Part 39

206 10 0
                                    

Untuk apa terus berlanjut,
jika hanya
membuat goresan luka
lebih dalamnya.

*****



"Mil..."

"Cukup,vin!! Kemarin, kamu peluk dia dan saat aku pergi kamu sama sekali gak berniat menyusul" ucap mila memotong sebelum kevin berbicara.

"Sekarang! Aku yang dibully, tapi kamu lebih memperhatikan dia dari pada aku! Bahkan kamu meminta maaf atas nama dia" lanjutnya, diakhiri kekehan menyakitkan.

"Aku bingung, kamu tiba-tiba berubah! Kamu gak kayak kevin yang dulu" ujarnya lagi, meluapkan semua desakan dalam hatinya.

"Aku ini apa? Aku ini siapa? Apa aku hanya sebongkah debu yang akan hilang jika kamu mau meniupnya? Apa aku hanya air dalam mangkuk yang akan tumpah jika kamu menuangnya?" lanjutnya dengan nada lirih sangat menyayat hati kevin dan semua yang ada dikantin.

Mila mencoba untuk berdiri menghadap kevin yang sekarang malah menundukan kepalanya.

"Apa aku, sama sekali tidak memiliki tempat apa pun didalam hati kamu,vin?" kata mila sambil menunjuk dada cowok itu dengan telunjuknya.

Kevin menggeleng mendangar mila yang menyebut dirinya tidak memiliki tempat dihatinya. Nyatanya, separuh dari jiwanya adalah mila. Namun, mau bagaimana lagi. Kevin bersikap baik pada syahila hanya karena kebaikan keluarganya.

"Stop mila.. Stop..."

Suara seseorang tiba-tiba memecahkan suasanya yang sangat menyedihkan itu.

Bukan suara kevin, tapi dahlia yang berlari sambil berteriak mengintrupsi mila untuk berhenti berbicara. Karena jika diteruskan, mila akan semakin sakit.

Dahlia berdiri tepat disamping mila, merangkulnya memeluknya begitu dalam.
Prilly pun juga ikut menyusul dahlia yang lebih dulu memeluk mila.

"Vin, gue gak nyangka lo nglakuin ini kemila!" ucap kirun dengan nada ketus.

"Run! Jangan gitu" ujar ali.

"Li, lo taukan. Kevin yang kita kenal gak kayak gini bentukannya. Gak kayak gini kelakuannya" balas kirun yang tepat sasaran.

"Sorry" ucap kevin lirih.

Setelah berkata seperti itu, kevin langsung ngeloyor pergi meninggalkan area kantin yang semakin banyak orang yang berdatangan menyaksikan drama kedua anak manusia itu.

"KEVIN.." teriak mila yang melihat kevin berjalan menjauh.

"Lebih baik, jika kita berhenti"

"MIL..." prilly dan dahlia berteriak terkejud dengan keputusan mila.

"Aku!! Gak bisa mila.. Kita gak bisa putus"
Ucap kevin dan langsung berlari meninggalkan kantin.

"Kenapa? Kenapa gak bisa prill? Kenapa gak bisa,lia? Kenapa" ucap mila sambil mengguncang kedua bahu prilly juga dahlia.

..................

"Ali..."

"Ehh, sayang"

"Ali.. Ihh.. Jangan gitu!! Diliat orang tuh"

"Biarin sih!! Eh ada apaan tadi manggil!?" tanya ali yang mulai penasaran.

"Mau nanya sesuatu sih! Bisa gak? Lagi sibuk gak?" jawab prilly sambi memegang lengan ali.

Ali tersenyum sangat manis, melihat tingkah prilly.
"Gak ada? Sebenarnya, cuma mau loat anak-anak latihan basket aja. Mau ikut sekalian?" balas ali dan menawarkan untuk ikut kelapangan basket in-door.

"Ya udah deh, yuk!!"

Mereka berjalan beiringan dengan ali yang menggandeng tangan prilly erat.
Prilly menahan senyumnya saat melihat tangannya digenggam erat oleh ali.

"Terus, mau nanya apa tadi?" tanya ali saat sudah sampai dan duduk diatas tribun yang disediakan sekolahnya.

"Kevin itu, sebenarnya kenapa sih? Kamu kan sahabatnya, siapa tau kamu dengar sesuatu tentang dia?" tanya prilly dengan wajah serius.

"Aku juga gak tau,prill. Tapi, kalau menurut aku!! Kevin pasti ada masalah yang menyebabkan kevin begitu ke mila" balas ali menjawab pertanyaan prilly.

"Kasiham mila!! Aku gak tega" ujar prilly lirih.

"Aku tau!! Nanti aku cari tau ya? Kita coba buat bantu mila dan kevin. Kamu tenang" jawab ali sambil mengelus pundak prilly dan menuntun kepala prilly untuk bersandar dibahunya.

"Ciyee.. Ciye..."

Suara gemuruh teriakan dari arah lapangan basket membuat prilly dan ali tersadar. Jika bukan hanya bukan dirinya saja yang berada disana.

"Kapten.. Gak ikut latihan, ternyata mau pacaran disono? Cuitt..cuitt.." teriak anggota tim basket ali.

Ali hanya menunjukan kepalan tangannya kearah Radhi yang berani mengejeknya.
Ali memang menjabat sebagai kapten basket disekolahnya beberapa waktu yang lalu.

Prilly menahan rasa malunya yang tertangkap basah sedang bermesraan dengan ali, dan parahnya itu digedung olahraga. Untung tidak ada guru pembimbing disana.

"Kamu sih!!" ujar prilly menyalahkan ali.

"Kok aku?"

"Ya kamulah, kamu yang ajak aku kesini kan?"

"Tapi, kamunyakan mau!" balas ali tak mau kalah.

"Ihh.. Tau ah!! Mau balik kekelas"

"Aku yang antar!!"

"Gak usah!! Aku bisa sendiri kok.. Ya"

"Gak mau!! Aku juga mau kekelas. Ambil handphon" ujar ali bersikeras.

"Ya udah deh, yuk"

*****

Bahas kak kevin sama kak mila nanti lagi ya?
Kayaknya, bakal ada kejutan lagi nih buat para readers yang budiman.
Kira-kira kejutan macam apa yaa?

Ya sudah, lanjut nanti aja.

Tapi ingat, vote dan komen next sebanyak mungkin.

Aku tau kok kakak-kakak itu baik hati.
Jadi, aku yakin kakak-kakak mau komen next yang banyak.

Ayo komen.

Aku masih nunggu loh ini...

Aku tunggu...

Oke

See you next time

Kecup jauh

😘😘😘😘

Misteri Cinta(Aliprilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang