Part 48

226 14 1
                                    

"Selamat pagi,yah?" Seru prilly menyapa sang ayah yang sedang memanasi mobil jeepnya.

"Pagi sayang"

"Tumben yah, mobil ini dikeluarin?" Tanya prilly pada sang ayah.

"Pengen pakek!! Udah lama gak dipakek kan ya?" jawab ayah reihan.

"Ohh, ayah udah sarapan belum?" tanya prilly lagi.

"Sebentar lagi sayang..." Balas ayah reihan.

Prilly mengangguk paham.
Kini dirinya memutuskan untuk berjalan kearah taman kecil yang berada didepan rumah.

Niatnya hanya untuk mengisi waktu luang diminggu pagi seperti ini.
Tadi pagi, setelah sholat subuh. Prilly dan ayah reihan sudah berolahgraga bersama ditempat gym yang memang tersedia dirumahnya.

Dan saat sudah terang, matahari pun sudah mulai meninggi. Prilly menjadi bosan karena tidak ada sesuatu yang ia kerjakan.
Jadi, untuk mengisi waktu luang. Prilly berniat untuk menyirami tanaman, itung itung membantu sedikit pekerjaan bi lastri.

"Oh iya yah. Semalam, aku melihat orang mencurigakan didepan rumah" Seru prilly dengan suara agak keras.

Ayah reihan menoleh dengan wajah tegang. Yang semula santai kini wajahnya menampilkan kekhawatiran dan juga kebingungan.

Ayah reihan berjalan cepat menghampiti prilly. Kain lap yang ia gunakan untuk membersihkan mobil ia lempar kedalam ember.

"Apa? Ada apa?" tanya ayah reihan terburu buru.

"Santuy yah. Jangan terlalu khawatir seperti itu" Seru prilly menenangkan sang ayah.

"Bagaimana ayah bisa santai. Kalau anak ayah selalu dalam bahaya" Ujar ayah reihan.

"Ayah tenang dulu" Balas prilly mengelus punggung kekar ayah reihan.

Dan setelah itu, mengalirlah cerita dimana prilly yang memberanikan diri menhintip dari balik jendela dengan hordeng tebal yang menjuntai kelantai.


Mata prilly membelalak saat melihat dua orang lelaki berhtubuh kekar sedang berdiri membelakangi pintu utama dari rumah keluarga Reihan Alvaro.

Prilly pernah melihat salah satu diantara dua lelaki itu. Lelaki yang pernah mengejarnya tempo hari. Lelaki yang pernah ia lihat dikoran saat sang ayah menunjukannya.

"Ngapain, pandu aji datang kerumah gue?" lirih prilly bertanya tanya.

"Gue harus ngelakuin apa ya?" Lanjutnya.

Dengan senyum jahilnya, prilly mulai melakukan aksinya untuk mengusir kedua lelaki yang sedang mengintai rumahnya.

"Halo pak!"

"....."

"Iya pak. Ini prilly anak dari bapak reihan alvaro yang tinggal dikomplek mawar nomer 12(Ngarang)"

"....."

"Pak, inikan sudah malam. Masa dirumah saya ada penyusup" jelas prilly.

"....."

"Ada didepan rumah saya pak. Apa bapak bisa tolong saya? Tadi saya lihat bapak dan yang lainnya sedang melakukan ronda bukan?" tanya prilly pelan.

"......"

"Bisa tidak, kalau arah rondanya putar balik kearah rumah saya terlebih dahulu. Atau paling tidak, tim ronda dibagi dua" Lanjut prilly.

"....."

"Terima kasih pak. Terima kasih banyak" Seru prilly.

Sambungan terputus. Niatnya berhasil, dan kini hanya tinggal menunggu hasilnya.

Rumah prilly memang memiliki seorang satpam. Tapi malam ini, satpam dirumahnya sedang cuti karena beliau sedang sakit dan dirawat dirumah sakit.

Prilly kembali mengintip kedua orang yang kini berjalan kearah gerbang. Mungkin mereka sudah mulai mendengar kentongan para peronda yang akan segera melintasi rumahnya.

Prilly tersenyum, saat wajah panik pandu aji terlihat dari balik jendela yang menjadi tempat bersembunyi prilly.

"Mampus lo. Main main sama prilly sih!!!" seru prilly terkikik saat melihat kedua orang tadi lari karena terpergok oleh salah satu peronda.

Prilly bernafas lega, dia keluar rumah dan menghampiri para peronda.
Niatnya untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan dari para bapak bapak yang sudah mau menolongnya.

"Loh neng prilly" Seru seorang lelaki paru baya yang tinggal disebelah rumahnya.

"Eh, pak rudi. Duh pak RT dan yang lainnya. Prilly makasih banget ya. Bapak bapak mau repot repot buat bantu prilly" Ucap prilly tulus.

"Sama sama neng. Tapi, bapak kok gak asing ya sama orang tadi" Seru pak rudi tetangga sebelah prilly.

"Iya pak. Kayaknya mereka musuh bisnis ayah deh." Jawab prilly sopan.

"Ohh, ya sudah. Neng prilly mending masuk, ini sudah malam" titah pak RT pada prilly.

Prilly mengangguk dan berjalan memasuki pekarangan rumahnya setelah mengucap terima kasih lagi. Setelah pagar pun rapat terkunci, prilly berlari dengan cepat menuju rumah. Bapak bapak peronda yang memang belum beranjak sempat terkekeh bersamaan melihat prilly yang berlari terbirit seperti dikejar anjing.

.....

"Mil, lo udah baik kan?" Tanya dahlia pada mila yang duduk disampingnya.

"Gue baik kok!" Jawab mila yang sedang memainkan ponselnya.

"Soal kevin. Gue kayaknya tau, penyebab dia berubah" Seru dahlia,membuat mila mengalihkan perhatian dari ponsel ke dirinya.

"Apa? Apa yang buat kevin berubah?" Tanya mila tak sabaran.

"Nanti deh. Biar kirun yang jelasin"

"Lah, kenapa kirun?"

"Dia yang tau semua"

Mila menghela nafas pasrah.
Jadi, dia masih harus menunggu kejelasannya lagi.
Mau sampai kapan mila terus menunggu.
Batin mila bermonolog lirih.



.
.
.
.

Next

Misteri Cinta(Aliprilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang