Dua anak manusia yang sedang duduk berhadapan. Yang satu masih saja menunduk tak berani menatap orang yang ada didepannya.
Sedangkan yang satunya, masih saja menatap gadis yang ada dihadapan dengan wajah datar tak berekspresi sama sekali.
"Tetep gak mau ngomong"
Suara ali kembali terdengar, setelah beberapa menit merek berdua sampai ditaman sekolah. Prilly lebih memilih diam tanpa ingin menjawab atau pun menatap.
Sedangkan ali, masih saja menanyakan sambil terus menunggu prilly mau menjawab pertanyaanya.
"Aku gak akan marah, kalau kamu mau jawab pertanyaan aku!!" ucapnya lagi, masih dengan prilly yang enggan menjawab.
Ali menghembuskan nafasnya lelah.
Melihat prilly yang sama sekali tidak ada tanda-tada jika ia akan memberikan sebuah jawaban dari pertanyaanya."Ok! Aku tanya sekali lagi" ucap ali terpotong. Sambil menarik nafasnya dan menghembuskannya kasar.
"Prillyana Alvaro! Kenapa beberapa hari ini, kamu menghindari Banyu Aliyan syarief? Jawab dengan jelas"
Lanjutnya sambil menyebut nama lengkap dirinya dan prilly.Prilly masih diam, tapi jari-jarinya masih sibuk memilin ujung kemeja hitam putih yang ia kenakan.
"Aduhh.. Mampus gw!!! Masa iya, gw bilang kalau.. Didekat ali itu, bikin jantung gw jedak-jeduk! Kan... Malu.. Tengsein..." batin prilly bermonolong dalam hati.
"Prill..."
Suara ali mengintrupsinya kembali untuk segera menjawab.
"Pliss... Tolong gw. Siapa pun!! Gw gak mau malu-maluin diri gw sendiri!!!" batinnya lagi.
Akhirnya prilly mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk menatap ali yang sedang berada didepannya.
"Aemm.. Itu,li!! Aku.." ucap prilly terbata-bata.
Ali masih diam mendengar prilly yang berbicara layaknya orang yang sedang gugub dan bingung.
"Aku.. Sebenarnya! Aku... Itu...! Apa ya..." lanjutnya lagi kini sambil menggaruk kepala belakangnya.
Sebenarnya ali lelah mendengar prilly yang berbicara seperti itu. Tapi ia harus tetap diam dan menunggu prilly selesai berbicara.
"Li.."
Panggilan prilly menyadarkan ali.
Asal kalian tau saja, sangking fokusnya pada prilly ali sampai lupa untuk berkedip. Sampai pandangan ali kian dalam menatap prilly dan menyimpan wajah ayu gadis didepannya itu didalam otaknya.Ali yang merasa tepukan dipipinya kembali tersadar dari lamunannya.
Dengan mengerjab-erjabkan matanya beberapa kali untuk memulihakan kesadaran sepenuhnya."Ada apa?"
"Tapi, kamu gak boleh ketawain aku yaa? Kalau kamu udah tau semuanya"
Ali menganggukan kepalanya pertanda 'iya' dan kembali menatap prilly."Sebenarnya.. Aku itu..."
Ucapan prilly terpotong, saat melihat mila ada dibelakang ali sambil melihat kearahnya.
Melihat prilly tak lagi melanjutkan ucapannya dan justru malah terfokus kearah belakangnya, ali yang dilanda rasa kepo mengikuti arah pandangannya.
Dia menoleh kebelakang, dan saat tepat dibelakangnya ali melihat Mila sahabat prilly sedang berdiri disana sambil menyengir kearah ali. Merasa ketahuan oleh ali, mila melangkah maju kedepan dan duduk dibangku sebelah prilly.
"Prilly itu, selalu deg-degan saat lagi dekat sama lo,li!! Cuma dia gengsi aja ngomongnya sama lo" ucap mila cepat. Secepat kilat. Dan ucapan itu berhasil membuat prilly melototkan kedua bola matanya.
Sebuat jitakan melesat dan menangkring indah pada ubun-ubun mila. Sedangkan yang mendapat serangan tiba-tiba itu justru meringis menahan sakit sambil mengelus puncuk kepalanya.
"Sialan lo.. Udah bagus gw bantu lo ngomong. Begok!!!" cacian mila keluar karena sangking kesalnya pada prilly.
Beda dengan kedua orang yang sedang saling membalas itu. Ali justru terpaku dengan ungkapan mila yang menjurus pada prilly dan itu berhasil membuat ali seakan lupa berkedip.
Benar-benar mengejutkan."Begok lo.. Mau ditarok mana muka gw yang cantik jelita ini!!" bisik prilly pada mila yang ada disebelahnya.
"Apa gw, gak salah dengar?" ucap ali masih dengan mata kosong saat menatap prilly.
Prilly dan mila saling pandang dan mengalihkan pandang kearah ali berada. Prilly bingung harus menjawab apa, ini semua karena mila. Tapi jika tidak ada mila mungkin sampai saat ini ungkapan itu tak akan keluar dari mulutnya.
Apa lagi melihat prilly adalah seorang yang agaknya sedikit pemalu dan juga kegedean gengsi. Mata ali memicing menatap prilly seolah mrminta penjelasan.
"Aemm... Yaa gitu..!!"
Prilly saja menjawab pertanyaan ali dengan tergagab begitu. Tentu saja ia malu untuk mengakui apa yang sedang ia rasakan pada seorang cowok apa lagi cowok itu adalah ali.
"Itu apa?" tanya ali masih dengan rasa penasaran.
"Ya, itu.. Aku... Kayak... Aduh"ucapnya terhenti ketika ali tiba-tiba menarik tangannya dan menyeretnya menjauh dari mila.
Sedangkan mila, dia masih berdiam diri diposisi duduknya. Melihat ali dan prilly yang mulai menjauh dan menghilang dibalik dinding gedung sekolah.
"Tu bocah dua, bener-bener couple aneh. Tapi lucu... Hihih" ucap mila pada dirinya sendiri dan diakhiri dengan kekehan gelinya...
*****
Hari ini segini dulu deh..
Insya allah, nanti kalau aku udah mulai selesai kerjaan yang lain mimin bakal naxt up lagi.Mungkin bisa 1 hari 2x, atau 1 hari 1x.
Gimana nantilah. Ayo komen yang banyak, soalnya dari story ini diterbitkan, sama sekali gak ada yang kasih komen atau pun saran.Tapi, it's ok.
Mimin tetap semangat walau tak ada sama sekali percakapan distory mimin. Karena mimin tau, mimin adalah author baru yang masih merintis hoby mimin yang suka mengarang cerita.
Oke deh.
Sampai berjumpa kembali lain hari..
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...