18-About Sana

1.1K 80 0
                                    

SELAMAT PAGI SEMUANYA HEHEHE.

DIKASIH SARAPAN FF SEMOGA KENYANG WKWKW.

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENT 💙

SELAMAT BERAKTIVITAS 😙😙😙

———

Ini sudah kesepakatan. Kesepakatan yang dibuat bersama oleh keluarga Park.

Sana lahir di Korea. Tinggal di Korea hingga umur 5 tahun lalu dibawa oleh Oma-nya ke Indonesia saat sang Nenek meninggal. Setelah 2 tahun berada di Indonesia, Sana kembali lagi ke Korea. Hingga umurnya 15 tahun, Sana harus kembali lagi ke Indonesia. Dan sekarang, umurnya sudah beranjak 19 tahun ia menetap di Korea.

Rumit ya? Memang hehe.

Jadi, kesepakatan nya adalah Sana harus tetap di Korea meskipun Ibu kandungan nya telah meninggal. Dan ini, mutlak atas kuasa Park Han. Ayah Sana.

Ini mungkin benar-benar memalukan. Tapi Sana memang sempat di lecehkan oleh teman Haegi dan Wonho yang sekaligus merembet menjadi teman dari Doyoon dan Iljoon.

"Hai Sana?" Panggilnya melambaikan tangannya dihadapan Sana.

Sana memekik girang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sana memekik girang. "Oppa! Wasseo?"

Lelaki itu mengangguk. "Maaf, aku baru pulang dari Thailand. Pekerjaanku menumpuk" ujarnya terlihat sesal.

Sana mengerucutkan bibirnya lucu. Sana tahu kalau lelaki yang ada dihadapannya ini memang luar biasa sibuk.

"Huh! Selalu saja begitu. Padahal aku sudah di sini semenjak dua minggu yang lalu tahu"

Lelaki itu terkekeh dan mengusap lembut rambut Sana. "Maaf. Aku benar-benar minta maaf, oke?" Sesalnya kembali dengan sedikit menunjukkan wajah memelasnya.

Sana malah semakin mengerucut kan bibirnya kedepan seperti bebek. Gemas oh Tuhan!

"Apapun"

Sana mengernyit heran. Apa maksud lelaki ini?

"Aku kabulkan apapun permintaan mu, princess. Promise"

Sana menngangguk kecil menandakan mengerti ucapan lelaki ini.

"Kau sudah berjanji, ya" ujar Sana menyipit yang membuat laki-laki itu terkekeh lalu kembali mengangguk.

"Hm. Apapun"

Sana mengetuk dagunya dengan jari telunjuknya seolah sedang berpikir dengan matanya yang terlihat keatas dan sesekali kebawah atau kesamping.

"Aku ingin jalan-jalan dengan mu, oppa" ujarnya menatap binar pada lelaki yang ada didepannya. "Menghabiskan waktu seharian penuh dengan mu" lanjutnya.

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang