16-He's Back? (2)

1K 90 0
                                    

Hai guys. Ketemu lagi hehehe.

Semoga gabosen hmmm.

Apa kabar?

-part 'He's Back?' ada 3 chapter ya. Jadi satu lagi nanti aku pub baru selesai. Hehe.

—JANGAN LUPA VOTE—

—JANGAN PELIT VOTE—

—MARI SALING MENGHARGAI— :))))

SELAMAT MEMBACA TEMAND-TEMAND :)))

———

Sana benar-benar ingin marah kali ini pada lelaki yang ada didepannya yang hanya memamerkan deretan giginya yang rapi dan bersih. Tersenyumlah hingga gigimu kering sialan!

Bagaimana ia tidak marah, apartemen yang dimaksud Samuel adalah apartemen nya sendiri. Dasar gila!

"Lagi pula aku jarang pulang Noona. Nikmatilah, okay? Anggap saja apartemen mu sendiri" begitu katanya.

Sana mendengus, "Yang seperti ini kau sebut apartemen? Sam, kau masih waras bukan?"

Samuel mengangguk lucu. Gemas sekali astaga!

"Lalu apa-apaan kau ini, baju kotor, sampah makanan dimana-mana, dan underware?" Ujar Sana dengan mengangkat sebuah celana dalam jijik.

Cepat-cepat saja Samuel mengambil celana pusaka nya itu. Dan menyembunyikan nya dibelakang punggungnya.

"Noona! Kau ini aish!" Gerutunya.

"Sorry Sam, but i can't life here. Okay? Aku akan membeli apartemen sendiri" ujar Sana dengan menyeret kopernya keluar dari apartemen Samuel.

Tentu saja Samuel cepat-cepat menahan Sana, "Tinggalah beberapa hari saja. Setelah kau dapat apartemen yang layak" bujuknya pada Sana.

"Noona tenang saja, sore ini apartemen ku akan bersih mengkilap sekilap-kilapnya. Aku ada pekerjaan,jadi tidak bisa menemani Noona untuk keluar" jelasnya panjang lebar.

Dengan segala bujukan yang Samuel berikan pada Sana,akhirnya ia mengangguk dan menyetujuinya. Hanya untuk beberapa hari saja!

———

"Yak! Neo micheosseo?!"

"Jangan berteriak. Kalau yang lain dengar bagaimana?"

"Jadi dia pergi karena mu? Kau ini kenapa senang sekali membuat anak orang berharap padamu? Hah?!"

Lelaki itu mendengus lelah, "Aku tidak membuatnya berharap,aku juga tidak tahu. Kenapa aku bisa seperti itu" ujarnya dengan menelentangkan badannya pada kasurnya.

"Ck. Mungkin kau memang menyukainya" ujarnya polos.

Lelaki itu langsung menduduki dirinya, "Apa kau gila? Aku tidak mungkin menyukainya" elaknya.

Lelaki yang berada dihadapannya berdecak sebal, "Bukan tidak, tapi belum saja. Bukalah hatimu. Dia tidak seburuk yang kau pikirkan Seungchoel" ujarnya dan pergi dari kamar Seungchoel.

Lelaki itu—Sehngcheol— hanya diam dan tak membalas perkataan temannya itu.

Apa seperti itu? Apa aku menyukainya? Apa aku harus membuka hatiku?

———

Sana memutuskan untuk keluar dari apartemen Samuel agar orang suruhan Samuel bisa bebas membersihkan apartemennya.

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang