08. Pengawasan hukuman

14.4K 677 12
                                    

"GIMANA KALAU KAU TERCIPTA BUKAN UNTUK KU?" Usul Lexi.

"Lah itu kan bukan lagi dangdut dodol" Ucap Ferdi menoyor kepala Lexi.

"Yeee loe maen toyor-toyor aja, nih loe dengerin sekarang" Ucap Lexi menyambungkan handphone miliknya dengan sound yang ada di kelasnya.

"Wanjer beneran jadi dangdut" Ucap Ferdi.

"Setuju kaga nih?" Tanya Lexi.

"SETUJU!!!!" Ucap teman-teman sekelasnya.

Lexi mengambil sapunya dan kini dia berada di paling depan.

"OKEY EVERY BODY MARI KITA DANGDUTAN" Ajak Lexi.

Mereka semua berjoget ria dengan diteman oleh lagu dangdut yang sudah Lexi hidupkan tadi. Sesekali tampak juga Lexi yang mengikuti liriknya.

"Jangankan untuk bertemu
Memandang pun saja sudah tak boleh
Apalagi bernyanyi bersama
Bagai hari lalu
Jangankan mengirim surat
Menitip salam pun sudah tak boleh
Ternyata memang kau tercipta
Bukan untukku" Ucap Lexi menyanyikan bagian reef dari lagunya.

Saat mereka semua tengah asik dengan goyangannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang membuka pintu kelas yang sengaja ditutup tadi. Di sana, terlihat wajah kesal dari seorang ketua osis, siapa lagi kalau bukan Galaxi.

"Bisa matiin ga? Kelas gue lagi belajar" Tanya Galaxi menahan kesalnya.

"Iye iye nanti gue matiin" Jawab Lexi yang masih saja bergoyang.

"Okey kalo gitu" Ucap Galaxi yang kembali ke kelasnya.

Bukannya Lexi mau menepati ucapannya tadi, tapi Lexi kini menambah volume sound itu. Pikirannya kini adalah mengerjai si ketua osis itu, tak terbayang bagaimana tingkah kesalnya nanti.

"Loh kok loe malah nambah volumenya sih Xi?" Tanya Sesil.

"Sejak kapan gue nurut? Gue cuma ngerjain dia kali. Udah ayo dangdutan lagi" Ajak Lexi yang kini kembali berjoget dan menyanyi.

Di kelasnya, Galaxi semakin geram karena suara lagu yang berasal dari kelas sebelahnya. Tadi Lexi bilang akan mematikan soundnya tapi bukannya hening sekarang malah suasana tambah berisik hingga membuat dia semakin kesal.

"Gila ya tu ade kelas, kuping gue budek lama-lama kaya gini" Ucap Reza.

"Gue ga bisa belajar tenang barang sehari aja kali ya. Tiap hari ada aja kelakuan tuh bocah" Ucap Galaxi.

"Beda banget sama adiknya, kakaknya badung banget sih" Ucap Reza.

"Gue cari lagi deh, kesel gue sama cewek aneh itu" Ucap Galaxi.

Dengan langkah cepat Galaxi kini berjalan menuju kelas Lexi. Memang kelas XI IPA 1 dan X IPA 7 bersebelahan itu alasannya kenapa bisa terdengar begitu nyaring suara dari sound milik kelas Lexi. Sejujurnya Lexi melihat itu, Galaxi yang berjalan cepat ke arah kelasnya dengan raut wajah yang sudah sangat kesal. Galaxi membuka kelas itu lagi dan mencabut kabel sound pada stop kontak yang membuat lagu berhenti.

"Waah ga asik loe main cabut-cabut aja" Ujar Lexi.

"Loe nyebelin banget sih, ga bisa sehari aja loe kasi gue tenang dengan tingkah badung loe itu hah" Ucap Galaxi kesal.

"Nggak, dan nggak akan. Siapa loe yang mau ngatur keinginan gue" Ucap Lexi.

"Kesel gue lama-lama sama loe, sekarang mending loe ikut gue ke BK" Ucap Galaxi menarik tangan Lexi keluar kelasnya.

BADXIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang