77. Isabella 1-3✓

9.4K 1K 19
                                    

Stop——
Maafkan untuk Typo 😅








Happy Reading 😄











☔☔☔

"Apa Chris tau?." Tanya Ellinor.

Setelah habis masa pelukan Teletubbies tahap duanya mereka pindah ke kamar Heidi dan berbaring di sana sambil bercerita banyak hal. Dan akhirnya sampai ke pertanyaan ini.

"Tidak." Heidi menjawab malas sembari berguling tidak niat.

"Aneh" Ellinor langsung bangun dari tidurnya, "Chris,kan mengawasinya dengan full?."

Heidi menatap tajam pada Ellinor, "kau tahu dia mengawasiku tapi masih bisa tenang seperti ini?."

"Memangnya kenapa? Dia kan baik. Tentu saja wajar dia mengawasimu, dia mau menjagamu." Ellinor kembali berbaring dan berguling-guling juga, kakinya bahkan mengenai perut Thea, Thea tidak tinggal diam, dia balik menendang Ellinor sampai hampir jatuh dari tempat tidur.

"Kalau dia mengawasi Heidi sudah dari dulu dia tahu ingatan Heidi kembali. Dan dia juga pasti curiga kalau Heidi pulang balik apartemen ini. Tapi sepertinya dia tidak tahu kalau kau pernah kesini." Kali ini Thea sedang menganalisis sendiri.
Lalu dia melirik tajam ke Heidi, "Bagaimana caramu menghindari semua pengawasan Chris?."

Heidi tertawa, tawanya terdengar menyenangkan. "Aku tidak bisa melibatkan anak polos seperti kalian."

"Bicara apa kau ha?." Ellinor melototi Heidi. "Yang anak polos itu kau tau, tidak ingat betapa polosnya kau dulu."

Heidi melihat Ellinor dengan geli, "oh tidak ingat tuh."

"Tapi, kenapa Chris bisa tidak tahu? Matanya ada di mana-mana, bahkan penjaga kamar tidurmu saja ada 4 orang." Thea tidak bisa mengalihkan rasa penasarannya.

Matanya tampak serius, dia tentu saja menanyakan hal yang menjanggal di hatinya lagi.

Dan lagi-lagi disini satu-satunya yang gagal paham adalah Ellinor lagi.

Thea kembali di buat penasaran. "Bukannya Evan selalu mengawasimu? Bahkan sekarangpun pasti ada Evan dan orang-orang Chris yang juga—"

"Orang Chris yang mana?." Heidi bangun dari tempat tidurnya, lalu berjalan ke meja riasnya. Dia duduk dan menatap dirinya di cermin.

Wajahnya yang datar bagai manekin  tak berjiwa, iris kelabu yang mantap seolah bisa melihat ke dunia lain, dagu yang terangkat memperlihatkan kepercayaan diri yang tinggi, lembayung helai panjang yang tak bisa mengusik keindahan wajahnya.

Dan suara yang tenang dan halus namun membuat kesan misterius sendiri, membuat siapapun bertanya-tanya dari mana kemerduan suata itu berasal.

"Meskipun dia memakai 1000 orang di dunia ini untuk mengawasiku itu tidak bisa dia lakukan....." Thea dan Ellinor sama sekali tidak paham maksud ucapan Heidi.

"Aku ralat, dia menjagamu, bukan mengawasimu." Ellinor tiba-tiba berkata. Thea mengangguk membenarkan.

"Kenapa tidak beritahunya?." Thea akhirnya kembali bertanya.

"..... Karena aku suka di manja olehnya seperti sekarang." Jawab Heidi sembari ia memasang senyum jail di wajahnya.

Thea dan Ellinor memutar bola mata mereka, alasan Heidi benar-benar membuat mereka ingin memasukkan Heidi ke dalam karung dan membuangnya ke truk tangki.

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang