24-Stranger

1.1K 62 0
                                    


"Aku menemukan ini dikantorku"

Lelaki itu mengambil sebuah kotak yang ia sodorkan diatas meja. "Apa ini?"

Orang itu lantas mendengus kecil. "Sebuah ancaman? Entahlah". Jawabnya malas dan mengambil posisi duduk dihadapan orang itu.

Lelaki itu membuka kotak itu yang berujung membuatnya terkejut, bingung, dan heran sekaligus.

"Ini..."

Orang itu mengangguk. "Ya, aku pikir ada yang kita lewati soal dia bukan, Hae?"

Lelaki itu—Haegi—menganggukan kepalanya setuju pada lawan bicaranya.

"Apa yang sebenarnya disembunyikan nya?" Gumamnya dengan memijit pangkal hidungnya.

Haegi mendengus pelan. "Won, bisa kau pulang ke Korea? Kurasa, kau harus pulang lebih awal untuk menjaga Sana. Aku..." Haegi menggigit bibirnya pelan. "Aku takut". Lanjutnya yang terdengar sebuah bisikan.

Wonho lantas mengangguk setuju. "Baiklah. Sore ini aku akan langsung terbang ke Korea"

Haegi mengangguk. "Tolong jaga Sana". Ujarnya dengan nada memohon.

Wonho menyunggingkan senyumnya pada Haegi. "Tanpa kau mintapun, aku akan melindunginya. Tenang saja"

Dan Haegi hanya bisa tersenyum seraya mengangguk mendengar jawaban Wonho yang menghangatkan hatinya.

Ya, setidaknya ada Wonho, orang kepercayaan nya yang bisa menjaga Sana. Menjaga adik-adiknya.

—————

Sana benar-benar bermalas-malasan didalam apartemen Jonghyun. Jonghyun mengajaknya keapartemennya. Sekedar untuk menemani Jonghyun untuk istirahat katanya.

Mereka berdua tertidur diruang tengah. Dimana Jonghyun yang berbaring diatas alas karpet berbulu halus dan Sana yang tertidur diatas sofa panjang empuk milik Jonghyun. Dengan tv yang menyala dengan volume yang cukup keras dan juga berbagai bungkus cemilan yang berserakan. Ah, minuman juga.

Tapi itu benar-benar tidak mengganggu acara tidur nyenyak mereka. Padahal ini sudah jam 4 sore. Mereka tertidur sudah 2 jam lebih.

Itu tidak berlangsung lama karena getaran ponsel Sana yang ia simpan di samping nya bergetar dengan lama dan membuat tidurnya terusik.

"Ya?" Jawabnya dengan serak khas orang yang baru saja bangun saat sudah terhubung.

"Sleep well, baby?"

Sana melotot saat indra pendengaran nya menangkap suara yang ia kenali. Dan dengan spontan ia terduduk.

"Masih disana? Halo?"

Sana meringis pelan, "Ya, oppa? Waegeure?"

"Hanya ingin memberitahu bahwa nanti malam ada yang akan menjemputmu, baby"

Alis Sana mengerut bingung. "Menjemput? Siapa yang menjemput siapa?"

"Menjemput kau. Seseorang. Ini kejutan"

The Protect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang