34-Dating?

852 75 3
                                    

Hai.

Gakerasa ya udah minggu aja, trs bsk Senin;(

But, happy weekend guysss.

Selamat membaca...

*Kenapa dia ganteng bgt si?;(*


02:05 AM.

Sana masih diam dengan posisi sama. Duduk dilantai yang dingin memeluk lututnya sendiri dengan pandangan lurus pada jendela besar kamarnya.

Ponselnya terus berdering tanpa henti. Tapi, Sana benar-benar tak mengindahkan itu. Ia masih tetap pada posisinya.

Pikirannya terus melayang kemana-mana. Hanya bisa menangis dan menyalahkan dirinya sendiri. Karena, sekarang hanya itu yang bisa ia lakukan.

Sana bahkan sudah tak sanggup untuk bicara atau sekedar bertanya pada kakak-kakaknya.

Jikalau bisa, ia ingin menghilang saja dan mengembalikan Ibunya.

Jikapun bisa lagi, ia ingin pergi jauh saja dan mengembalikan Sohyuk.

Sana ingin memperbaiki keadaan. Tapi, sungguh. Dia benar-benar tak tahu harus apa.

Ting.

Sana mendesah pelan, ia mengambil ponselnya yang berada diatas ranjangnya dengan malas dan melihat siapa yang menghubunginya tanpa henti.

Tak bisakah mengerti bahwa Sana benar-benar butuh waktu sendiri?

Soonyoung Oppa
Aku didepan rumahmu. Bisa keluar sebentar, Sana? Aku khawatir.

Detik berikutnya kedua bola mata Sana membulat tak percaya. Ia melirik jam dinding yang ada dikamarnya.

02:15

Gila! Soonyoung pasti sudah gila. Pikirnya.

Diluar, Soonyoung masih sibuk menghembuskan nafasnya gusar. Sana belum membalas pesan nya. Rumahnya juga terlihat sepi dari luar sini.

Pagar besi berwarna hitam menjulang tinggi begitu kokoh menjaga rumah yang ada didalamnya.

Rasanya Soonyoung ingin menjerit meneriaki nama Sana. Dia sudah lebih dari sepuluh menit berdiri disini. Rasa khawatir lebih mendominasi dari pada rasa takutnya.

Sedangkan Sana sedang membasuh wajahnya cepat-cepat dan memperbaiki penampilannya sebelum berlari kebawah dan membuka pagar rumahnya memperlihatkan Soonyoung sedang menyisir rambutnya kebelakang dengan jarinya. Jaket abu dan masker hitam melekat pada dirinya juga topi hitam yang ada ditangan kirinya. Berdiri disana dengan kepala yang melihat kebawah.

 Berdiri disana dengan kepala yang melihat kebawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang