19-About Sana (2)

1.1K 83 10
                                    

HAI. SELAMAT MALAM. SBELUM BOBO YUK BACA DULU HEHEHE.

JANGAN PELIT KOMEN APALAGI VOTE NYA DONG HMM.

VOTE DAN KOMEN KALIAN ITU NGEBANTU AKU BUAT SEMAKIN SEMANGAT. HAHAHA

Udah ah, itu aja. But, ada yang mau ditanyain? Random, silahkan.

Selamat membaca temand-temand kuu..

—————


Park Sana itu...?

"Duniaku. Tidak ada yang sebanding dengan duniaku. Baik atau buruknya duniaku, itu tergantungnya. Tergantung Park Sana, anakku" —Park Han. Ayahnya.

"Semesta ku. Yang memberikanku siang dan malam. Tak ada yang lebih membahagiakan saat melihatnya tersenyum simpul. Bayi kecilnya, Park Sana"—Lee Hae Gi.

"Nafasku. Setiap oksigen yang masuk dan keluar adalah dimana semuanya tentangnya selalu menempel dalam otakku. Hanya tentang nya, tentang gadis manis, Park Sana"—Kim Do Yoon.

"Air untukku. Kenapa? Karena hanya dia yang bisa menenangkan ku saat aku sedang berapi-api. Malaikat kecilnya, Park Sana"—Song Il Joon.

"Hidupku. Karena, hanya dia alasanku untuk tetap hidup dengan baik. Karena, dia. Sana-ku"—Kye Bum Zu.

"Pelangiku. Why? Because, hanya dia yang bisa memberikan berbagai macam warna dalam hidupku. Mengubah ataupun menggantinya aku tak peduli, asal orang itu adalah adikku. Park Sana"—Lee Hae Jin.

"Hartaku. Karena tidak ada harta yang aku banggakan kecuali dirinya. Tidak ada harta yang ingin ku jaga hingga seperti ini kecuali dia. Dia, adikku. Gadis kecilku, Park Sana"—Yoon Ha Woon.

"Malaikatku. Karena hanya dia yang bisa membuatku hidup dan berada diujung kematian. Hanya dia yang mampu membuatku gila hingga melewati batas. Just her, Park Sana"—Jung Tae Yoon

———

Sana merasakan lemas di sekujur tubuhnya. Entah karena apa, tapi kepalanya terasa pening. Berat rasanya membuka matanya untuk melihat dimana ia sekarang.

Dirumah sakitkah? Atau—

"Oh astaga!" Pekiknya sedikit keras membuatnya langsung terduduk juga menemukan kesadaran penuhnya.

Hal yang ia sadari adalah ia ada dikamar dan diatas kasur.

Dengan cepat ia memeriksa pakaiannya didalam selimut dan helaan nafas lega keluar saat menyadari tubuhnya masih terbungkus lengkap oleh pakaiannya.

Hendak menuruni ranjang ia dikejutkan dengan pintu yang tiba-tiba saja terbuka menampilkan si peran utama.

Kim So Hyuk.

Sana beringsut dengan mencengkram erat selimut yang menutupi tubuhnya.

"Sudah bangun baby?" Suaranya menjadi terdengar mengerikan ditelinga Sana.

Sana menelan air ludahnya susah-susah. Ia ketakutan setengah mati. Terlihat dari bulir-bulir keringat yang keluar dari pelipisnya.

So Hyuk berjalan mendekati Sana setelah mengunci pintu dengan benar. "Kau tahu baby? Tadinya aku mau menyetubuhi mu saat sampai sini"

Brengsek. Umpat Sana. Matanya sudah memerah menahan tangisnya dan amarah juga kecewa yang melebur menjadi satu.

"Tapi tak seru jika kau hanya diam tanpa mendesah kan namaku, iyakan?" Lanjutnya terkekeh dengan duduk ditepi ranjang.

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang