Part 29

250 21 0
                                    

Ali dan prilly pergi keparkiran sekolah. Rencananya ali akan mengajak prilly untuk pergi ke taman dekat komplek perumahannya, sekedar meminta penjelasan. Walau sebenarnya ali sendiri juga tau apa maksud ucapan mila tadi, tapi ali ingin dengar dari prilly. Penjelasan yang sangat jelas, bukan hanya itu saja. Alasan ali ingin pergi juga karena menjauh dari mila agar dia dan juga prilly bisa berduaan. Maafkan mila, batin ali bersorak.

"Ini kita ngapain ditaman?" tanya prilly kikuk.

"Jalan-jalan"

"Tapikan! Aku pengen pulang kerumah" ucap prilly.

"Gak ada! Kamu tu harus jelasin dulu, apa yang dimaksud mila tadi" cerca ali, membuat prilly lagi-lagi bingung harus berkata apa.

"Jelasin apa? Kan tadi juga udah!" tanya prilly dengan terbata-bata.

"Aku gak puas, kalau kamu gak ngomong langsung. Dan jangan pakek ini.. Itu.. Ini.. Itu.."

"Issh... Apaan sih" desis prilly pelan.

Ali masih saja diam, menunggu prilly berkata-kata. Tapi lihatlah, prilly justru diam menunduk seperti enggan mengatakan sesuatu.

Justru ia malah mengerutu tidak jelas, masih enggan mengatakan sesuatu dan terus asik manyun sambil merapalkan kalimat yang ali tak bisa mendengarnya.

"Ehem.."

Deheman ali, membuat kepala prilly terangkat. Matanya memandang ali dengan alis terangkat.

Rasanya ali ingin mengantung gadis dehapannya ini dipohon jambu didepannya. Sangat membuatnya frustasi.

"Masih gak mau ngomong?" tanya ali tak sabaran.

"Masa cewek disuruh ngomong duluan!" gerutunya lirih tapi masih bisa didengar oleh ali.

Senyum tipis mampu membuat bibir ali terlihat begitu melelehnya siapa pun yang melihatnya.

Kekehan kecil terdengar dipendengaran prilly. Kepalanya otomatis terangkat, melihat dimana ali berada karena kekehan itu berasal dari bibirnya.

Dengan mata memicing aneh, prilly masih terus menatap ali tanpa mau mengalihkan. Bukan karena merasa aneh lagi, tapi karena melihat senyum dan mata ali membuat tubuh prilly membeku dan terasa tak ingin berpaling.

Senyum ali semakin mengembang melihat prilly yang tak mengalih kan pandangan darinya.

Ali tau jika prilly sedang terpesona. Ali tidak kePDan tapi, memang itulah kenyataannya. Siapa pun pasti juga akan melakukan hal yang sama tak terkecuali prilly yang memang sangat dekat denganya. Sombong sedikit tak apalah. Batinnya.

Ali memajukan kepalanya membuatnya sedikit mencondongkan tubuh agar bisa manatap wajah prilly lebih dekat.

Fuifhh..

Prilly mengerjabkan matanya beberapa kali akibat mendapat tiupan dari arah depannya. Saat sudah sempurna kesadarannya ia dapat melihat wajah ali tepat dihadapannya.

Tengah memandangnya dengan senyum dan mata yang meneduhkan. Untuk beberapa saat prilly lupa cara bernafas.

Untuk kedua kalinya ali meniup wajah prilly dan memundurkan lagi wajahnya, menegakan tubuhnya dengan duduk dengan nyamannya disamping prilly yang sedang mengontrol detak jantungnya.

Pipinya bersemu saat ingatannya justru memperlihatkan ali yang tersenyum didepan wajahnya yang hanya berjarak satu jengkal.

"Aku mau pulang!!" rengek prilly pada ali yang masih mesam-mesem.

Melihat ali masih tersenyum membuat prilly semakin malu dan gerogi.

"Ali.." rengeknya lagi.

"Apa sayang... Eh.." jawab ali dengan sengaja menggunakan kata sayang yang diakhiri ekspresi terkejut.

Sedangkan prilly, dia masih saja bersemu. Apa lagi mendengar ali memanggilnya 'sayang' astaga.. Prilly benar-benar ingin terbang.

Ditempatnya, ali justru tersenyum sangat lebar karena berhasil membuat gadisnya merona.

"Ali.. Ihh..." rengekan prilly kembali lagi. Sekarang ditambah geplakan dibahu kirinya yang dihadiahi prilly untuk ali.

"Aduh.. Sakit dong prill!!" ujar ali sambil mengusap bahunya.

"Bodo!! Ayo pulang.." ujar prilly cuek.

"Nanti aku dicariin ayah tau.." lanjutnya.

Prilly berdiri dari duduknya dan berjalan mendahului ali yang masih saja terkekeh dibelakangnya.

"Prill.. Jangan ditinggalin dong!!!" teriak ali sambil mengejar prilly.

Prilly berlari kecil menghindari ali yang masih terdengar terkekeh karena melihat tingkah prilly.

"Pipi kamu merah tau prill.. Jangan lari-lari!!!" ucap ali sambil menggoda prilly..

"Ayah..."

Pekikan prilly terdengar disekitar taman. Membuat pengunjung taman mengalihkan pandangan pada prilly yang memekik, karena tiba-tiba ali membopongnya dan berlari menuju mobil.

Banyak pengunjung taman ikut tersenyum melihat ali dan prilly yang terlihat seperti pasangan muda yang harmonis dan romantis.

"Kamu tuh.. Kalau aku jatuh gimana?" omelan prilly masih saja berlanjut padahal mereka sudah berjalan jauh dari taman.

Bahkan sudah akan sampai dirumah.
Tapi prilly masih saja mengomel pada ali, terkadang cubitan kecil ia layangkan pada ali. Karena ali justru menertawakan dirinya dan tampak cuek dengan sekitar.

"Kan ada aku! Mana mungkin kamu jatuh. Kalau pun jatuh juga, pasti kita sama-sama jatuhnya!! Secara aku yang gendong" ucap ali.

Prilly diam masih dengan bibir manyun yang tak mau menyahuti ucapan ali.

Karena menurutnya apa yang dikatakan ali baru saja memang benar. Jika ia jatuh ali juga pasti juga terjatuh.

.....................


Mungkin segini aja dulu lah ya.
Sekarang mau buat yang agak ringan aja, gak terlalu banyak ngeluarin kata. Yang penting next terus.

Jangan lupa, like komen dan share biar terus bisa buat author semangat nulis.

Dan akhirnya, aku lanjut juga.
Plis kakak kakak kasih bintang buat akuu.. Biar aku makin semangan bikin story nya..

😭😭😭

Maaf kan typo yang bertebaran

Oke, see you

😍😍😘

Misteri Cinta(Aliprilly) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang