34. Fake II✓

9.1K 1K 76
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stop!Maaf buat Typo–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stop!
Maaf buat Typo–

🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️🌬️

Pagi terik dengan sisa-sisa embun tipis menyambut pagi Heidi yang damai. Heidi melihat cahaya matahari yang keluar dari tirai yang sudah terbuka lebar dan jendela kaca yang di buka lebar-lebar agar udara segar masuk ke dalamnya.

Belum Heidi sampai pada pemikiran tentang siapa yang membukakan tirai kamarnya, dia sudah hampir terlonjak kaget ketika selimut yang membalut tubuhnya terlepas dan di tarik ke bawah hingga selimut itu sukses benar-benar terlepas dari tubuh Heidi.
Heidi melihat si pelaku yang tidak lain tidak bukan adalah Faint. Faint sudah tampan dengan balutan sweater putih dan kaos caramel di dalamnya. Rambutnya masih tampak tanda-tanda basah dan gigi putihnya yang tampak seperti pahatan yang indah terpamerkan dengan senyum indahnya. Benar-benar membuat mood pagi Heidi terasa indah dan menyegarkan.

“Snow-White. Sampai kapan kau mau tidur cantik. Bangun.” Faint menarik tangan Heidi hingga memaksa Heidi beranjak dari pembaringannya lalu terduduk enggan di pojok tempat tidur, berusaha memasang sandal di kakinya.
“Kita harus berangkat pagi-pagi ke Italia. Banyak hal yang harus lebih dulu kita lakukan.”

Heidi di suguhkan Faint teh hangat dan Heidi menerimanya dengan baik, dia meniup perlahan teh itu agar bisa langsung ia minum kemudian meneguknya perlahan dan pelan. Usai ia minum dia meletakan gelasnya di nakas kecil samping tempat tidur lalu melihat ke Faint yang duduk di kursi di samping tempat tidur memerhatikan Heidi minum dan mengusap matanya karena masih mengantuk. Kepala Faint yang miring ketika memperhatikan Heidi membuatnya terlihat begitu menggemaskan dan cool secara bersamaan.

“Masih mengantuk?.” Faint menanyainya.
Jelaslah masih mengantuk. Karena Faint Heidi selalu kesulitan tidur. Saat di Inggris juga, di Hawaii pula dan bahkan di Indonesia juga. Mungkin saja Faint juga akan membuat Heidi tidak bisa tidur sesampainya mereka di Italia nanti.
Pipi Heidi terasa memanas, memikirkan itu membuat pikiran Heidi semakin menjadi-jadi, ciuman sederhana tadi malam saja sudah membuat Heidi tampak seperti ikan yang di angkat ke daratan. Ia tidak bisa tidur dan merasa deg-degkan sepanjang malam. Bahkan dia harus minum dua butir antimo yang tidak sengaja ia temukan di laci kamar ini untuk tidur. Belum lagi dia meminumnya dengan susu agar dia segera mengantuk. Alhasil Heidi berhasil. Walaupun di malam mimpi dia juga bermimpi tidak bisa tidur.......
Melelahkan.....

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang