Bahkan, membelaku saja
Rasanya berat untuk kamu.*****
Brak....
Prilly berdiri setelah menggebrak meja didepannya. Sudah gerah melihat mila yang dijambak seperti itu dihadapannya. Membuat darahnya berdesir dan mendidih dengan sendirinya.
"Apa? Lo mau ngelawan gue?" ucap syahila menantang prilly sambil masih menarik rambut mila.
Pandangan prilly sangat dingin dan menusuk. Bahkan, hal itu baru diketahui oleh syahila. Matanya sangat tajam dan mengerikan saat marah.
Tapi, demi menjaga image nya. Syahila masih menampakan wajah santai, walau sebenarnya ia sedang memiliki perasaan yang tidak enak saat menatap mata prilly.
Dengan gerakan cepat, prilly memundurkan tubuhnya beberapa langkah. Syahila dan ghina yang sedari tadi hanya diam menyunggingkan senyum penuh kemenangan. Mila menatap prilly tak percaya. Dia fikir prilly akan membelanya. Tapi melihat prilly mundur, membuat harapan mila sirna. Dan kini seluruh penghuni kantin juga memandang mila kasihan dan melihat prilly dengan pandangan tak percaya.
Mila terlihat pasrah. Saat prilly menundukan kepalanya.
Mila berharap ada yang menolongnya.Tiba-tiba, sebuah botol air mineral melayang kekepala syahila hingga cengkramanya terlepas dari rambut mila.
"Awwh..." ringis syahila memegang keningnya.
"Jangan harap lo bisa nyakitin sahabat gue" ucap prilly dengan santai sambil melipat kedua tangannya didepan tubuhnya.
"Dan!!! Siap-siap ya, ketemu sama guru bk" lanjut prilly lagi sambil mengacungkan ponselnya.
Syahila mendelik melihat prilly menantangnya. Seingat syahila tadi, saat prilly mundur ia tidak melihat prilly merekam tau memegang ponsel.
"Ya, memang bukan gue yang rekam" ujar prilly, seakan tau apa yang sedang syahila fikirkan.
"Eh, lo berani sama kita" kini giliran ghina yang angkat bicara.
"Gue? Ngapain gue ngladenin orang-orang macem kalian! Mending gue urusin bebeb justin gue yang lagi jomblo" balas prilly dengan tampang sok santai. Padahal dia juga sedang gugub.
Bagaiman tidak gugub. Dia sama sekali tidak pernah melawan atau diposisi seperti ini dulu dibandung.
Justru ia sangat disegani karena kebaikan atau hanya sekerdar keramahannya."Cihh!! Sok cantik. Lo tu gak ada bedanya sama dia" ujar syahila sambil menunjuk dan mendorong kening mila kasar.
Tangan prilly mengepal, dia tidak bisa melihat mila dibully geng cabe seperti syahila dan ghina. Demi menjaga mila yang mrmang memilikk sifat kalem, prilly akan melakukan apa saja.
Prilly melihat lemon tea disebelahnya, diatas meja berhadapan dengan teman sekelasnya. Posisi prilly yang memang tidak jauh dari syahila yang berdiri disamping mila memudahkan rencananya.
Prilly segera menyambar lemon tea itu, dan menyiramkannya kearah syahila.
Byuur..
Sempurna..
Lemon tea itu, sempurna membuat kepala syahila basah. Dan itu tidak ada apa-apanya dengan kondisi mila.
"Apa-apaan ini!!"
Kevin datang bersama ali dan juga kirun. Pandangan kevin jatuh pada mila yang sedang manahan tangis dan juga rambut yang berantakan.
Dan mengalihkan matanya kearah syahila yang basah dibagian kepala.
Membuatnya bimbang harus menolong yang mana.Tapi tetap. Kekhawtirannya tetap tertuju pada mila yang masih diam tak berkutik.
'Apa mungkin gadis itu masih marah padanya' batin kevin.
"Kevin!! Tolongun aku. Dia tadi masa lempar aku pakek botol terus siram aku sama teh" rengek syahila manja pada kevin.
Huekk... Huekkk..
Ekspresi yang ditunjukan prilly memicu tawa para penghuni kantin yang masih menonton drama yang terjadi.
Kirun pun ikut tertawa, bahkan ia sampai terpingkal-pingkal.
"Haduh, mual gue mual!!"
"Denger suara nenek lampir absurd" lanjutnya.
"Prill, diam!!"
Suara tegas kevin membuat prilly mencebik, membuat mila mendongak kaget, membuat ali kesal, membuat kirun bingung, dan membuat dahlia yang berada dipintu masuk semakin marah.
"Lo, gak papa kan? Mending lo bersih-bersih deh ditoilet. Ghin, temenin sana" ucap kevin pada syahila dan ghina dengan tegas dan tidak membentak berbeda dengan ucapannya kepada prilly tadi.
Mila yang mendengar kevin begitu perhatian pada syahila hanya bisa diam dan menangis dalam hatinya.
Ingin rasanya lari dari sini, tapi mila rasa kakinya tiba-tiba tidak berfungsi.
Buktinya, kakinya melemah."Aku.. Gak nyangka..." ucap mila lirih.
Sangat lirih. Ucapannya baru saja malah membuatnya semakin terpukul. Hatinya hancur, kevinnya berubah."Mil.." panggil kevin pada mila.
Mila mendongak menatap mata kevin. Mila tau, ada sesuatu dimata kevin, ada luka yang terpendam. Tapi mila tidak tau luka apa yang sedang kevin rasa.
"Maafin syahila ya!! Lo gak papakan?" ucap kevin pelan dan terkesan sangat santai.
Mila tampak terkejud, mendengar kevin yang menggunakan---Lo-Gue--- padanya, dam tidak menggunakan sebutan ---Aku-Kamu--- lagi.
"Lo? Kamu pakek sebutan Lo ke aku,vin?" tanya mila lirih. Hatinya bergetar merasakan sesak dihatinya.
"Maaf mil, aku gak maksud..." ucap kevin terhenti.
"Bahkan, kamu gak bisa belain aku didepan syahila dan gengnya"
"Bahkan, kamu lebih memperhatikan dia"
"Bahkan sekarang, kamu sama sekali gak nanya gima keadaan aku"
Ucapan mila yang bertubi-tubi membuat siapa pun merasakan apa yang mila rasakan. Prilly pun tak kuasa menahan air matanya untuk menetes.
"Mil.."
*****
Kak kevin kenapa sih? Kok tega sama kak mila...
Ada apa sih sebenernya? Bingung deh.
Ya udah, biar kakak-kakak gak bingung. Gimana kalau kita lanjutin aja.
Tapi kakak-kakak harus komen next yang banyak, biar aku bisa lanjutin nulisnya. Biar semangat gitu.Ok, see you next time
Kecup jauh...
😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...