[3]. Rasanya di Benci✓

19.2K 1.8K 37
                                    

"Malam ini adalah malam dimana Faint akan membenciku selamanya..."

-Heidi Ishiyoshi Musa-









"Apa?."

Heidi juga kaget dengan apa yang dia katakan, dia tidak menyangka sama sekali kalau dia akan bicara seperti itu, apa Heidi sudah gila!? Dia sudah senang setengah mati karena bisa bicara dan berjalan-jalan bersama dengan Faint, bahkan debaran jantungnya sudah seperti suara drum, dia tidak sanggup untuk berada sangat dekat dengan Faint, bisa-bisa jantungnya meledak dan dia tewas di tempat.

Tapi apa yang dia katakan tadi? Dia tidak suka saat mendengar Faint terus bicara tentang Maria tapi dia tidak punya hak untuk marah ataupun kesal, yang membuat Heidi lebih sedih lagi-lagi adalah tiap kata yang di ucapkan Faint dengan penuh perhatian dan sayang itu pada Maria, dia mampu bicara seperti itu saat dia sendiri tidak bisa memiliki Maria. Heidi tidak mau orang yang dia cintai terus-menerus menahan perihnya sakit hati seperti ini.

"Faint suka Maria,kan? Maria juga suka Faint, tidak apa-apa, kan kalau kalian bersama, kalian juga saling mencintai..."

"......" Faint diam sejenak, dia melanjutkan langkahnya tapi kemudian dia berbalik lagi menghadap Heidi seraya tersenyum, "Terlihat sangat jelas ya kalau aku menyukainya? Haha... aku juga sempat berfikir egois seperti itu Heidi, tapi aku akan jauh lebih bahagia kalau Maria bisa tersenyum tanpa memikirkanku, aku tidak mau membebaninya Heidi, aku tidak bisa membebaninya dengan pilihan berat antara Chris yang di jodohkan oleh orang tua kalian dan aku."

"Tapi... Maria mencintaimu dan Faint juga.... itu tidak adil bagimu dan juga Maria,kan..."

"Aku senang," Faint tersenyum lembut lalu tangannya meraih pucuk kepala Heidi yang hanya setinggi bawah dada Faint, "Aku senang Maria mempunyai adik yang begitu memikirkannya. Walaupun tidak bisa bersamanya setidaknya dia memiliki adik yang baik yang bisa menjaganya."

Tidak! Bukan seperti ini yang aku mau! Aku mau Faint memikirkan dirinya sendiri sekali saja, aku mau Faint bahagia, bukannya terus mengalah seperti ini....

"Tidak!." Heidi tanpa sadar mundur beberapa langkah sehingga belaian Faint di pucuk kepalanya terlepas, Faint terlihat sangat kaget dengan suara nyaring Heidi, baginya itu terdengar seperti bentakan. "Aku benci Maria! Aku memintamu bersamanya karena hanya kau yang bisa melindungi Maria! Lindungi Maria dariku, karena aku akan menghancurkannya!."

"Heidi, kau ini bicara apa? Kau tidak jahat, aku yakin kau sangat menyayangi Maria. Maria itu tidak mempunyai kemampuan untuk membuat orang lain membencinya." Masih dengan senyum yang sama Faint lagi-lagi terus memuji Maria.

"Faint bicara seolah Maria itu malaikat, Maria selalu dapat segalanya yang dia inginkan, bahkan yang Heidi mau selalu di rebut Maria! Tuhan tidak adil! Heidi benci Maria!," mata Heidi berkaca-kaca, kali ini ucapannya tidak sepenuhnya bohong, Heidi memang iri dengan Maria tapi dia tidak benci Maria.

"Heidi...."

"Maria itu serigala berbulu domba! Dia bersembunyi di balik wajah cantik dan tubuh lemahnya! Dia itu-"

"Cukup Heidi! Jangan menjelek-jelekkan kakakmu sendiri!." Senyum di wajah Faint menghilang, dia terlihat kehilangan kesabarannya, lalu dia menghela nafas panjang untuk mengontrol emosinya. Heidi sedih karena Faint membentaknya, tapi dia juga senang.... karena kalau Faint membencinya dan menganggapnya jahat maka semuanya akan berjalan lancar.

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang