18 tahun berlalu, dimana saat itu aku dilahirkan bersamaan dengan meninggalnya ibuku.
Kepergian ibu membuat ayahku terpuruk, jatuh dan larut dalam kesedihan.
Beruntung masih ada sanak saudara yg dapat menghibur dan memberi dukungan untuk ayah agar tetap menjalankan hidupnya dan itu untuk membesarkan ku.Dan saat ini hanya aku yg ayah punya, dikota besar dengan hingar bingar kota jakarta.
Aku tinggal disalah satu rumah milik ayah di pertengahan kota jakarta.
Aku baru pindah dari bandung meninggalkan seluruh keluarga beserta nenek dan kakek ku.
Karena paksaan dari ayah tentunya, yg mengharuskan aku pindah dan tinggal bersamanya.
Hufft, ayah memang begitu.😑Rasanya, apa mungkin aku bisa tinggal dikota besar seperti ini, bandung memang besar, tapi bandung tidak seperti jakarta yang terlalu banyak polusi seperti ini. Ohh ayah..
Di pagi pertama disebuah rumah, seorang gadis berperawakan mungil dengan tidur nyenyaknya tanpa terganggu sedikit pun dengan suara ketukan pintu, ohh bukan itu bukan ketukan. melainkan gedoran bahkan tendangan(ah author lebay) dari seorang lelaki paruh baya, namun masih terlihat begitu gagah dan emm tampan.
Ya dia adalah reihan, ayah dari gadis didalam kamar itu.
Sedari tadi ayah reihan berusaha membangunkan anak gadisnya itu tak lain adalah prilly, namun yg didapat hanyalah keheningan tanpa sahutan dari sang putri kecilnya itu."Ohh dasar prilly kebo" begitu batin sang ayah.
Sedangkan didalam kamar, prilly hanya mengeliat dalam gulungan selimut yg menutupi seluruh badannya, diatas queen sizenya tanpa terganggu sedikit pun."Oh ayolah prill, kamu bisa terlambat datang kesekolah barumu nak" teriak ayah reihan yg masih berusaha.
Akhirnya dengan terpaksa prilly bangun dri tidurnya duduk dipinggir ranjang dengan mengucek matanya,
Saat tak sengaja dia memandang jam diatas nakas tempat tidurnya, matanya membulat sempurna."Astagaaa,prilly terlambat ayahh" katanya sambil berlari kekamar mandi menyambar handuk yg tergantung didekat pintu kamar mandinya.
Sang ayah hanya bisa menghela nafas.
"Ayah sudah bilang begitu bukan? Dasar kebo!" kata ayah reihan, tanpa didengar sang putri.Ayah reihan segera turun kebawah menuju meja makan yg sudah tersedia banyak macam menu sarapan yg telah disiapkan oleh pembantu rumah tangganya. Saat ayah sudah sampai, beliau mengambil posisi duduk dikursi tempat favoritnya yg menghadap taman bunga kesukaan mendiang istrinya.
Sesaat dia melamun, membayangkan istrinya sedang berkebun sambil tersenyum. Tanpa sadar bi lastri pembantunya melihat sang majikan terlihat sedang bersedih.
"Tuan, ingin sarapan dengan apa? Biar saya siapkan!" ucap bi lastri hati-hati.
Ayah reihan tersadar, dengan tersenyum. "Tidak bi, saya tunggu prilly dulu sebentar". Ucapnya dengan sopan.
Bebepara menit kemudian, prilly turun dengan seragam sekolah yg sudah amat sangat rapi. Dan menghampiri sang ayah.
"Pagi ayahh? ehh pagi bi lastri?" ucap prilly saat dia sudah duduk, dan melihat menu sarapannya prilly melongo sebentar dan langsung tersadar.
"OMG.... makanan sebanyak ini mau ada acara apaan yah? Slametan yaa?" katanya dengan polos.
Ayah prilly hanya menggeleng dan menyahut. "Dasar kamu, ini makanan bukan untuk slametan seperti katamu tadi . Ini memang sengaja disiapkan oleh bibi untuk kamu makan, paham?" kata ayah gregetan sendiri.
#maafkan cerita abal abal ini.
Cerita pertama ku.
Jangan lupa tinggalkan jejak jempolnya yaa..
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...