"Hai, prill" Sapa dahlia pada prilly yang kini sedang ada dihadapannya.
"Hai"jawab prilly terlihat tidak bersemangat.
"Kenapa lo?" tanya dahlia.
"Gak papa. Oh iya, ini kado buat lo, semoga suka ya" Ucap prilly sambil memberikan kotak kado besar pada dahlia.
"Terimakasih, sayang!" balas dahlia sambil mencium pipi sahabatnya itu.
Prilly dan juga ali sampai dipesta dahlia beberapa menit yang lalu. Dengan waja bete prilly turun dari mobil.
Sedangkan ali, ia justru malah tersenyum bahagia. Dasar."Eh, ali mana?" tanya dahlia.
"Tau. Lagi ketemu kirun tadi bilangnya" jawab prilly dengan cemberut.
"Ada apaan sih? Kok mukanya gitu banget" tanya dahlia sambil menahan tawa.
Melihat prilly manyun membuat dahlia justru ingin tertawa. Karena wajah prilly akan sangat imut saat seperti ini."Dikerjain ali, sebel" seru prilly dengan wajah sebete betenya.
"Dikerjain gimana?"
Prilly mendekat kearah dahlia.
Bukan, lebih tepatnya kearah telinga dahlia. Prilly membisikan sesuatu pada telinga sahabatnya itu."HAHH... Serius?"
Dahlia tampak terkejut saat prilly telah selesai menceritakan sesuatu padanya.
Dan, prilly terlihat mengangguk untuk menjawab pertanyaan dahlia."Ali ada ada aja!! Modus banget tu bocah" seru dahlia sambil merangkul bahu prilly.
"Udah ah. Tiup lilinnya kapan?" tanya prilly.
"Bentar lagi"
"Om sama tante beneran gak balik keindo?"
"Huft.. Gak balik!! Masih banyak kerjaan. Padahal ya, inikan hari ulang tahun gue!" jawab dahlia dengan muka lesu."Ya udah. Masih ada gue!! Tenang aja" Balas prilly.
Dahlia mengangguk patuh dengan ucapan sahabat mungilnya itu. Prilly benar, walau pun tidak ada kedua orang tuanya diacara ulang tahunnya tahun ini. Tapi masih ada prilly, mila dan yang lainnya.
Ngomong ngomong soal mila.
Dahlia baru sadar, jika satu sahabatnya itu tidak ada disekitar mereka."Eh, mila mana?" tanya dahlia.
"Lah iya. Gue belum ketemu dia dari tadi" Jawab prilly.
"Apa belum dateng?" seru dahlua.
"Tapi, tadi. Gue lihat kevin udah didalem sama kirun. Terus ali nyamperin" jelas prilly.
"Terus. Mila kemana?" tanya dahlia.
Dahlia dan prilly masih sibuk memikirkan keberadaan mila yang entah dimana.
Celingukan menyusuri setiap sudut menggunakan mata mereka. Tapi, dari banyak sudut tempat kedua gadis cantik itu tidak melihat mila..........
Sedangkan disebuah taman.
Mila sedang duduk sendirian di taman yang dekat dengan acara ulang tahun dahlia.
Kebetulan, dahlia memang mengadakan acara ulang tahunnya ditaman sebrang tempat mila duduk."Gue kesana gak ya?" gumam mila.
"Gue males ketemu kevin. Apa lagi si syahila" lanjutnya.
"Tapikan.. Dahlia yang ulang tahun! Masa gak dateng" serunya lagi.
Akhirnya mila memutuskan untuk datang.
Langkahnya berat untuk menuju pintu masuk kedalam tempat pesta. Fikirannya melayang memikirkan hal apa yang akan terjadi nantinya.Saat sudah dekat dengan pintu yang banyak lalu lalang para tamu,langkah mila terhenti. Saat matanya menangkap sosok kevin bersama kirun,ali, dan juga kenzo.
"MILA"
Seseorang memanggil mila dengan berteriak. Dan hal itu, membuat kevin dan yang lainnya juga ikut menoleh keasal suara.
Mila melihat orang yang memanggilnya.
Rasanya, mila tidak merasa asing dengan wajah orang itu. Saat orang itu melangkah lebih dekat, barulah mila tau siapa yang memanggilnya."Rasyaa.."
Mila berlari menghampiri orang yang dipanggil rasya. Rasya pun menanti kedatangan mila didepannya dengan merentangkan kedua tangannya seperti bersiap untuk memeluknya.
"Wadaw..." cicit rasya.
"Kok ditampol sih,mil?" lanjutnya.
"Lo ngapain tuh, ngerentangin tangan segala?" Tanya mila.
"Ya, biasanyakan. Kalau ditipi-tipi, cewek kalau ketemu cowok yang udah lama gak ketemu bakal lari terus meluk si cowok" Jelas rasya dengan wajah PDnya.
"Geblek" Seru mila sambil menoyor jidat rasya pelan.
"Eh,tunggu. Ko, lo udah disini? Kapan sampai dari bandung?" tanya mila bingung.
"Gue, mau hadirin ulang tahunnya lia tersayang. Mangkanya gue sempetin dateng kesini. Mak sama bapaknya kan kagak jadi belik!!!" jelas rasya panjang.
"Jadi, om sama tante gak jadi balik keindo? Kasian lia" seru mila dengan wajah sedih.
Rasya mengangguk mengiyakan ucapan mila.
Mila jadi merasa bersalah, kenapa malah dia tadi sibuk duduk ditaman. Bukan malah menemani dahlia yang pasti sedang sedih. Disaat ulang tahunnya, kedua orang tuanya tidak hadir."Ya udah. Yuk, masuk!!" ajak rasya sambil menarik tangan mila.
Dengan senang hati mila menyambut tangan hangat rasya. Mereka berjalan dengan bergandeng tangan, sudah seperti pasangan saja.
Banyak pasang mata yang memperhatikan mila dan rasya. Khususnya mila, karena memang kebanyakan tamu diacara dahlia adalah teman sekolah mereka. Jadi pastinya mereka tau jika mila adalah kekasih kevin. Dan mereka juga tau, jika rasya adalah siswa dari SMA GARDANIA yang sempat berkunjung ke SMA PELITA.
"Mil, ini pada ngeliatin gue. Emang gue seganteng itu ya?" tanya rasya sambil berbisik.
"Geblek. Bukan gitu, lo kan orang asing. Mereka gak tau lo siapa!" jawab mila setelah kembali menoyor jidat rasya.
"Kebiasaan tu tangan. Main noyor aja" seru rasya kesal.
Melihat rasya yang memasang wajah kesal membuat mila tersenyum dan tangannya terangkat untuk mengacak rambut rapi rasya.
Tanpa disadari keduanya, dibelakang mereka tak jauh dari tempat rasya dan mila berjalan. Kevin, dengan muka yang sudah merah menahan marah mengepalkan tangannya. Merasa cemburu terhadap kedua anak manusia yang kini srdang sibuk bercanda sambil berjalan perlahan.
Kevin mencengkram tangannya kuat kuat.
Dengan wajah garang, rahang keras yang sangat menunjukan kemarahannya. Tak lama, ia menghembuskan nafasnya kasar sangat kasar. Ali, yang berdiri disampingnya menyadiri perubahan yang terjadi pada kevin saat rasya datang bersama mila.Ali menepuk pundak kevin pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...