"Yuk pulang"
Prilly menoleh kaget saat sebuah suara tiba-tiba terdengar disampingnya. Dan juga sebuah tangan merangkul pundaknya.
"Li...." rengek prilly sambil menurunkan lengan ali.
"Kenapa sih?"
"Malu ah!! Inikan masih disekolah"
"Kamu malu pacaran sama aku?" ucap ali memperlihatkan wajah lesu.
"Bukan gitu... Cum...a!! Lahh ali.."
Ucap prilly terpotong saat ali tak lagi ada disebelahnya. Ali melangkah menjauh dari prilly."Ali.. Tungguin!!" ucap prilly sambil berlari mengejar ali.
"Ali.. Ihh, jangan ngambek dong"
"Ali..."
"Katanya sayang!!! Kok ditinggal"
Prilly berhenti mengejar ali.
Ada sebuah akal untuk membuat ali berhenti berjalan dan menghampirinya. Prilly tersenyu bahagia rencananya akan berjalan, semoga tidak gagal."Aduhh!!"
Prilly terduduk diatas aspal dingin karena cuaca yang sedikit mendung.
Ali berhenti berjalan dan membalikan badannya. Matnya membelalak melihat prilly yang terduduk sambil menusap dengkulnya.Tapi yang membuat ali terkejud bukan karena prilly yang terjatuh diatas aspal. Tetapi sebuah mobil yang berada dibelakang prilly, mobil hitam yang sedang melaju kearahnya.
Ali segera berlari saat mobil itu sudah mulai dekat. Meraih pundak prilly dan menariknya kepinggir aspal.
Kedunya tetjatuh berguling ditanah yang terdapat banyak daun kering.
Prilly menutup matanya, kepalanya terasa pusing. Dan saat matanya terbuka, dia melihat ali yang sedang menatapnya dari atas.
Dari atas?
Dengan segera prilly bangkit, duduk sambil membersihkan bajunya yang kotor oleh tanah."Hampir aja!!!" gumam ali pelan.
Prilly sedikit mendengarnya dan menolehkan kepalanya keali yang masih mengatur nafasnya.
"Tadi itu.. Ada apa?" tanya prilly yang belum sadar jika dirinya sedang dalam bahaya.
"Kamu hampir ketabrak mobil tadi!! Masa gak sadar" jawab ali kesal.
"Mobil?"
Ali seperti mendapat kilas balik saat kejadian baru saja terjadi itu berputar lagi dalam otaknya.
"Kayak pernah liat mobil tadi!!!" batin ali.
"Mobil yang sama! Mobil yang ngejar prilly!!! Apa mungkin orang yang sama?" batin ali lagi.
"Sebenarnya ada apa? Kenapa prilly yang dikejar" lagi.
"Ali.." panggil prilly.
Sedari tadi ali hanya diam sambil menatapnya, tanpa berucap atau pun berekspresi. Datar saja, seperti sedang memikirkan sesuatu.
Ali yang dipanggil hanya memberi respon tatapan mata dan kedua alis yang kompak terangkat, bertanda menanyakan"Kenapa"
"Kamu kok dirm aja sih? Ada apa?" tanya prilly.
"Gak ada apa-apa!! Mau pulang sekarang?" tanya ali.
"Ya udah. Pulang sekarang aja!!" jawab prilly sambil cemberut karena tak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.
"Jangan cemberut gitu dong!!!"
"Hmm"
"Dih, cuma gitu jawabnya"
"Bodo!! Emang kenapa"
"Ihh,, kok.. Kamu tu. Makin cantik gitu kalau lagi cemberut gitu" ucap ali menggoda prilly, sambil menoel-noel pipi tembamnya.
"Aah... Udah ah!! Mau pulang" rengek prilly sambi menyembunyikan wajahnya kebelakang tubuh tegab ali.
Ali terkekeh melihat tingkah gadisnya itu. Bahagia saat melihatnya tersenyum. Tapi juga merasa khawatir jika sesuatu terjadi padanya.
Apa lagi, mengingat kejadian beberapa hari lalu dan juga hari ini.
Rasanya, ali ingin sekali membawanya pergi agar tak seorang pun bisa berbuat jahat."Ali. Mau mapir gak? Ayah dirumah kok!" tanya prilly menawarkan.
"Boleh!! Yuk masuk" jawab ali langsung menyelonong masuk kedalam rumah.
"Sebenenya yang punya rumah siapa sih?" gumam prilly sambil menekuk wajahnya.
Matanya tiba-tiba menangkap sebuah mobil hitam disebrang jalan, beberapa meter dari rumahnya.
Mata prilly merasa tidak asing dengan mobil hitam itu."Mobil yang ngejar gue waktu itu ya?" ucap prilly terkejut saat mengingat mobil hitam itu.
"Ngapain disekitar sini? Mau ngejar gue lagi"
Prilly menggelengkan kepalanya, mencoba membiarkan dan tak memikirkan. Dan dilangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.
Tapi, setelah itu ia berhenti. Dan berjalan kembali tetali bukan menuju ruang keluarga. Melainkan menuju hendela dengan tirai tibal terpajang disana.
Membukanya sedikit, dan melihat kearah mobil tadi. Dan matanya menangkap sosok orang yang pernah ia lihat dikoran pagi ini. Sedang berjalan menuju pagar rumahnya.
Dengan cepat prilly mengambil ponselnya yang berada disaku baju sekolahnya.
Mengarahkan kamera tepat dimana orang itu mulai celingak-celinguk didepan pagar besi rumahnya.Wajahnya tak terlalu jelas, karena memang jarak pagar dengan dirinya yang ada didalam rumah sangatlah jauh.
Tapi prilly tak kehabisan akal, ia mulai menge-zoom dan menepatkan arah rekam dimana wajah orang itu.
Dapat, prilly sangat terkejut. Wajah itu sama dengan yang dikoran."Prill..."
*****
Jiahh...
Ngegantung banget yak..Ayo dong kakak-kakak komen yang banyak, biar tau kelanjutan ceritanya kayak gimana.
Oh iya, buat sementara...
Tokoh lain dalam story ini ngumpet dulu, fokus aja dulu sama ali prilly.Kan waktu itu, mila sama kevin udah jadian.
Buat kakak-kakak yang penasaran dimana kirun dan dahlia. Jawabannya nanti, setelah semuanya terselesaikan.
Buat rasya, dia udah cabs. Balik kebandung.
Buat geng ghina dan kawan-kawan..
Mungkin mereka lagi nyalon jadi gak keluar-keluar.Mangkanya, kenapa aku minta kakak-kakak yang baik hati dan tidak sombong buat komen. Ya karena biar mereka juga mau muncul lagi kepermukaan story ini.
Oke deh!!!
Jadi, lanjut gak nih..
Ayo komen, aku masih nungguin loh ini.
Ok, see you again..
Kecup jauh
😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Cinta(Aliprilly)
Teen Fiction"Banyu janji yaa, temui ana lagi? Banyu harus cari ana kalau banyu sudah besar" kata gadis kecil sambil terus memegang tangan prince kecilnya. "Banyu janji Ana. Banyu akan datang untuk Princes Ana. Ana tidak boleh lupa sama prince banyu yaa?" Ucap b...