6. Dijodohkan?

6.4K 444 8
                                    

Sejak kejadian di RS itu, tak ada pembicaraan apapun antara Kevin dan Renatta. Bahkan, tugas mengumpulkan laporan sekarang dipegang oleh Molly.

Rasa canggung pasti selalu hadir. Renatta lah yang merasakannya, berbeda dengan Kevin yang selalu menghindar dari tatapan Renatta.

Namun, Renatta mengerti kenapa pria itu menjauhinya. Itu adalah hak Kevin.
Ia juga tidak bisa berandai-andai apa yang ada dipikiran pria itu. Tapi, ia harus berterima kasih pada pria itu.

Setelah semua pekerjaan selesai, Rere berniat menunggu Kevin yang mungkin akan melewati lobby sore ini dan hendak mengucapkan terima kasih.

Benar saja, tak lama kemudian, ia melihat Kevin keluar dari lift namun kali ini ia berjalan sambil menggenggam tangan seorang wanita cantik dan terlihat sedang terburu-buru.

Renatta menghentikan langkahnya yang hendak menghampiri pria itu. Namun, pria itu terlanjur melihat dirinya berdiri disana.

Kevin terlihat melepaskan genggaman tangan wanita cantik dan manis tersebut. Mereka terlihat begitu serasi saat berjalan bersama.

Renatta menunduk sebentar lalu berjalan ke dalam lift meninggalkan mereka tanpa kata. Entah, semua terjadi otomatis dan tangan Rere memencet lantai 7 dimana kantornya berada.

Sial!
Kenapa ia jadi salah tingkah?
Ia menggelengkan kepalanya merasa bahwa tingkahnya diluar dugaannya.

"Okey. Mungkin aku memang harus mengecek meja kerjaku kembali." Ucap Renatta seorang diri.

Pintu lift terbuka. Ia mendesah lega ketika lampu masih menyala. Ia harus menenangkan dirinya sendiri.
Ia merasakan jantungnya berdegup kencang saat matanya menangkap mata Kevin yang juga sedang menatapnya.

Apa yang terjadi pada dirinya?
Rere menghela napas kasar.
Tak lama, ponselnya berbunyi dan menampilkan nama MIYA. Ia tersenyum.

"Hello, Miya."

"Heii!!! Miss you, so much.. Apa kabarmu?"

"Sangat bersyukur aku bisa magang ditempat yang berkelas. Bagaimana denganmu?"

"Aku? Jangan tanya.. Kau ingin teman pria latin? Aku memiliki banyak teman kencan disini. Hawaii sangat indah.."

Renatta tertawa geli.
"Heii.. Kau harus berhati-hati jika tidak ingin menggendong anak dengan cepat."

"Tentu. Mereka semua memiliki banyak pengaman."

"Kau menggelikan."

Renatta asyik tertawa dan berbagi cerita dengan teman kampusnya yang sedang berada di Hawaii tersebut.
Miya memang ratu penggoda sejagat dan Renatta sangat terhibur dengan semua canda tawa wanita itu.

Setelah selesai bercerita, Rere bergegas pulang karena tadi sempat batal.

"Baru mau pulang?"

Renatta terkejut saat ia berbalik dan mendapati sosok pria yang sangat ia hindari itu berdiri diujung pintu ruang kerjanya.

"Mr. Kevin? Iya, pak." Jawab Rere formal.

Mereka terdiam. Renatta pun bingung ingin berkata apa dalam situasi ini. Ia belum siap berbicara.

"Eemm.. Ada yang bisa saya bantu, pak?"
Tanya Rere.

Tak ada jawaban. Renatta sedikit gugup saat Kevin hanya menatapnya sambil bersidekap/melipat kedua tangan di dada.

"Maaf karena meninggalkanmu di RS, tempo hari."

Rere menggeleng cepat. "Ah, tidak apa-apa. Mungkin anda sedang ada urusan mendadak. Saya mengerti."

ON HER EYES (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang