Jangan lupa vote ya😄😄
———————
Sana menghembuskan nafasnya melihat pantulan dirinya di cermin toilet.
Setelah perdebatan soal kuliahnya dengan kakaknya ia menjadi diam kaku disana. Dan berakhir ia ijin pergi ke toilet untuk mengubur rasa gugupnya yang entah datang bagaimana.
Ia melirik ponselnya yang menunjukkan pukul 09:45 PM. Ini sudah terlalu malam untuk terus berdebat dengan kakak-kakak nya.
Sana melangkahkan kakinya keluar dari toilet dengan harap-harap kakak-kakaknya bisa memutuskan untuk dibicarakan lain kali saja.
"Sana bertengkar dengan Minhyun. Aku rasa ada yang diketahuinya. Ada apa sebenarnya?"
Sana memberhentikan langkahnya saat suara Haejin masuk kedalam gendang telinga nya. Menyembunyikan dirinya dibalik dinding yang ada disana.
"Ada yang tidak bisa kukatakan pada kalian." Haegi bersuara.
"Soal Sana?" Hawoon membuka suaranya dan mulai fokus dengan kakak sepupu nya itu-Haegi.
Haegi menggeleng pelan.
"Lalu?"
Haegi menghela nafas sebentar sebelum berujar mantap. "Soal Sohyuk."
Nafas Sana tercekat. Pegangan pada ponsel nya mengerat.
"Ada apa dengannya? Apa dia membuat ulah lagi?" Tanya Bumzu tak suka.
"Bukan. Dia tidak akan pernah bisa berbuat ulah lagi." Ujarnya.
"Haegi-" Wonho membuka suaranya. "Sebaiknya kita tak perlu bicarakan ini." Lanjutnya membuat mereka yang ada disana mengernyit heran.
"Sebenarnya ada apa hyeong? Beritahu kami agar kami bisa lebih waspada dalam menjaga Sana." Ujar Taeyoon dengan sedikit cemas.
"Sohyuk sudah pergi."
Deg.
Sohyuk oppa pergi? Pergi kemana?
"Pergi?" Ulang Hawoon yang belum mengerti.
Iljoon mengangguk. "Dia sudah meninggal."
Dan tepat saat itu juga air mata Sana meluncur dengan sendirinya. Ini yang disembunyikan kakak-kakak nya? Ini? Ia terus berpikir tanpa henti dengan apa yang sebenarnya dengan ia dengar.
"Ta-tapi b-bagaimana bisa, hyeong? Bukankah dia dipenjara?" Haejin bertanya dengan tergagap. Antara terkejut dan senang yang bercampur.
Sana menyipitkan matanya. Apa lagi ini? Penjara? Sohyuk oppa dipenjara?
"Dia membayar denda 10 kali lipat dan akhirnya bisa keluar dari penjara." Jawab Doyoon.
"B-benarkah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Protect Brother
Teen Fiction"Apa? Jerman?" "Tidak" "Tidak akan kubiarkan kau keluar Seoul barang sejengkal pun" "Meninggalkan Seoul dan tinggal di Jerman? Bermimpi saja sana gadis nakal" "Berhentilah merengek atau akan ku kirim kau ke LA" "Jerman bukan negara yang pantas kau d...
