Sampai mereka berdua didepan gerbang sekolah.
Prilly dan mila turun dari mobil dan berjalan menuju kedepan sekolah, berjalan beriringan menuju kelas mereka. Mereka harus melewati kelas-kelas lainnya.
"Mil, gue pengen ketoilet sebentar yaa?" Mila yg mendengar hanya mengangguk dan membiarkan prilly pergi.
Sementara prilly berjalan menuju ketoilet, dengan sedikit berlari. Tanpa sengaja prilly menginjak kulit pisang dilantai koridor. Prilly yang mulai kehilangan keseimbangan terhuyung kebelakang, tapi belum sempat dia menyentuh lantai koridor, sebuah tangan kekar menangkap tubuh mungilnya.
Prilly yg tidak merasa apa pun mulai membuka matanya."Mata itu lagi" batin prilly. "Mata yg teduh, menenangkan, dan pelukan ini membuatku nyaman" lagi, tatapan mereka bertemu untuk kesekian kalinya. Tatapan teduh milik Ali terkunci di mata hazel Prilly.
Tatapan Ali semakin intens.
Ali terhipnotis dengan mata itu, dia terhanyut pada pandangan teduh milik mata hazel prilly. Tanpa sadar Ali mengeratkan pelukannya, menyalurkan kenyamanan pada keduanya, seperti tersirat kerinduan. Padahal mereka tau bahwa mereka baru saling mengenal.Pelukan ali semakin intens, ali semakin merapat kan tubuhnya pada prilly, seperti dia tidak ingin prilly pergi.
Begitu mereka sadar dengan apa yg mereka lakukan yg masih berada dikawasan sekolah.
Ali menegakkan tubuh prilly dan membenarka bajunya guna menghilangkan kegugubannya.Ali melirik kearah Prilly melalui ekor matanya. Mereka berdua merasa gugup, Ali diam sambil menggaruk tengkuknya. Sedangkan prilly, dia merasakan ada gejolak pada hatinya, seperti tidak rela ali melepas pelukannya.
"Ehem. Perasaan lo jatuh mulu sih?" deheman Ali dengan sedikit menutupi kegugupannya.
Dan berhasil menyadarkan Prilly. Prilly yg sedari tadi melamun menjadi salah tingkah sendiri dengan ucapan ali.
"Ohh. Asataga prilly....pliss jangan malu-maluin, Ayaaah tolongin prillyy" batin prilly berteriak.
Masih dengan kegugupan prilly. "Iya li. Mmm maafin gw yaa, gw juga gak sadar kalau ada kulit pisang kyk gitu dilantai. Heheh" jawaban prilly tak kalah gugup dari Ali.
"Tapi gue liat lo tadi nyaman banget yaa dipeluk sama gue?" blusss, pipi prilly mulai memanas, dan sekarang yg terlihat seperti kepiting rebus.
Ali yg melihat itu malah terkekeh dengan senangnya. membuat prilly kesal, dan memukul dada bidang Ali.
"Iihhh, lo kok nyebelin sihh. Nih rasain nih,nih,nih rasain" prilly terus memukuli Ali yang membuat Ali bukannya merasa sakit, tapi menjadi geli sendiri ditambah dengan muka imut prilly.
Tanpa sengaja Ali memeluk pinggang prilly agar memberhentikan aksi memukuli dirinya. NYAMAN, satu kata itu yg dapat mendeskripsikan keadaan keduanya. "Kenapa bisa senyaman ini.. Siapa dia?" batin keduanya yg saling penasaran.
Ali melepas pelukannya, dan menatap manik mata indah prilly, dengan tersenyum. Prilly yg mendapat tatapan seperti itu merasakan hawa panas pada pipinya dan seperti ada banyak kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya."Udah ahh, gue tadi mau ketoilet malah lo modusin, pakek peluk-peluk segala lagi. Gue kan gak pernah dipeluk cowok kecuali bokap gue, malah elo main peluk-peluk gue" ucap prilly polos setengah kesal.
Yg membuat Ali membelalakan matanya.
"Jadi..ini..pertama kalinya lo dipeluk cowok prill?"
Prilly yg tersadar dengan kata-katanya tadi pun, langsung menutup mulutnya dengan tangan dan berlari menuju toilet.Ali yg melihat tingkah lucu prilly hanya menggelengkan kepala dan tersenyum.
"Lucu,Manis" kata Ali tanpa sadar.
.
.
.
.Ohh, holla.
Maaf yaa ceritanya kagak ngfell bngt, maaf keunn
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...