Info aja hehe.
Aku bakal usahain untuk up setiap hari Minggu untuk cerita
The Protect Brother dan The CEO And Me.
Terus, aku juga bakal pub Me Series ke-2 dengan cast Jeonghan setelah setengah dari The CEO And Me sudah pub setengah nya.
Jadi, jangan lupa buat baca ff aku yang lain juga hehehe.
Terimakasih.
Selamat membaca ☺️
—————
Sana dan Minseo baru saja kembali dari bandara. Ia sudah mengantar Sofia dengan sebelumnya mereka menghabiskan waktu bersama dahulu.
Hansol tidak ikut mengantarnya karena ada jadwal. Sofia sih mengerti-mengerti saja. Tapi, anehnya, malah Sana dan Minseo yang mencak-mencak pada Hansol.
Sekarang mereka malah mendapati keadaan dorm yang kosong. Tidak ada tanda-tanda orang yang menghuninya.
"Mereka sedang diagensi, ya?"
Sana menoleh. "Mungkin." Jawabnya acuh.
"Aku mandi dulu, bye!" Ujar Minseo dan langsung saja ia masuk kedalam kamar lalu bergegas menuju kamar mandi.
Baru saja ia berdiri dari duduknya ia dikejutkan dengan kedatangan Seungcheol dengan keadaan tak biasa. Wajahnya memerah, rahangnya mengeras terkatup rapat, tangan nya mengepal, dan cara berjalan nya terkesan orang yang sedang emosi.
Memasuki kamarnya dengan membanting pintu membuat debuman sangat keras membuat Sana menatap nya bingung dan sedikit terlonjak terkejut.
Setelah pintu kamar Seungcheol tertutup datanglah Jeonghan yang cepat-cepat berlari kecil kekamar Seungcheol. Mengetuknya tak sabaran.
Sana mengerutkan dahinya bingung. Ada apa dengan mereka?
Belum lagi, Jisoo dan Jun juga sampai dan menyusul Jeonghan yang masih berusaha mengetuk pintu kamar Seungcheol yang sayangnya tertutup rapat.
"Oppa.."
Mereka menoleh saat Sana memanggilnya dengan pelan.
"Sana? Sudah pulang ya ternyata?"
Sana mengerut. Dia sudah dua puluh menit yang lalu berada disini. "Ya, aku sudah kembali. Omong-omong, ada apa?" Tanya Sana hati-hati.
Jisoo mendesah pelan. "Seungcheol bertengkar dengan Soonyoung." Ujarnya pelan.
Lagi?
"A-apa?"
Jeonghan mengangguk membenarkan. "Kami tak tahu karena apa, tapi sepertinya mereka salah paham soal pembuatan lagu dan gerakan." Jawabnya.
Sana mengangguk mengerti. Semua itu bisa saja terjadi kan? Mereka kan ada disebuah grup.
"Ah, aku bingung sekali. Kita harus kembali keagensi karena harus mencocokkan gerakan nya." Keluh Jeonghan.
Jun mengangguk. "Seungcheol benar-benar bukan dirinya jika sedang emosi. Bagaimana ini?"
Sana menggigit bibirnya. Ia ingin menawarkan untuk membujuk Seungcheol. Tapi, mengingat bagaimana hubungannya sekarang, ia menjadi ragu. Gengsi nya benar-benar tinggi sekali.
"Aku akan mencoba membujuknya agar kembali keagensi, bagaimana?"
Tawaran Sana membuat mereka berbinar dan mengangguk setuju dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Protect Brother
Teen Fiction"Apa? Jerman?" "Tidak" "Tidak akan kubiarkan kau keluar Seoul barang sejengkal pun" "Meninggalkan Seoul dan tinggal di Jerman? Bermimpi saja sana gadis nakal" "Berhentilah merengek atau akan ku kirim kau ke LA" "Jerman bukan negara yang pantas kau d...