07-Removals

1.5K 109 6
                                    


Sana terpaksa bangun dari tidurnya saat sinar matahari mengganggu tidur nya. Dengan langkah malas ia menuruni kasurnya dan memasuki kamar mandi untuk membasuh mukanya dan menggosok giginya.

Setelah selesai ia melihat jam yang berada dinakas samping tempat tidurnya. Menunjukan pukul 06:40. Masih pagi. Pikirnya.

Dengan malas ia membuka lemarinya dan memilih pakaian yang akan ia bawa untuk besok.

Rasanya waktu begitu cepat. Sudah pukul 09:50. Dan Sana melupakan sarapan paginya.

"Sana? Sudah bangun?" Ujar seseorang diluar pintu kamar Sana.

"Sudah" teriak Sana dan membereskan barangnya. Selesai.

"Ayo sarapan" ujarnya lagi dibalik pintu.

"Aku akan kebawah" teriak Sana lagi. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk melakukan kegiatan membersihkan diri.

--

Disebuah perkarangan rumah yang besar dan juga megah yang diisi oleh para lelaki yang sedang sibuk membersihkan rumah.

Ada yang mencuci piring. Mencuci baju. Mengepel. Dan lain-lain.

"Yak Seokmin hyeong. Igo mwonde? Kenapa disini? Kau jorok sekali" ujar Seungkwan dengan mengangkat sebuah celana dalam dengan dua jari yakni ibu jari dan telunjuknya jijik.

Seokmin yang terpanggil menoleh dan langsung mengambil celana dalamnya dari Seungkwan dan disembunyikan dibalik tubuhnya.

"Yak! Seungkwan! Neo!"

"Kau jorok sekali hyeong. Cepat bereskan sebelum Sana datang kesini dan melihat tingkah jorokmu itu" ujar Seungkwan dan meleletkan lidahnya pada Seokmin.

"BOO SEUNGKWAN" Teriak Seokmin menggelegar.

Seungkwan hanya tertawa dan berlari menjauh dari Seokmin yang menatapnya seolah ingin melahapnya itu.

"Berhentilah bermain-main. Cepat bereskan tugas kalian" ujar Jeonghan dengan mata nyalanya itu.

"Ne algesemida" ujar Seungkwan dan Seokmin berbarengan dengan membungkukan badannya pada Jeonghan.

Jeonghan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik-adiknya itu.

--

"Morning,babe"

"Morning girl"

"Morning baby"

"Morning chagi-ya"

"Good morning dear"

"Good morning honey"

"Kalian menjijikan" ujar Sana saat mendengar sapaan pagi dari para sepupunya itu.

Taeyoon terkekeh, "Besok-besok kau tidak bisa mendengar sapaan manis dari kami"

Dayoon mengangguk, "Taeyoon benar, jadi nikmatilah baby"

"Berhentilah mengingatkan ku soal itu. Rasanya aku ingin ikut saja" keluh Sana

Haejin tersenyum, "Kalau kau ikut,aku takut kau tersasar dimana-mana"

"Benar itu. Seoul saja kau bisa tersasar" celetuk Bumzu

Sana mendelik tak suka, "Terserah kalian. Cepatlah pulang sebelum aku kabur" ujar Sana

"Yak! Kabur kemana,eoh? Jangan harap" Ujar Bumzu dengan menunjuk Sana menggunakan garpunya.

"Yak! Turunkan garpu mu oppa!" Teriak Sana pada Bumzu.

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang