"Prill..."
Prilly yang merasa ada suara menyebut namanya pun celingukan, mencari sumber suara yang datangnya dari mana.
Saat membalikan tubuhnya, disana sudah ada seseorang yang dengan santainya memasang wajah tersenyum dengan manisnya.
"Hai..." sapa orang itu pada prilly, masih dengan senyum yang belum hilang.
"Mila..." seru prilly.
"Gue kira siapa!" lanjutnya.
Ya, orang itu adalah mila sahabat prilly. Dia sedari tadi melihat prilly yang terus menoleh kekanan-kekiri dan juga sesekali kebelakang. Karena mila penasaran,jadilah mila memutuskan untuk menghampiri prilly dengan perlahan dan mengendap.
"Lagian lo sih, celingukan aja. Kayak maling takut ketangkep! Lagi nyariin apa sih?" seru mila mengejek dan diakhiri pertanyaan.
"Sembarangan ngatain gue maling!!" sahut prilly tak terima dikatakan sebagai maling.
"Ya habis. Lo ngapain disini? Celingukan begitu" tanya mila lagi.
"lagi nungguin ayah" jawab prilly sambil mencari lagi.
Mila hanya manggut manggut menanggapi jawaban dari prilly.
"Eh iya. Lo sendiri, ngapain disini?" tanya prilly pada mila, yang baru sadar jika mila ada diMall tetapi sendirian dan belum menenteng hasil belanjaan.
"Lagi nyari nyokap. Katanya minta dijemput, udah dicari ketoko langganannya juga udah gak ada. Malah sekarang gak tau deh kemana lagi tu mommy" jawab mila panjang lebar.
Ohh...
Mila kesal. Dia sudah menceritakan secara detail dan sampai sepanjang rell kereta api. Dibalas hanya dengan ohh saja. Benar benar miris sekali.
.
.
."Loh, sintia kan?" ucap seseorang saat melihat wanita cantik yang sedang berada didekatnya.
Wanita itu menoleh dan mencoba memikirkan.
apakah ia kenal dengan lelaki tampan dan gagah dihadapannya ini?- begitulah kira kira batinnya.
Matanya tiba tiba membelalak lebar, saat diingatannya sosok lelaki dihadapannya. Dia adalah teman semasa mereka sedang menempuh pendidikan disingapura.
"Reihan..."
Seru nyonya sintia dengan menunjuk lelaki tadi.Benar. Itu memang ayah reihan. Ayah dari prilly. Lelaki tampan dengan tubuh tegab dan memiliki rahang yang begitu kokoh.
"Iya, aku reihan. Apa kabar kamu?" sahut ayah reihan dengan tersenyum.
"Aduh.. Apa kabar, rei?" tanya nyonya sintia, sambil mengulurkan tangannya.
"Malah balik nanya. Aku baik. Bagaimana kabar mu?" jawab ayah reihan sambil menyambut uluran tangan nyonya sintia
"Sangat baik"
"Bagiaman dengan suamimu. Sudah lama rasanya, kita semua tidak berkumpul" tanya ayh reihan, sambil mengurai jabatan tangannya.
"Dia baik. Tapi, dia sedang ada perjalanan bisnis kebeberapa daerah" sahut nyonya sintia.
"Lalu, kamu mau kemana?" tanya ayah reihan.
"Mencari anak ku, dia berjanji akan menjemput. Mungkin dia sudah menunggu dilobby" jelasnya.
"Ya sudah. Mari berjalan bersama,sambil mengobrol" seru ayah reihan memberi saran.
.
.
.Mereka berjalan bersama sambil membicarakan banyak hal. Seperti, membicarakan bagaimana masa masa SMA dahulu. Dan juga tentang sintia yang diperebutkan oleh kedua lelaki yang sangat terkenal, istilah jaman sekarang adalah most wantted.
"Sedang sibuk? Rasanya, rindu berkumpul seperti dulu lagi, ya?" seru ayah reihan memecah keheningan.
"Iya. Ehh, rei. Kudengar, pandu..." ucap nyonya sintia terhenti, tak berani untuk melanjutkan.
Ayah reihan yang tau arah pembicaraan itu kemana pun mengangguk memberi jawaban pada nyona sintia.
"Iya. Dia sekarang tengah mendapat kurungan diluar negru, karena pengedaran yang sudah diketehui pergerakannya. Juga, hukuman untuk percobaan pembunuhan pada salah satu klientnya." jelas ayah reihan.
Nyonya sintia menganggukan kepalanya, sebagai respon dari cerita ayah reihan.
"Eh, itu anak ku!!" seru nyonya sintia sambil menunjuk seorang gadis yang sedang duduk disofa didekat eskalaror bersama seorang gadis lain.
"Itu juga anakku, dan. Aku rasa, aku mengenal gadis disampingnya" sahut ayah reihan.
"Benarkah? Kau kenal?" tanya nyonya sintia.
"Kau, ayahnya prilly?" lanjutnya bertanya lagi. Sambil menunjuk dada ayah reihan.
"Iya. Dan kau, ibu mila?" kini giliran ayah reihan yang bertanya.
Dan mendapat jawaban dari nyonya sintia, berupa anggukan pasti.
.
.
."Ayah...."
"Mommy...."
Seru mila dan juga prilly berbarengan. Saat orang orang tercinta kini sudah ada dihadapannya. Dan yang membuatnya semakin bingung adalah, ayah prilly dan mommy mila berjalan bersama.
"Kok. Kalian, bisa barengan?" tanya mila bingung.
"Iya. Ayah, kok barengan sama mommy mila?" sahut prilly.
.
.
."Ohh, jadi ayah sama tante sintia itu teman semasa SMA. Terus, baru ketemu lagi hari ini?" seru prilly, saat sudah mendapat penjelasan dari sang ayah.
"Iya. Dulu itu, kita sahabatan. Digrup kita itu ada... Ayah, syarief, ibu mila, ibu kamu, adrian ayah mila, dan juga pandu" jelas ayah reihan.
"Hah, eh.. Apa? Pandu? Pandu aji yang jahat itu?" tanya prilly yang nampak terkejut.
"Iya. Memang ayah belum cerita?" tanya ayah reihan.
Prilly terlihat sedang melirik keatas, menciba mengingat apakah ayahnya itu sudah pernah bercerita tentang pandu aji atau belum.
"Umm.. Prilly rasa.. Belum ..." sahut prilly.
Ayah reihan menganggukan kepalanya. Dan siap untuk menceritakan sekarang.
Mungkin ini waktu yang tepat bukan?"Jadi....."
************
Ayah prilly, ayah mila, ibu mila, ayah ali, tuan pandu.
Jadi initinya, meraka dulu berteman dekat.
Gimana bisa sekarang mereka bisa berjauhan.
Termasuk, bagaimana tuan pandu bisa melakukan hal diluar batas. Padahal, dari semua teman-temannya hanya tuan pandu yang melenceng sendiri.Dan ternyata, tadi yang manggil prilly itu mila ya kakak-kakak. Buat yang udah komem itu ali, agaknya sedikit kecewa. Tenang akan ada saatnya mereka melalui sebuah kisah baru yang lebih menantang.
Mau tau kisahnya seperti apa?
Tunggu dichapter berikut-berikut-berikutnya..Jangan lupa kasih vote dan juga comment yang banyak.
Dan satu lagi..
Ini rahasia ya kakak-kakak.
Maafkan itu, yang diatas. Maafkan typo yang selalu bergetayangan. Menggentayangi setiap tulisan.Hehe...
Oke ini terlalu lama..
So, see you next time....
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...