakin rapat kita doang" ucap Reza.
"Ya tapi loe ga usah kaya gitu juga dong, loe belum tanya alasan kenapa dia dateng kesini! Jangan main hakim sendiri gitu" ucap Galaxi.
"Kenapa loe belain dia sih Gal? Udah tahu dia aja truble maker sekolah, dia tetep buat kita capek sama kekacauan yang dia buat" ucap Jeni.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADXIA (END)
Teen FictionBagaimana pendapat kalian jika mendengar kata badgirl?. Tentu saja kalian akan berfikir dia yang selalu melanggar dan tak pernah mengharumkan nama sekolahnya tapi malah membuat nama sekolahnya semakin tercoreng. Tapi bagaimana dengan Lexi? Gadis can...