29-The Information

917 60 2
                                    

Malam-malam begini up. Maap ya hwehwe.

Jangan lupa untuk teken bintang nya.

Saling menghargai itu perlu loh hehe

Selamat membaca, :)

—————

"Soora, aku sudah kirimkan berkas ke email-mu. Jangan lupa cek, oke?"

Soora meletakkan kembali ponselnya diatas nakas samping tempat tidurnya. Lalu ia berjalan keluar berniat mengambil minum kedapur.

Baru saa ia menuruni tangga, ia bisa melihat bagaimana interaksi manis Sana dan Seungcheol dimeja makan sana.

Seungcheol yang terus menerus melemparkan senyum manis nya dan sesekali mengusap atau mengusak kepala Sana dengan sayang.

Dan, Sana yang terus malu-malu dengan cara menggerutu atau menepis tangan Seungcheol dengan kesal dan dengan pipi yang merona.

Lalu, Soora?

Ia hanya tertawa dalam hati. Dia juga pernah diposisi itu. Hell!

Dengan orang yang sama.

Yap. Soora pernah dekat dengan Seungcheol. Seungcheol pernah menyukai Soora sebelum ia tahu bahwa Soonyoung tengah mengejar Soora. Mengejar hati Soora.

Seungcheol mengalah dan membiarkan Soonyoung untuk mendapatkan Soora. Toh, Soora juga terlihat bahagia dengan Soonyoung.

Tapi, tidak saat semua nya berubah.

Soora menghilang.

Soonyoung yang kehilangan arah.

Dan, Seungcheol yang membenci Soonyoung karena telah membuat Soora menghilang.

Karena, tepat dua hari sebelum Soora menghilang, Soonyoung dan Soora bertengkar hebat diruang latihan Seventeen yakni yang disaksikan oleh semua member.

Dan dengan malas Soora melangkahkan kakinya lagi kedalam kamarnya. Membiarkan tenggorokan nya terbakar.

Dan membiarkan hatinya juga terasa panas.

——————

Sana tidak tahu jika Seungcheol akan memergokinya lagi saat ia mengambil soda yang ada di lemari es.

Sana bahkan tidak mengira jika soda itu milik Seungcheol seorang. Yang ia tahu hanya soda itu terpampang rapi didalam lemari es yang disediakan untuk semua orang. Tapi ternyata, soda itu hanya milik Seungcheol.

Entah bagaimana bisa juga, setelah kejadian Chan yang menggoda Sana habis-habisan dengan Seungcheol, dan sekarang ia berakhir duduk dimeja makan dengan Seungcheol.

Tidak canggung sama sekali meskipun awalnya Sana yang merasa canggung, tapi Seungcheol dengan mudah mencairkan suasana nya.

Sesekali ia melontarkan candaan yang menurut Sana tidak lucu sama sekali. Tapi, anehnya, ia selalu tersenyum saat Seungcheol menebar senyum nya. Bahkan, sesekali ia merona akan tindakan Seungcheol yang mengusap rambutnya. Sial sekali bukan?

"Kenapa soda ini hanya milikmu?"

"Karena aku yang membelinya"

"Tidak berniat membagi?"

Seungcheol menoleh dan tersenyum pada Sana. "Aku membaginya." Jawabnya.

"Dengan?"

Seungcheol mendekatkan wajahnya dengan Sana yang membuat Sana memundurkan kepalanya.

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang