Part 41

212 9 0
                                    

"Jadi, Kalian dulu itu berteman baik? Kenapa sekarang musuhan begini pah?" tanya ali yang tampak terkejut dengan penjelasan sang papa tentang seorang pandu aji.

"Karena sebuah pekerjaan" jawab papa syarief.

"Pekerjaan"

"Dulu.. Papa, om Reihan, dan juga Pandu. Sama sama memulai bisnis bersama, papa dengan bisnis papa. Om rei dengan bisnisnya, dan juga pandu dengan usahanya. Dulu, yang pertama berhasil adalah om rei. Bisnisnya melejit, hingga keluar kota. Bisnis papa masih,yaa.. Biasa biasa aja, sedangkan bisnis pandu.." jelas papa syarief menjeda perkataannya dengan menghela nafas.

"Bisnis pandu, malah membuat dia masuk kepenjara!" lanjutnya.

"Kok bisa?" tanya ali.

"Itu, karena dia sendiri yang berbisnis dengan tidak halal. Di menjual barang barang terlarang yang memang seharusnya tidak diperjual belikan"

"....."

Ali diam, masih ingin tau kelanjutan cerita dari papanya.

"Setelah, polisi mengusut. Ternyata, pandu tidak bekerja sendiri. Ada orang lain yang menyalurkan barang barang itu untuk dijual kembali oleh pandu. Orang itu kabur, dan pandu dengan anak buahnya tertangkap" ucap papa syarief.

"Lalu, bagaimana kalian bisa bermusuhan?" tanya ali yang lagi lagi tidak sabaran.

"Sebenarnya, hanya om rei yang dimusuhi"

"Lah kok bisa"

"Karena, waktu itu..."

Toktoktok..

"Assallamualaikum..."

Ucapan salam dari luar rumah, membuat papa syarief menghentikan ceritanya.
Ali dengan sigap segera beranjak menuju pintu utama. Tapi sebelum mebukanya, ali menyempatkan untuk mengintip lewat jendela dengan tirai besar dan juga lebar disamping pintu.

Matanya menangkap tubuh seorang wanita. Tetapi, wanita itu membelakangi pintu. Otomatis, hal itu menyulitkan ali untuk melihat wajahnya.

"Siapa yaa?" tanya ali pada diri sendiri.

Wanita itu membalikan badannya dan kembali mengetuk pintu. Mata ali melebar saat sudah melihat wajah wanita itu.

"Siapa li?"

Ali berjengkit kaget saat mendapat sebuah tepukan dibahunya.

Papa syarief, dia sudah berdiri dibelakang ali dengan wajah datar sedangkan ali, lihatlah dia tampak terkejut dengan mata yang sedikit melotot dan juga tangannya yang tak berhenti mengelus dadanya.

"Ngagetin aja!!" cerca ali masih mengelus dadanya.

"Habis ngapain kamu disini? Bukannya bukain itu pintu"

"Sstt.. Jangan dibuka dulu pa"

"Lah, kenapa?"

"Tuuhh.."

Papa syarief ikut terkejut melihat wanita yang ada diluar rumahnya.

"Gimana nih? Papa gak mau ah ketemu sama dia"

"Lah, apa lagi ali! Tapi kalau gak dibukain, pasti tu orang ngegedor terus tu pintu"

"Bener juga. Terus gimana?"

"Apa dibukain aja?" tanya ali.

Akhirnya papa syarief mengangguk dan menyuruh anak sematawayangnya itu untuk membukakan pintu.

"Tapi barengan pa! Gak mau tau" ucap ali saat sampai didepan pintu.

"Iya iya.."

"1"

"2"

"3"

Tepat hitungan ketiga pintu rumah ali terbuka lebar. Papa syarief sebelah kiri dan ali sebelah kanan. Keduanya, masih enggan untuk keluar. Mereka malah sembunti dibalik daun pintu yang mereka buka bersamaan.

Dan wanita itu, jangan ditanya.
Fikirannya sedang kemana-mana. Dia fikir, pintu rumah ini bisa terbuka sendiri. Karena saat pintu ini terbuka, tidak menampilkan sosok siapa pun yang membukanya.

"Bujubuneng.. Ini rumah serem amat yak?"
Ucapnya yang masih berdiri didepan pintu.

"Masuk kagak yak?" ucapnya lagi.

"Kalau gue masuk, gue bakal disangka maling kagak nih! Tau tau nanti gue masuk, ada alarm-nya kan gawat." ucapnya lagi dan lagi.

Dia mencoba melangkahkan kakinya menuju kedalam. Ali dan papa syarief masih diam, sama sekali tak bergerak.
Mencoba, ingin membuat wanita itu terkejut atau setidaknya lari terbirit-birit meninggalkan rumahnya.

"Assallamualaikum.. Misi-misi, numpang-numpang. Numpang makan" ucapnya.

"Lah, ngapa jadi numpang makan! Bodo amat, kuy masuk" ucapnya lagi dan lagi.

Gadis itu berjalan masuk dengan cara perlahan. Berhati hati, jika tiba tiba ada yang membuatnya terkejud atau lain sebagainya.

Sudah lebih dalam gadis itu memasuki rumah ali dan papanya. Gadis itu justru celingukan saat tak melihat siapa pun didalam rumah itu. Dia bingung, kemana perginya semua orang. Padahal ia sempat melihat pada garasi yang belum tertutup,mobil papa syarief beserta ali masih berjejer rapi disana.

"Ini, orang orang pada dimana dah?" tanyanya.







.....................

Siapa tuhh..

Kok penasaran...

Udahlah, lang sung next aja.

Jngn lupa bintangnya.

Komennya.

Dan shear nya.

Dudu...

😘😘

Misteri Cinta(Aliprilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang