69. Family Relationship II✓

9.5K 1.1K 83
                                    

Stop—
Maaf untuk Typo 😅

Happy Reading 😄

🐏🐏🐏🐏🐏🐏
—oOo—
🐑🐑🐑🐑🐑🐑

🐏🐏🐏🐏🐏🐏—oOo—🐑🐑🐑🐑🐑🐑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam pembaringannya, Heidi menolak segala panggilan, dia tidak mau bertemu siapapun, mengunci dirinya dikamar.
Dan tidak ada yang berani mengganggunya selama Evan menjaga pintu kamarnya.

Setelah kejadian pagi tadi, Heidi malamnya terus ada di kamarnya. Dia mengganti celananya dengan hotpants dan membasuh kakinya yang terbuka dengan air hangat.

Rasa ngilu di tulang-tulangnya terasa begitu dalam, membuat Heidi mengernyitkan keningnya ketika kain basah bersentuhan dengan kulit kakinya.

Evan baru saja keluar setelah mengantarkan makan malam dan susu untuk Heidi. Heidi tanpa menunggu Evan menaruh susunya di nakas, dia langsung mengambil dan meminumnya dengan lahap seolah ia tak bisa hidup tanpa itu.

Heidi masih membasuh kakinya, tidak menyentuh sedikitpun makanan yang disediakan Evan.
Baru 15 menit yang lalu Evan masuk mengantarkan makanan, kini dia masuk lagi.

Dia membawa bingkisan kotak berwarna putih di tangannya.
Heidi melihat dan mengenali kotak itu.

"Nona, laki-laki bernama Faint itu menitipkan ini——"

"Taruh saja disitu." Evan menaruh kotak itu di nakas di samping piring makan malam Heidi yang belum tersentuh.
Evan tidak mengingatkan Heidi untuk memakan makan malamnya, dia seolah paham dengan mood Heidi, sama seperti di Inggris. Dia akan sulit makan kalau sedang kesal dan mengamuk jika di paksa.
Apalagi dalam hal bangun tidur, tapi beruntung disini Heidi mempunyai jam tidur yang baik, dia bangun bahkan lebih pagi dan selalu tidur lebih awal.
Yang membuat Evan gelisah menerima pekerjaan untuk mengikuti Heidi ke Indonesia adalah tentang bagaimana caranya ia membangunkan Heidi dalam tidurnya.
Seantero kastil Isabeau sudah tahu bagaimana kebiasaan nona muda mereka kalau di paksa bangun tidur.
Bahkan Evan sering melihat pelayan-pelayan wanita yang keluar dengan wajah babak-belur setelah berusaha membangunkan Heidi, bukannya bangun, mereka malah mendapat jackpot lemparan-lemparan maut Heidi.

Evan tidak keluar, selanjutnya ia berdiri di sisi tempat tidur Heidi.
Heidi sudah terlihat lumayan tenang, dia bisa menanyakan apa masalah Heidi sekarang.
Ini tugas Evan, menangani kesusahan Nona mudanya dan pada akhirnya pekerjaan utamanya hanya satu: melaporkan segalanya kepada Chris.

"Nona, yang terjadi hari ini...." Evan mencoba mencari kata-kata yang tepat.
Dia (Evan) adalah seorang anak jalanan awalnya, dia berandalan liar dan hidup penuh kemiskinan.
Hingga suatu hari tokoh besar menemukan bakatnya dan setelah bakatnya di asah kemudian dia berakhir di tangan bangsawan Inggris sebagai seorang Ajudan terpercaya.
Dan kemudian akhirnya dia sampai pada tugas ini.
Evan tidak pintar dalam berkata-kata. Dia mengandalkan tinjunya untuk menyelesaikan segala masalah. Oleh sebab itu dia bingung harus mulai dari mana membicarakan hal seperti ini pada Heidi, dia tidak paham dengan wanita jadi Evan kesulitan dalam menguntai kata.

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang