Stop——
Maafkan untuk Typo😅Happy Reading 😄
—oOo—
"Bukankah itu cerita yang mengharukan?." Heidi bertanya pada Evan yang sedang mengambil selimut dari pramugari untuk Heidi.Mereka berdua saat ini sudah duduk di pesawat dengan kelas VIP. Mereka sudah berada di setengah perjalanan dan lampu pesawat akan segera dimatikan.
Evan tidak begitu yakin, cerita Heidi benar-benar Klise. Evan pikir itu cerita yang panjang.
Heidi setelah melihat ke televisi, membaca buku, dan makan dia mulai merasa bosan. Kemudian dia tiba-tiba menawari Evan untuk mendengarkan ceritanya yang belum sempat berlanjut.
Dan Heidi benar-benar pencerita yang buruk....
Heidi yang bercerita seperti: "Semuanya berawal dari malam dengan petir yang menyambar lalu Thea dan Ellinor mengucapkan sebuah mantra dan selesai."
Evan benar-benar tidak tahu harus berkomentar seperti apa. Apa dia harus bilang Bagus?
"Jangan berbohong, katakan Bagus." Heidi bicara sambil mengambil selimut dari tangan Evan dan memakainya. Heidi mengambil obat tidur di saku Evan, biasa Heidi pakai kalau dia kesulitan tidur, atau memang karena dia tidak pernah bisa tidur.
Heidi mengambil dua pil dan meringkuk di kursinya, dia memakai penutup matanya dan berkata pada Evan kembali. "Bangunkan aku kalau sudah sampai."
"Apa harus melapor pada Tuan Chris kalau Nona pulang?." Ucapan Evan membuat Heidi membuka penutup matanya dan melihat Evan dengan wajah datarnya seperti biasa, tapi ada sedikit kegelian dimata Heidi.
"Kau itu orangnya Chris. Apa aku yang membayarmu?." Ucapan Heidi membuat Evan diam. Usai mengucapkan itu Heidi kembali meringkuk ke dalam selimutnya
"......." Evan melihat Heidi yang bergulung seperti bayi di dalam selimut.
Evan sama sekali tidak bisa percaya, bahwa dia akan meninggalkan sifat profesional nya seperti ini.
Tapi jangan salahkan Evan, Nona-nya Heidi mempunyai kemampuan untuk membuat orang lain mengikutinya.Lalu sebuah pertanyaan kembali Evan ajukan.
"Kalau anda selama ini ingat lalu kenapa anda berpura-pura?.""......." Hanya ada keheningan di balik selimut itu. Seolah sang empunya sudah masuk ke dalam dunia mimpinya.
Evan menemukan situasi di mana Heidi akan menghindari pertanyaan ini akhirnya Evan diam dan mencoba melupakan pertanyaan.
Baru dia bersandar di kursinya ketika Heidi benar-benar menjawab."Karena saat itu aku pikir itu satu-satunya caranya untuk melindunginya...."
Ucapan Heidi justru semakin menimbulkan pertanyaan baru di kepala Evan. Siapa yang harus Heidi lindungi? Kenapa? Apa hubungannya semua ini? Evan benar-benar tidak mengerti.
Tapi selanjutnya Heidi mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut dan menatap Evan dengan sangat tajam.
"Jangan berpura-pura tidak tahu. Justru mau yang paling tahu kenapa. Ya,kan?."Heidi bertanya miris. Evan menyadari sepenuhnya maksud Heidi, Heidi benar-benar tidak sederhana yang terlihat. Dan tanpa pernah Evan sadari seluruh tubuhnya sudah merinding.
Selama ini Heidi bagai hidup dengan tali boneka yang menggerakkannya di atas panggung sandiwara yang di gerakkan oleh orang lain.
Itu yang Evan pikirkan. Tapi sekarang dia mengerti, kalau sebenarnya dia sendirilah yang membangun panggung sandiwara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEIDI : Because Of You [COMPLETE]
Romansa#3 Pria yang kau suka malah menyukai kakakmu sendiri? Tentang Heidi yang mencintai Faint Tentang Faint yang mencintai Maria Tentang Maria yang mencintai Faint Seharusnya kisah ini hanya sesuai untuk Faint dan Maria, seharusnya tidak ada nama Heidi d...