35. Fake III✓

8.4K 1K 41
                                    


Ps: pesan buat kalian, tolong jangan anggap Co jahat karena nulis story yang teragis amat kayak gini, dan peringat: “siap-siap nyesek tuh hati.”

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Maaf karena baru update, Co udah bilang sebelumnya kalau updatenya sayang banget kalau cuma 1-2 chapter, jadi ini lama karena Conan tambah beberapa bab tambahan. Semoga berkenan 😄
Kalau suka Vote yak dan jangan lupa komentarnya 😅😊

Tengkyu ☺️

Conan.

⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲⛲

Stop–—
Maaf untuk Typo 😊😅

☯️

☯️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Perempuan mungil dengan long dress mewah berwarna merah maroon  itu duduk menyender di kursinya dan pikirannya masih menyalang ke mana-mana. Tak tahu hal serius apa yang dipikirkannya di wajah cantiknya itu, tapi sempat terlihat beberapa keraguan, di atas keraguan itu pula terdapat senyum samar yang membuat semua orang yang melihatnya berfikir jika ia sedang berbahagia saat ini, walaupun terselib beberapa keraguan di atasnya.

Perempuan cantik itu yang tadinya tersenyum kini kembali mendesah kecil dan keraguan itu muncul lagi di wajahnya seolah dia benar-benar mempertimbangkan dengan apa yang ia pikirkan sekarang ini, seolah pikirannya benar-benar bentrok kemana-mana. Ia takut akan sesuatu tapi ia juga terlihat senang dengan keraguan yang ia takutkan itu.

Pikirannya bermain dengan kejadian kemarin. Dia sempat memikirkan ucapan dari Ella, ibu dari laki-laki yang ia sukai. Yang tadinya benar-benar ia harapkan kebahagiannya kini sekarang ingin ia perjuangkan.
Tak tahu apakah keputusannya untuk memperjuangkan adalah sebuah keputusannya yang benar, tapi ucapan dari Ella benar-benar membuat semangatnya semakin tumbuh.

Duduknya tak nyaman dan dia menyender dengan keengganan tidak memikirkan sama sekali mata-mata yang hilir mudik menatapnya dengan berbagai macam emosi.
Ada yang kagum dan ada yang merasa dirinya benar-benar cantik dan unik, seolah mereka tengah melihat boneka berbie yang tiba-tiba keluar dari estalase toko dan hidup di antara manusia.

Meja yang ada di depannya yang berisi berbagai hidangan mewah sama sekali tidak ia gubris dan nyalang dengan pikirannya sendiri, jujur ia merasa senang kalau ucapan Ella adalah nyata tapi kalau itu Cuma angan-angan atau candaan saja, walaupun ia menyadarinya ia akan merasakan patah hati untuk kesekian kali, bahkan dengan berbagai macam kejadian belakangan ini membuatnya merasa jika hati itu benar-benar berbentuk maka hatinya sekarang benar-benar tak akan memiliki bentuk lagi.

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang