36. Fake IV✓

7.9K 1K 19
                                    

Ps: Kalau suka Vote dan silakan komentarnya 😊😅

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stop—
Maaf untuk typo 😊

“Bisa tidak jangan lihat aku terus? Kau sudah membuatku hampir terkena serangan jantung. Kalau kau lihat aku terus  kau mau tanggung jawab kalau aku benar-benar terkena serangan jantung?.”

Heidi, “....”

Mata Faint bermain ke kanan dan kekiri seolah dia menghindari maut yang datang menjemput.  Suasana atmosfer di sekitar mereka seakan naik beberapa derajat celcius. Jalan rerumputan yang di tapaki keduanya terasa begitu lembab, dan saat Heidi melihat kegelisahan Faint dia menggerakan kakinya dan menggesekannya tidak nyaman di rumput basah dan lembab itu.
Dia seakan seperti mengesalkan apa yang di ucapkannya, terlihat matanya yang memejam dan keningnya yang tenang kini berkerut seperti riak air. Kalau itu orang lain pastilah sudah mengumpat merutuki kebodohannya. Tapi karena Faint tentu saja dia hanya bisa mengeluh dalam hati saja. Jelas dia lepas kendali akan dirinya sendiri.

Hal yang tidak pernah Heidi dari Faint selama ini, Faint mengetuk-ngetukkan ujung sepatu hitamnya di rerumputan, dan saat dia menyadari dia melakukan gerakan bodoh lagi-lagi dia mengesalkannya.

“e-emmm... maaf aku mengatakan hal bodoh....”  bicaranya yang tidak pasti dan gugup sekarang terdengar seperti Heidi bicara. Kapan rasa percaya dirinya hilang?
“Aku ambil minum sebentar ya, haha...”

Sungguh, Faint benar-benar seperti rakyat jelata yang bertemu dengan raja, dia gugup dan kegugupan itu benar-benar tidak bisa terlepas dari wajahnya. Meskipun sama sekali tidak mengurangi kelembutan dan ketampanannya jelaslah kegelisahan itu nyata.

Heidi melihat keluguan di wajahnya dan ....

.....Heidi tak kuasa untuk tersenyum.

Hell! Meskipun Heidi terlihat seperti anak kecil dan pikirannya benar-benar lugu, dia tidak bodoh untuk melihat sesuatu yang berbeda dari Faint.
Dia adalah salah satu mahasiswa dari Indonesia yang di sekolahkan pemerintah di oxford karena kepintarannya. Dia mahasiswa hukum, dan semua tahu kalau mahasiwa hukum adalah mahasiswa yang pintar menempatkan diri, berkata-kata dan membaca situasi. Dalam keadaan seperti ini dia memang Heidi yang biasa tapi jika dia sudah berdiri di depan forum dia adalah mahasiwa jenius yang pandai berbelit-belit dalam bicara hingga membungkan mulut yang lain, dia sudah di modali dengan wibawa seorang Lawyears yang akan bersinar di masa depan nanti.

Dengan satu tarikan nafas Heidi mencoba tenang, dia selalu tenang dan menjadi jenius selama ini. Tapi dia sendiri dalam hatinya tahu kalau dia akan menjadi seperti orang bodoh kalau dia berhadapan dengan Faint.

Heidi duduk di bangku yang di sediakan sepanjang pinggiran ladang anggur, tamu yang hilir mudik masuk juga berkesempatan melihat Heidi yang tampak mencolok dan anggun duduk di sana, dia tampak seperti tuan putri yang duduk di singgasananya dan menarik perhatian. Tidak pernah sadar akan daya tariknya dan selalu merendah. Semenjak dia tahu laki-laki yang ia idamkan tak pernah melihatnya saat itu juga dia merasa kalau tatapan dunia ini padanya sama seperti tatapan laki-laki yang di sukainya.

HEIDI : Because Of You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang