Setelah kepergian Haejin dan Hawoon. Kini Sana sedang berjalan kembali keruangan yang Sana tau adalah ruangan latihan.Sana mengetuk-ngetuk pintu dan tidak mendapat jawaban apapun. Akhirnya Sana memberanikan diri membukanya.
Ceklek. Terbuka. Kosong.
Sana masuk dan memastikan apa benar-benar kosong. Dan benar saja. Ini kosong. Kemana Bumzu? Pikir nya.
Saat ingin keluar pintu ruangan yang ada didalam ruangan ini terbuka. Sana sedikit terkejut. Dia melihat lelaki yang sama saat pertama kali memasuki ruangan ini.
Matanya terkunci. Entah bagaimana rasanya sulit berpaling. Tidak. Bukan karena suka atau bagaimana. Ini hanya sedikit terkejut saja. Ya. Terkejut.
"Sedang apa kau?" Tanya nya sinis
Sana gelagapan, "Ah,maaf,aku mencari Bumzu oppa" ujar Sana yang akhirnya mengeluarkan suara.
Lelaki itu hanya ber–oh ria saja. Dan menganggukkan kepalanya seolah paham.
"Dia tidak ada disini. Lihatkan? Jadi keluarlah" ujarnya dengan dingin.
Sana membeku. Apa tadi lelaki itu menyuruhnya keluar? Arogan.
Sana berjalan kearah pintu,saat hendak membuka munculah segerombol laki-laki yang ia lihat pada saat memasuki ruangan ini pertama kali.
"Eoh,bukankah kau Park Sa Na?" Tanya lelaki berwajah chubby.
Sana mengangguk gugup, "Perkenalkan,namaku Seungkwan. Boo Seungkwan" lanjutnya dengan mengulurkan tangannya
"Eoh, annyeonghaseyo Seungkwan-ssi" jawab Sana sopan.
"Kau terlalu ramah,panggil aku Seungkwan oppa agar kita lebih akrab. Bukan kah kau adiknya Bumzu hyeong? Berarti kau juga adik-adik kami" jelas Seungkwan
Laki-laki yang ada disebelah Seungkwan mengangguk, "Ya benar. Aku Seokmin. Lee Seokmin. Kau bisa memanggilku sama seperti kau memanggil Seungkwan–ie" ujar Seokmin.
"Aku Kwon Soonyoung. Kau bisa memanggilku Soonyoung atau Hoshi. Tapi,aku lebih senang dipanggil Soonyoung" ujarnya panjang lebar. Sana hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku Jeonghan. Yoon Jeonghan"
"Lee Jihoon. Kau bisa memanggilku Jihoon atau Woozi"
"Aku Jun. Senang berkenalan denganmu"
"Aku Minghao. Xu Minghao. Kau bisa memanggilku The8. Aku berasal dari Cina dengan Jun hyeong"
"Hello. Vernon. I'm from LA. You can call me Vernon or Hansol. What ever of you" jelasnya dengan aksen Inggris nya yang sempurna. Dia bahkan benar-benar tampan dengan wajah Baratnya itu.
"Aku sama dengan Vernon. Joshua. Nama Korea ku Hong Jisoo" lanjut lelaki berikutnya.
"Annyeong,aku Chan. Lee Chan. Kau bisa memanggilku Chan atau Dino. Aku maknae disini" ujarnya dengan senyum menawannya.
"Wonwoo. Jeon Wonwoo" si dingin yang berkarismatik. Ugh,dia seperti Hawoon oppa. Bermuka tembok. Bersikap dingin. Dan mempunyai karismatik yang luar biasa. Batin Sana meringis.
"Aku Mingyu. Kim Mingyu. Kau sangat manis" ucapnya dengan mengusak surai Sana.
Sana memerah. Malu. Tentu saja. Lelaki tampan mengusak rambutnya. Ugh,ini memalukan jika aku memerah sekarang. Sialan kau Kye Bumzu. Dimana kau beruang gila? Argh. Lagi. Batin Sana meringis.
"Hey Gyu,jangan mulai. Kau ingin dimarahi Bumzu hyeong?" Ujar Jeonghan memperingati. Yang diperingati hanya terkekeh dan mengangguk.
"Hyeong,perkenalkan dirimu juga. Kenapa malah berdiam diri?" Ujar Dino pada lelaki yang hanya duduk berdiam diri saja diatas sofa yang tak jauh dari tempat mereka bercengkrama.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Protect Brother
Novela Juvenil"Apa? Jerman?" "Tidak" "Tidak akan kubiarkan kau keluar Seoul barang sejengkal pun" "Meninggalkan Seoul dan tinggal di Jerman? Bermimpi saja sana gadis nakal" "Berhentilah merengek atau akan ku kirim kau ke LA" "Jerman bukan negara yang pantas kau d...