"Apa? Jerman?"
"Tidak"
"Tidak akan kubiarkan kau keluar Seoul barang sejengkal pun"
"Meninggalkan Seoul dan tinggal di Jerman? Bermimpi saja sana gadis nakal"
"Berhentilah merengek atau akan ku kirim kau ke LA"
"Jerman bukan negara yang pantas kau d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua lelaki itu masih terus saling melemparkan tatapan bengisnya setelah baku hantam yang terjadi pada keduanya.
"Ku peringatkan sekali lagi, jangan pernah berani menyentuh seujung kuku pun padanya, sialan!"
Lelaki yang dihadapannya ini berdecih pelan dengan menyeka darah disudut bibirnya, perih? Tentu. Tapi ia tak ingin kalah meski rasa sakit menjalar keseluruh tubuhnya.
"Jangan mengaturku, brengsek! Itu hakku jika aku menyukai atau bahkan mencintai nya sekalipun!"
"Jangan gila, sialan! Dia masih berumur dua belas tahun! Apa yang kau lihat dari gadis belia sepertinya, hah?!" Emosinya memuncak, ia kembali mencengkeram erat kerah baju lelaki yang dihadapannya ini.
"Dia cantik tentu saja, maka dari itu aku menyukai nya!"
"YAK KIM—"
"Jangan menghalangi ku, Sohyuk. Atau kau akan menanggung akibat dari segala akibat yang ada."
Laki-laki itu—Sohyuk—lantas melepaskan cengkraman nya yang membuat lawan nya kembali terjatuh duduk.
"Berhenti menjadi gila, bajingan! Kau tidak akan bisa—"
"Aku bisa! Aku bisa, Sohyuk!" Teriaknya dengan diiringi tubuhnya yang mulai berdiri menatap marah pada Sohyuk. "Jangan mengusikku jika tidak ingin terjadi apapun pada gadis kecilmu—"
"Yak neo—"
"Aku serius, kali ini aku benar-benar jatuh cinta pada gadis itu. Gadis berumur dua belas tahun itu."
Setelah mengatakan itu ia pergi begitu saja dengan debuman pintu yang begitu keras membuat telinga Sohyuk berdengung sebentar diiringi umpatan yang terus meluncur dari mulutnya.
"Dasar sinting! Argh! Sialan!"
***
2013—Thailand, Bangkok.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
