Ali dan prilly keluar dari rumah makan, setelah selesai ali memutuskan untuk mengantar prilly pulang. Lagi pula hari ini ia sudah cukup senang bisa bersama prilly setelah beberapa hari prilly selalu menghindarinya.
"Kamu gak mau mampir dulu, kan?" tanya prilly saat sudah sampai didepan pintu rumahnya.
Ali mengernyit bingung dengan ucapan prilly yang terdengar sedang mengusirnya dengan halus.
"Kamu itu, mau nawarin aku atau mau ngusir aku?" tanya ali yang masih tak mengerti.
"Hehehe... Ngusir kamu.." ungap prilly sambil terkekeh.
Ali mendengus sebal. Seharusnyakan sebelum ali pulang, ali dapat kata-kata mutiara yang romantis dari gadis mungil ini. Kenapa malah kalimat pengusiran yang ia dapat. Batin ali sangat kesal.
Prilly yang melihat ali hanya diam mengedikan bahunya, lalu menepuk pundak lelaki itu dengan keras.
Dan hal itu membuat ali terperanjat kaget karena serangan prilly yang tiba-tiba."Aduhh... Kok dipukul.."
"Habis, malah diem aja..."
"Ya aku harus gimana? Masa jungkir balik disini.. Kan gak lucu!!" ucap ali sambil manyun.
Demi apa, ali terlihat begitu menggemaskan dimata prilly ditambah wajah tampan miliknya sangat mendukung mimik muka ngambeknya.
Seperti anak kecil yang sedang meminta mainan pada orang tuanya tapi tidak dituruti. Sangat lucu.
Senyum prilly mengembang melihat ali yang masih saja manyun. Dan akhirnya prilly pun senyum-senyum sendiri sambil melamun. Entahlah sedang melamun soal apa, hanya prilly, tuhan, dan author yang tau.
Ali mengalihkan pandangannya pada prilly yang masih saja betah dengan senyum dan lamunannya.
Senyum ali pun juga mengembang, namun senyum itu berbeda dari senyum prilly.Senyum jahil dan geli meliputi ali.
Ali mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya pada wajah prilly.Prilly terkejut saat matanya melihat wajah ali yang mendekat kearahnya. Ingin menghindar tapi sepertinya prilly terlalu terpesona hingga ia hanya bisa membeku ditempat dengan mata melotot.
"A..ali.." Ucap prilly terbata saat ali semakin mendekat.
Hingga akhirnya, prilly merasakan sesuatu pada dirinya. Seperti ada banyak kupu-kupu berterbangan didalam perutnya.
Tubuhnya seperti tersetrum ribuan Watt aliran listrik. Kakinya tiba-tiba melemas. Rasanya ia tak lagi punya kekuatan untuk berdiri.
Prilly mencengkram kemeja samping milik ali. Meremasnya untuk memberikan kekuatan untuknya.
Untung ali menahan tubuhnya, jika tidak. Bisa dipastikan prilly akan terjatuh melorot keatas lantai teras yang dingin.
Prilly rasa udara sekitar semakin menipis. Buktinya, prilly sudah hampir kehabisan nafas.
Ali menjauhkan wajahnya pada prilly, dan mengelap sekitar wajah prilly yang basah menggunakan tangannya dan tersenyum sangat manis.
Membiarkan prilly mengambil udara yang hampir habis didalam tubuhnya.
Tapi, ali masih memeganggi prilly dengan tangan kirinya."Aku.. Sayang sama kamu, prill!!"
"Aku, Kangen sama kamu,prill"
"Aku, Mencintai mu"
"Aku sangat mencintaimu.."
"14 tahun, aku menunggu.. Dan aku bisa ketemu kamu"
Ali berucap panjang lebar sambil menatap wajah cantik prilly.
Sesekali, ali mengelus wajah itu dan menyelipkan anak rambut yang tertiup angin malam yang menghalangi pandangannya.Prilly juga menatap wajah tampan lelaki dihadapannya masih dengan nafas tersengalnya.
"Prillyana Alvaro"
Panggilan ali pada ptilly dengan menyebut nama lengkapnya.
Prilly masih diam, masih terkejut dengan yang ali lakukan padanya dengan cara tiba-tiba seperti tadi.
Dan gejolak pada dirinya juga belum menghilang. Padahal ali sudah tidak melakukan apa pun padanya.
Hanya kata-kata manis yang kini prilly dengar dari bibir manis ali."Prillyana Alvaro, jawab!"
"Iya, Ali" jawab prilly terbata.
"Apa kamu bersedia.. Bersama ku, kapan pun dan dimana pun?"
"Apa kamu bersedia, menjadi orang yang selalu ada disampingku"
"Orang yang selalu ada disetiap aku terbangun dari tidurku?"
"Orang, yang selalu ada dibelakangku sebagai makmumku.."
Tanya ali panjang lebar.
Yang ditanggapi prilly dengan mata yang berkaca-kaca."Aku selalu meminta kepada Tuhan, untuk mempertemukan kita kembali. Dan akhirnya, do'a ku terkabulkan"
"Prillyana Alvaro... Apa kamu mau jadi pacarku?" tanya ali memperjelas tujuan dari semua ungkapan hatinya.
"Untuk saat ini, aku masih menginginkan kamj menjadi pacar ku. Tapi tunggu sampai aku dan kamu lulus sekolah, dan menuju jalan kesuksesan bersama!" ucap ali berhenti sebentar, ali ingin mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
"Saat itu semua tercapai. Baru aku menginginkan lebih dari hubungan kita" lanjutnya sambil menatap mata prilly dalam-dalam.
Prilly diam, dia masih saja membeku karena ungkapan ali yang tak pernah ia bayangkan. Sangat manis, dan dapatmembuat prilly merasa sangat bahagia.
"Prill..." ucap ali terhenti.
"Aku mau. Aku mau ali!!" ujar prilly sambil menahan air matanya.
Senyum ali mengembang sangat lebar, saat mendengar jawaban yang sangat ia nanti-nanti.
Dengan gerakan cepat, ali menarik prilly untuk mendekapnya dengan hangat.
Sangat bahagia. Jika cinta yang kita punya terbalaskan. Jadi sekarang ali dan prilly memiliki tugas untuk saling menjaga cinta mereka.
*****
Akutuhh : gak tau ini bakalan bikin para kakak-kakak baper atau nggak.
Tapi semoga kakak-kakak bisa ikut meresakan jika Ali dan Prilly yang asli juga seperti Ali dan Prilly fiktif dicerita ini.Soo..
Terima kasih, kakak-kakak udah mau nungguin aku ng-up part lanjutannya.Tapi untuk part yang ini mungkin segini dulu aja. Kita lanjut nanti, author-nya auto laper banget. Jadi mau makan dulu...
Ok, see you kakak-kakak..
Kita ketemu nanti lagi yaaa...
Babaiiieeee
😂😂
Kecup jauhh...😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...