"Li, menurut lo. Gue harus pakai gaun apa buat acara papa?" tanya alisya pada sang kakak. Yaitu ali.
"Umm.. Lo pakai baju samaan kayak gue aja. Gue pengen beli jas dengan warna maroon. Gimana menurut lo?" seru ali sambil menunjukan contoh jas keinginannya.
"Bagus, detail dari motifnya juga cocok. Terus baju gue kaykak gimana?" tanya alisya setelah memberi nilai.
"Nanti, kita coba cari diMall. Siapa tau ada yang kembaran gitu!!" jawab ali lagi.
"Terus, kapan belanjanya? Gue udah gak sabar buat belanja nih" Ucap alisya dengan antusiasnya.
"Besok aja deh, mumpung libur sekolahkan" jawab ali yang mulai kesal pada adiknya yang kelewat bawel.
Ali dan juga alisya sedang merundingkan acara yang akan ia siapkan untuk sang papa. Karena, satu minggu lagi sang papa akan melaksankan acara ulang tahun yang ke-37 tahun.
Hari spesial yang harusnya dihadiri oleh ibunya juga. Tapi, sayang. Tuhan lebih sayang pada ibu ali dan alisya.
Ibunya meninggal saat mereka berdua berumur 15 tahun. Dengan keadaan, alisya yang sedang berada dimedan sedangkan ali dan keluarga berada dijakarta.
Meninggal karena sakit sang ibu yang sudah parah. Membuat ali harus berusaha untuk mengikhlaskan sang ibu. Ali yang selalu menjaga ibunya setelah pulang sekolah, ali yang membantu ibunya duduk, membantu menyuapi ibunya, membantu ibunya berjalan saat ingin kekamar mandi. Dan hal seperti itu yang membuat ali merasa terpuruk.
"Li.." panggil alisya saat melihat ali menunduk lesu.
Ali mengangkat wajahnya dan melihat wajah alisya yang duduk dihadapannya.
"Lo, sedih? Lo inget sama mama?" tanya alisya hati hati.
"Hufft.. Gue udah ikhlasin semuanya sya.." ucap ali setelah menghembuskan nafasnya.
"Walau pun, mati matian gue harus mencoba buat ikhlasin semuanya. Walau pun, gue harus ngalamin yang namanya susah makan berhari hari, susah tidur, nangis setiap malam" Lanjutnya.
"Li, nanti sebelum kita keMall. Mampir dulu ya ketempat ibu, aku pengen ngunjungin ibu. Udah lama juga kan, kita gak kesana" Usul alisya, dan mendapat anggukan ali.
..........
"Ghina, lo tau nesya kemana? Gue hubungin dia tapi sama sekali gak diangkat" tanya syahila pada temannya.
"Nesya, pulang ke bali. Ibunya sakit, dan nesya memutuskan untuk pindah sekolah" jawab ghina dengan wajah datarnya.
"Kok,dia gak ada ngomong sama gue?"
"Dia aja, baru cerita kemarin sama gue!!" sahut ghina.
Syahila memicing bingung pada ghina. Sikapnya berbeda, dia cuek dan wajahnya datar.
Ada apa sama ghina? Kenapa sifatnya beda sekarang? - Begitulah batin syahila.
"Gue, balik duluanlah yaa!!" ucap ghina sambil beranjak dari duduknya meninggalkan syahila.
"Mau kemana lo?" teriak syahila bertanya.
"Balik kerumah!!" jawabnha dengan berteriak juga.
"Kenapa sih tu anak?" Seru syahila pelan.
..........
"Kamu tidak usah membawa bawa pekerjaan ku. Aku bekerja juga buat kamu dan anak kita" ujar seorang lelaki sedang memarahi istrinya.
"Apa kamu pikir aku gak tau,mas. Kamu ada main sama sekertaris kamu, kamu mikir dong. Aku diaini juga kerja, memang cuma kamu saja" Teriak istrinya dengan penuh emosi.
Disebuah ruamah mewah dan megah tengah terjadi pertengkaran antara pasangan suami istri, yang dulunya sangat harmonis. Namun kini hubungan mereka menjadi terbelah akibat orang ketiga yang entah memang benar adanya atau hanya gosip belaka.
"Aku tau mas. Aku memang tidak secantik dulu, tapi apa harus mas menduakan aku dan bermain dengan sekertarismu?" ucap sang istri dengan lantang namun suaranya bergetar.
"Siapa yang bilang? Itu hanya gosip sarah, kenapa kau lebih percaya dengan gosip murahan seperti itu" jawab sang suami yang menyebutkan nama istrinya, sarah.
"Aku punya bukti. Saat kamu dan dia pergi kehotel bersama sama!!" balas nyonya sarah dengan lantang namun terlihat jelas kerapuhannya.
"Sara.. Dengarkan aku. Kita menikah kan untuk saling percaya juga!! Kenapa kamu tidak percaya terhadap suamimu sendiri" tanya sang suami dengan suara lembutnya.
Plak..
Suara antara amplop berisikan bukti beradu dengan meja kaca bening. Dihadapnya sudah ada sebuah amplop berwarna coklat, nyonya sarah hanya menatap dan melipat kedua tangannya dideoan dada.
"Mas andre harus lihat sendiri rupanya!!" seru nyonya sarah menyebutkan nama sang suami, andre.
"Ayo buka dan baca. Sekalian lihat semua isinya!!!" perintah nyonya sarah, mengintruksikan tuan andre untuk segera membuka amplop tersebut.
Mereka terlalu sering bertengkar, ketika aku sedang berada dirumah!! Menjijikan. - Batin seorang gadis yang kini berdiri diambang pintu kamarnya.
**********
Wadaw.. Wadaw.. Wadaw...
Mereka siapa tuh. Kok dateng-dateng berantem. Lapak mimin jadi panas gini.
Gara-gara orang ketiga pula.
Tapi katanya sih, gosip murahan.
Terus, kenapa ada bukti juga yaaa...Kepo sih ini akunya.
Kira-kira, mereka bertiga itu siapa?
Kakak kakak bisa jawab tidak? Kalau bisa komen sekarang dan jawab siapa mereka bertiga.akak kakak kenal kok sama satu tokoh di antara mereka bertiga tadi.
Coba pikir pikir, siapakah mereka?
Jeng... Jeng....
Yuk lihat jawabannya dipart selanjutnya.
Tapi besok....
👍👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...