22-Kim And Chwe Sister's

991 79 0
                                    


Malam. Maaf sekali telat update.

Jangan lupa vote ^^

Happy reading.


———————

"Sana! Makan malam sudah siap. Cepat keluar" Teriakan Seokmin cukup keras hingga memasuki kamar Sana. Vocal unit memang beda.

"Arraseo. Changkamman oppa" Ujar Sana dengan teriakan lagi.

"Baiklah kalau begitu kau makan dulu saja"

Sana mengangguk, "Apa oppa juga makan dengan baik? Bogoshipo oppa" ujarnya manja. Ah kiyeowo.

Haejin terkekeh, "Nado bogoshipo. Hawoon bilang kau sudah menentukan kuliahmu? Dan omong-omong aku makan dengan baik. Jangan pikirkan aku Sana. Aku mengurus diriku dengan baik. Arraseo?"

Sana hanya mengangguk lesu, "Cepatlah pulang. Hm, majja. Aku sudah memutuskan, jadi kalian cepatlah pulang! Aku sudah rindu pada kalian" ujarnya menggebu-gebu.

"SANA KAJJA" Ah. Teriakan Seungkwan memang paling luar biasa. Sana menggelengkan kepalanya dan menuju keluar dengan ponsel yang masih ia tempelkan pada telinganya.

"Yasudah makanlah dahulu. Nanti akan aku hubungi lagi"

"Shirreo! Kalau kau menutup panggilannya, aku bersumpah tidak akan mengangkat panggilan lagi dari dirimu!" Ujar Sana masih dengan berjalan kedapur.

Haejin tertawa renyah, "Yak! Sebegitu rindunya padaku eoh?" Tanya dengan masih tawa nya.

"Sana makanlah" ujar Jeonghan yang sedang meletakan piring yang berisi makanan.

Sana menggeleng dan berjalan menuju lemari es, "Tentu saja aku merindukanmu oppa. Apa kau tak merindukanku, eoh?" Tanyanya dengan tangan kanan yang sibuk mengambil botol minumnya di lemari es.

Haejin tertawa diseberang sana, "Tentu saja aku juga merindukan adik perempuanku. Ah matta, minggu depan ada pertemuan keluarga besar. Persiapkan dirimu untuk membicarakan kuliahmu"

Sana tersedak air minum yang diminumnya. Ow! Ini tak bagus! Pertemuan keluarga besar? Membicarakan kuliahnya didepan mereka semua? Mati saja aku!

"Oppa!" Suaranya naik satu oktav.

"Apa kau gila? Pertemuan itu dibuat hanya untuk membicarakan kuliahku?" Sana sudah setengah mati menjerit. Apa yang akan dilakukan keluarganya sebenarnya? Dan terlebih sepupu nya itu? Dasar sialan!

"Tidak Sana. Aku tak tahu untuk acara utamanya. Tapi kuliahmu juga akan dibahas. Taeyoon akan pulang lusa, kau bisa bertemu dengannya"

"Aish! Ah molla! Aku tutup!" Ujarnya memutuskan sambungan sepihak. Meminum airnya hingga habis dan berharap pikirannya tenang. Argh! Bisa gila aku. Bagaimana jika mereka tidak setuju?

"Apa kau baru lari maraton? Kenapa banyak minum?" Tanya Wonwoo yang sedang mencari snacknya.

Sana mendelik, "Apa urusanmu?" Ketusnya.

Wonwoo menoleh menghadap Sana dengan berkacak pinggang, "Apa kau bisa sopan pada yang lebih tua?"

Sana mendengus malas, menghadap Wonwoo yang ada sampingnya, "Jadi sekarang kau mengaku tua?" Tanya nya dengan senyum miring yang tercetak jelas di wajah cantiknya.

Wonwoo tersenyum miring, "Tentu saja aku tahu umurku bocah!" Ujarnya dan meninggalkan Sana yang siap menyumpah serapahi si Jeon itu.

"Sana ayo makan dulu" ujar Jisoo memanggil.

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang