37-Forgive Soonyoung

866 75 13
                                    

Vote dulu yu, nanti Abang boncengin sampe ujung dunia /plak/receh/plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu yu, nanti Abang boncengin sampe ujung dunia /plak/receh/plak

Maaf karena telat up❤️


—————


"Sudah sampai? Maaf tak menjemputmu dibandara, ibu sibuk menyiapkan makanan untuk kedatangan kalian" ungkap wanita paruh baya itu dengan sesal dan memeluk putranya.

Haegi dan Wonho sudah sampai dikediaman Keluarga Lee. Iljoon dan Doyoon juga sudah sampai dan langsung menuju rumah mereka masing-masing.

"Tak apa. Aku bukan anak kecil lagi, Ibu" balasnya dan melepaskan pelukannya.

"Oh, bukankah kau Wonho? Anak Tuan Jung? Benarkan?"

Wonho tersenyum dan membungkuk memberi salam pada Ny. Lee. "Apa kabar bibi? Maaf baru berkunjung setelah sekian lama"

Ny. Lee tersenyum hangat, "Tak apa, kau baik-baik saja kan? Kabar ku baik"

Wonho mengangguk, "Ah, iya bibi. Aku baik. Berkat mu dan Haegi"

Haegi menoleh, "Eiy, kau berlebihan, Won. Bahkan aku tak melakukan apapun" Wonho hanya terkekeh.

"Sudah-sudah, cepat kalian bersihkan diri dahulu sebelum makan. Wonho, kau bisa memakai kamar mu dulu" ujar Ny. Lee hangat. Dan Wonho hanya mampu tersenyum mengangguk berterimakasih dalam diam.

Dia sudah banyak hutang budi pada keluarga ini. Kebaikan keluarga Haegi tidak ternilai. Mereka sangat baik. Dan lihat, Wonho memasuki 'kamarnya' yang masih sama seperti dulu.

Tak ada yang berbeda semenjak ia memilih pergi 7 tahun yang lalu. Sungguh, hatinya benar-benar merasa bersalah sekaligus menyesal karena telah menyia-nyiakan kebaikan keluarga yang berhati mulia ini.

"Aku tak berani menyentuh barangmu, jadi aku membersihkannya saja. Sesuai yang ku mampu" tiba-tiba saja Haegi ada dibelakang Wonho dan berbicara padanya.

Wonho menoleh sesaat dan kembali memandangi kamar lamanya, "Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Tapi, terimakasih Haegi-ya" ucapnya tulus.

Haegi tersenyum, "Aku tak butuh terimakasihmu.."

Wonho berbalik memandang Haegi dengan alis yang berkerut.

"..Tetap disampingku, dan jangan menghilang lagi. Aku butuh teman seperti mu, Wonho-ya"

Dan Wonho tersenyum manis. Detik itu juga, dia membulatkan tekadnya untuk tidak lari lagi dari Haegi. Karena hingga ujungpun, ia akan kembali pada Haegi. Sahabat yang berkelana menjadi saudara. Ikatan keluarga yang tanpa darah.

"Aku tak akan pergi lagi, aku akan berdiri dibelakangmu agar kita tetap bersama. Kau lebih dari sekedar saudara. Terimakasih"

"Jangan dibelakangku, disampingku. Aku tak mau mempunyai ekor sepertimu. Hanya anak-anak dan istriku saja yang boleh berada dibelakangku"

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang