61. Beginning: The Pursuit of Love ✓

11.8K 1.1K 89
                                    

Maaf untuk Typo 😅🍁

Co suka ada typo, jadi Co langsung mau edit kalau ada Typo. Tolong kasih tau Co yang kalau ketemu Typo😅 aduh jadi ngerepotin.



Happy Reading 😄






🍁🍁🍁🍁—oOo—🍁🍁🍁🍁













"Siapa itu? Dia artis?."

"Anak raja mungkin."

"Serius!."

"Gila, stylenya benar-benar fantastis, dia juga cantik."

"Em, cantik lagi."

"Apa kuminta nomor teleponnya saja?."

Sepintas itu yang terdengar di telinga Heidi ketika beberapa orang yang berada tidak jauh darinya menatap Heidi yang tengah duduk di meja coffe shop dekat jendela yang memperlihatkan jalanan yang ramai.

Sepintas itu yang terdengar di telinga Heidi ketika beberapa orang yang berada tidak jauh darinya menatap Heidi yang tengah duduk di meja coffe shop dekat jendela yang memperlihatkan jalanan yang ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heidi mencoba tak menghiraukan mereka dan mencari kesibukan sendiri dengan tangan yang memain-mainkan buku menu di tangannya.

Telinganya di pasangi headset dengan panggilan internasional yang sudah berlangsung selama lebih dari 1 jam.

Pembicaraan konyol yang sebenarnya sama sekali tidak penting.

Heidi tengah dalam panggilan dengan Ellinor sekarang. Ellinor bercerita banyak hal, entah itu tentang The Fuxury geng yang selalu mencoba mencari masalah dengan Heidi, entah tentang Thea atau mungkin tentang hal-hal konyol tentang serial kartun yang ditontonnya.

Seorang pegawai Caffe mendatangi Heidi, dengan note kecil dan pena di tangannya yang siap menulis pesanannya.

Heidi melepas sebelah headset nya sebentar. "Chocolate black coffe."

Pesanan Heidi langsung di tulis dan sesaat ia kembali bicara sembari memandang ke jalanan di luar dari kaca jendela cafe, rintik hujan tiba-tiba turun dengan lebat padahal langit tidak terlalu mendung. Orang-orang di luar berlaku lalang lari mencari tempat berteduh.
Beberapa bahkan masuk ke dalam Cafe, Heidi menyadarinya ketika lonceng yang di pasang di pintu cafe terdengar beberapa kali.

"Dan beberapa sandwich atau cemilan lain." Ujar Heidi kemudian.

Dia hanya berniat mengistirahatkan kakinya sebentar disini. Tapi karena hujan turun terpaksa dia harus berdiam lama dan sarapan di cafe ini.
Makanya ia juga memesan beberapa sandwich.

"Ellinor." Heidi memanggil Ellinor di sebrang telepon.

"Yes. Kau bicarakan dengan siapa tadi?." Tanya Ellinor, Heidi bicara dengan bahasa Indonesia jadi Ellinor pasti tidak akan mengerti apa yang Heidi ucapkan dengan pegawai Caffe tadi.

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang